Dengan dendam yang sama, 2 keluarga ini akhirnya saling maju bersama, namun langkah mereka terhenti dengan jarak 1 langkah kaki. David dan Arsyad saling menodongkan pistol satu sama lain.
Fiuwik fiuwik
Agler bersiul memberi kode pada tim yang berada diroof top, ya itu tim Glamora, mereka sudah menyelinap masuk ke lantai tiga, mereka berpencar di lorong-lorong, tanpa terlihat siapapun.
Glamora langsung menyiapkan anak panahnya, ia mengarahkan panah itu pada seorang kumpulan pria yang berada dibarisan paling belakang. Glamora melakukan itu hingga terkena 7 pria, tentunya anak panah itu tidak membuat suara, jadi tidak ada orang yang menyadarinya.
Lalu beberapa pria dari tim Glamora menembak 10 pria, itu mengalihkan perhatian mereka semua, saat mereka melihat ke belakang sudah ada 17 orang yang tewas.
"Arsyad.. rupanya kau sudah merencanakannya sebelum kesini ya". Ujar David yang kali ini sudah sangat marah ditambah melihat 30 orang keluarganya mati.
Karena itu, David menekan tuas pada pistol nya, namun kalah cepat karena Glamora langsung memanah lengan David dari atas sana. Mereka semua langsung melihat ke atas. Betapa terkejutnya Liam karena pelakunya adalah Glamora.
Melihat itu, beberapa pria akhirnya diperintahkan untuk mengejar tim Glamora, dengan cepat Glamora dan tim berlari lalu berpencar.
Glamora masuk ke salah satu ruangan dan mengumpat dibalik bilik-bilik besar. 2 pria masuk mencarinya. Glamora mengambil gelas yang ada didekat tangannya itu, lalu melemparkannya ke arah jendela, membuat 2 pria itu beralih perhatiannya. Mereka mendekat ke jendela. Melihat kesempatan itu Glamora memanah mereka dari belakang, lalu keluar dari kamar itu, saat keluar Glamora malah tertangkap oleh 1 pria dari keluarga Regen. Namun dengan pintarnya Glamora meraih 1 anak panah nya dan menusukkannya ke dada pria itu, hingga pria itu terkapar tak berdaya.
Fiuwik fiuwik fiuwik
Agler memberikan kode lagi, kali ini untuk semua tim yang suda terbagi, mereka semua masuk dari berbagai arah, dan disana mereka melanjutkan aksinya, suara tembakan memenuhi ruangan itu.
Glamora akhirnya sampai dibawah, dan ikut menyerang keluarga Regen dari jauh, menggunakan panah, namun Glamora tidak akan melukai Liam, bagaimanapun Liam adalah sahabatnya.
Sementara itu, Arsyad dan David bertengkar tidak menggunakan senjata, mereka bertengkar sembari berbincang mengenai sesuatu. "Kenapa kau melakukan ini terhadapku, David?". Tanya Arsyad berusaha menggali apa yang sebenarnya David inginkan.
BUGG!!
BUGG!!
Mereka saling menonjok satu sama lain. "Kau tahu Arsyad, dari dulu aku ingin sekali mengalahkan mu, dari pertama kita berteman awalanya memang aku sangat senang berteman denganmu, namun lama kelamaan aku muak dengan pertemanan ini, karena aku selalu iri dengan mu yang bisa mendapatkan perhatian dari semua orang, kepintaranmu, keluarga mu, orang-orang disekitar kita, selalu tertuju padamu, sedangkan aku? Tidak ada yang peduli". Ucap David panjang lebar, rahangnya megeras dan wajahnya terlihat sangat marah.
BUGG!!
Arsyad menonjok pelipis David. "Seharusnya kau bilang dari dulu, kalau kau hanya iri, kenapa sampai seperti ini?". Tanya nya, kali ini Arsyad juga sangat marah, urusan pribadi seharusnya diselesaikan secara pribadi, kenapa sampai membawa keluar seperti ini.
S
"BUKAN HANYA ITU". David mencengkram kerah baju milik Arsyad.BUGG!!
"Benetta!, Aku sangat menyukainya, namun kau merebutnya"
BUGG!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Fellin Love With a Criminal [END √]
Fanfiction"AH KAU! Kau yang menciumku saat aku bekerja lusa kemarin" Mengernyitkan dahi nya, buronan itu mengingat-ingat, meski tertutup topeng, namun kerutan nya terlihat tipis. "kau.. Aku tidak ingat" "Ughh.. Dasar bajingan". Glamora menginjak kaki buron...