Agler dan Glamora menyusuri distric ini, mencari keberadaan Sena dan pria tadi, sudah berlama-lama mencari, hingga mereka kembali ke gerbang distric ini, melihat salah satu penjaga yang sedang membuka gerbang untuk seorang wanita dan pria, yang penampilannya sangat familiar dimata Agler dan Glamora.
"ITU MEREKA AGLER, CEPATT". Seru Glamora, dan mereka pun berlari, untuk menangkap kedua orang itu.
DORR!! DORR!!
Agler menembak 2 penjaga tadi yang sedang ingin membukakan gerbang untuk mereka berdua, untung waktunya sangat tepat, belum sampai gerbang terbuka, Sena dan pria itu terjebak, karena dari segala arah banyak warga distric yang sedang menonton mereka.
"Kenapa kau menembak penjaga tadi Agler, kau sangat kejam". Ujar Glamora menatap Agler heran.
"Mereka pantas mati, karena pasti mereka itu palsu, karena penjaga disini sudah ku perintahkan jangan membukakan pintu untuk siapapun tadi, sebelum aku menjemputmu ditoko minum". Ucap memberikan jawaban kepada Glamora, akhirnya keheranan Glamora terpecahkan.
"Semuanya harap diam.., kalian berjaga-jaga karena mungkin didalam distric 1 ini ada beberapa penyusup, berhati-hatilah, aku akan menyuruhku bawahan ku untuk mengawasi tempat ini, sekarang aku minta 4 orang pria membantuku membawa wanita dan pria ini, dan yang lainya pulanglah dan beraktivitas seperti biasa". Ucap Agler panjang lebar memberitahu kepada seluruh penduduk distric agar tidak usaha khawatir atas yang terjadi barusan.
Dengan cepat mereka bubar dan 4 orang membawa Sena dan pria itu ke rumah kediaman keluarga Kyller.
"Terimakasih, ini untuk kalian". Agler memberikan beberapa uang untuk 4 orang tadi, mereka pun pergi dari sana.
.
Sena dan pria itu duduk dikursi dan tangannya terikat kebelakang, Agler melakukan itu agar mereka tidak bisa kabur lagi dari sini, Agler membuka masker yang menutupi wajah pria, disana ada wajah yang sangat asing dan belum pernah ia temui. "Sebenarnya kau siapa?". Agler bertanya lagi, pria itu tetap diam tidak membuka suaranya.
"Agler, coba lihat ini". Glamora menunjukan tulisan yang terjait ditopi pria asing ini. "Ini bertuliskan REGEN". Ucap Glamora melanjutkan omongannya.
"Sialan, KAU ANAK BUAH DAVID?!". Agler berteriak kencang, tentunya membuat orang-orang yang ada disana terkejut.
"Agler? Ada apa ini?". Tanya Arsyad yang tiba-tiba datang karena mendengar keributan didalam ruangan ini.
"Pah, lihatlah dia anak buah David". Agler menunjukkan jari telunjuk nya ke arah pria itu.
"Sena? Kau tidak mau jujur saja?". Tanya Glamora yang sudah sedikit geram padanya. Sena menggeleng cepat. "Tidak akan".
"Paman, sebenarnya saat paman menegur ku diruangan yang sudah lama tak terpakai itu, aku melihat Sena sedang terburu-buru mencari sesuatu, lalu ia mengambil kertas ini". Glamora menatap mata Arsyad dengan intens, lalu ia menyodorkan kertas yang sudah lecak, dari kantung bajunya. Arsyad mengambil kertas itu, lalu membaca isi kertasnya.
 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
SURAT TANAH WILAYAH
DISTRIC 1Dalam surat ini dinyatakan, pemilik tanah ialah ARSYAD KYLLER. Wilayah distric ini tidak akan dijual atau disewakan untuk siapapun, dan jika beliau sudah tiada atau meninggalkan dunia untuk selamanya. Tanah ini akan diberikan untuk anak satu-satunya, ialah AGLER HARCIE KYLLER.
Yang bertanda tangan dibawah ini
ARSYAD KYLLER."David, david, cara mu ini salah". Arsyad berbicara pada dirinya sendiri, betapa payah nya David merencanakan ini semua, dan gagal dengan begitu saja.
"Terimakasih ya Glamora". Arsyad tersenyum pada wanita yang sudah membantunya, jika surat ini sampai ditangan nya, wilayah distric ini pasti akan menjadi miliknya.
"Kalian berdua pergi saja, biarkan papa yang urus". Asryad menyuruh mereka pergi, setelah Agler dan Glamora pergi, Arsyad mengambil handphone nya, lalu menelpon seseorang.
"Datang ke alamat yang aku akan kirim nanti, lalu bunuh mereka berdua".
Walaupun Arsyad berbicara dengan pelan, tetapi Sena dan Pria itu masih bisa mendengarnya, mereka menelan ludah mereka sendiri, mukanya sedikit ketakutan. "Paman, lepaskan Sena, Sena janji tidak akan bekerjasama dengan mereka lagi". Sena memohon-mohon pada Arsyad, matanya sudah berkaca-kaca. Sedangkan pria yang ada disampingnya hanya diam tertunduk lemas, ia sudah menyerah lebih dulu.
Setelah beberapa menit, ada 4 pria yang datang, lalu membawa Sena dan Pria itu ke tempat yang disuruh oleh Tuan Arsyad, 4 pria itu menyiksa Sena dan pria itu menggunakan sengatan listrik, dan memukulnya menggunakan tongkat besi, sehabis disiksa nya, 4 pria itu menembakkan peluru berkali-kali ke mereka, hingga mereka kehilangan nyawanya.
Sementara itu David yang sedang berada dikediaman nya bersama anak buahnya, mendengar berita, bahwa salah satu anak buahnya yang ia suruh, gagal dalam menjalankan tugasnya, dan tewas karena dibunuh dengan sengaja.
"APAA?!, SIALAN!". Marah David, ia menggebrak meja dan membanting meja itu, vas bunga, gelas, asbak rokok, pecah seketika. David sangat kesal hari ini, karena rencana yang ia perintahkan selalu gagal.
Gagal lagi, tunggu saja lagi Arsyad, akan ku balas kau..
David berbicara dalam hatinya, ia mengepalkan kedua tangannya. "Siapkan diri kalian, kita akan membalas mereka". Ujar David pada anak-anak buahnya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Fellin Love With a Criminal [END √]
Fanfiction"AH KAU! Kau yang menciumku saat aku bekerja lusa kemarin" Mengernyitkan dahi nya, buronan itu mengingat-ingat, meski tertutup topeng, namun kerutan nya terlihat tipis. "kau.. Aku tidak ingat" "Ughh.. Dasar bajingan". Glamora menginjak kaki buron...