Pagi hari yang cerah seperti biasa, terik matahari ditemani kicauan burung-burung, Glamora sedang membaca salah satu koran yang baru saja ia beli saat ingin berangkat ke tempat ia bekerja, Glamora bekerja sebagai kasir disebuah toko kue manis dan minuman, dimana ia sudah bekerja di sana selama 7 tahun lebih, sedari ia berumur 18 tahun, saat baru lulus dari sekolah nya, dan kini ia sudah beranjak 24 tahun, dan sedang menjalani masa kuliah nya sambil bekerja.
Ia cukup kaget saat membaca salah satu berita yang ada didalam koran, di sana tertulis bahwa ada buronan yang masih dicari-cari 6 tahun yang lalu, hingga sekarang belum tertangkap, kasus nya tadi malam ia baru saja mengambil uang yang berada dalam brankas bank, dan sekarang ia sedang melarikan diri, hati-hati jika bertemu buronan ini.
Memang, buronan ini sudah berkali-kali membuat ulah, bukan hanya mencuri, tetapi ada salah satu kasus, yang mengatakan bahwa buronan ini pernah membunuh satu keluarga besar ternama dikota ini.
Sudah tidak heran, warga atau penduduk disini dengan buronan itu, mereka sudah memakluminya, mereka menyebut buronan ini dengan sebutan AHK. Karena terdapat tanda bertulis AHK di setiap buronan itu berulah, entah itu ditembok tempat kasus terjadi, entah di mayat yang ia bunuh. Bukan hanya itu, dengar-dengar AHK ini adalah keturunan salah satu mafia yang berkuasa di kota ini, tapi entah dari kalangan mafia yang mana, yang mereka tahu hanya itu. Namun sebagai warga dan penduduk disini, sudah kewajiban kita untuk menegakkan kemakmuran.
Glamora bosan saat membaca berita itu, karena setiap hari membeli koran, hanya ada berita buronan sialan itu, dengan bosan ia melamun saja, karena juga tidak ada satu pelanggan pun yang datang, tapi lamunan nya tergoyah saat melihat seseorang yang menggunakan baju serba hitam hingga celana, dan topeng yang menutupi semua wajah nya, kecuali mata dan bibirnya yang tersisa, berlari kencang masuk ke dalam toko, orang itu masuk dan mengambil banyak minuman dengan tas hitam yang mungkin memang muat untuk barang banyak, sontak dengan sigap Glamora menahan orang itu.
Ia mencengkram orang itu dengan tangan nya, sebaliknya orang itu berusaha menjauhkan diri nya, karena ingin kabur, diantara meja kasir yang berat terbuat dari besi itu, memang agak susah bagi Glamora menahan nya, dengan jarak yang semakin intim karena tenaga dari mereka masing-masing, hingga tak sengaja orang itu mencium bibir Glamora, entah mengapa orang itu menurunkan tangan nya dari bahu Glamora, yang sedari tadi ia sedang berusaha menahan Glamora agar ia bisa kabur.
Mata Glamora terbelalak, saat merasakan bahwa orang ini malah mencium nya dengan perasaan dan sensasi, Glamora yang saat itu juga terkejut, menyadarkan diri nya, melepas cengkraman tangan nya dari baju orang itu, lalu menjauh kan diri, lalu tanpa berfikir lagi, orang itu langsung lari dari toko ini.
"HEI! SIALAN KAU!, dasar bajingan!" Dengan kesal Glamora mengusap bibir nya kasar karena merasa jijik telah berciuman dengan pria yang tak ia kenali, dan karena itu ciuman pertama nya. Huh!
...
Esoknya, Glamora pergi ke kampus seperti biasa, hari ini ia memakai baju pendek berwarna coklat susu untuk dalaman nya, dan celana coklat panjang berwarna coklat juga yang agak ketat, yang melihatkan sedikit bentuk badan nya yang sexy, blazer hitam untuk luaran, juga sepatu hak tinggi berwarna hitam. Memang Glamora terkenal cantik dan mempesona seperti nama nya Glamora.
Ia berjalan menyusuri taman bersama teman nya yang bernama Liam abizar. Ya Liam ini teman Glamora sejak kecil, bisa dibilang mereka sudah seperti Saudara.
"Aku sedang kesal, kau tahu?" Ujar Glamora memperlihatkan wajah masam nya.
"Kenapa? Tidak biasa nya kau seperti ini" Liam bertanya dengan nada penasaran.
"Eughh, kemarin aku tak sengaja berciuman dengan buronan!" Kesal nya.
"WHAT?, kau? Kau? Ahh.. Yang benar saja" Ucap Liam yang menolak untuk percaya.
"Kau tidak percaya? Kau sahabatku bukan? Hah? Kalau ingin bermusuhan denganku minggir sana" Sahut Glamora sedikit mengancam.
"Iyaa iyaa, aku percaya dengan sahabatku ini". Mau tak mau Liam Meng-iya kan Ucapan sahabatnya itu, kalau tidak mungkin bisa saja Glamora menjauhi nya selama 7 hari.
"Heii kau! Tunggu" Teriak Glamora pada seseorang, ia langsung mengejar orang yang baru saja ia teriaki, Liam dengan bingung mengikuti langkah Glamora.
...
Glamora menahan tangan seorang pria, mungkin yang ia teriaki tadi. "Kau.. Sepertinya aku kenal". Glamora menyipitkan mata nya, ia mencoba mengingat ingat.
Selang beberapa detik, ia tidak menemukan jawaban. "Mengenaliku? Tidak salah dengar? Aku saja baru pertama kali masuk ke kampus ini" Ujar pria itu dengan wajah datar.
"Ah.. Mungkin aku salah lihat, tapi bibirmu.. Badanmu.." Glamora berpikir lagi, ia merasa familiar dengan pria ini.
"Baru pertama lihat saja sudah mesum, dasar wanita nakal" Ucap pria tadi, yang langsung melangkah kan kaki nya dengan cepat.
"HEII! APA KAU BILANG?, ENAK SAJA, AKU INI WANITA BAIK-BAIK, SIALAN!"
Siswa/siswi yang sedang lalu lalang dikoridor kampus dengan kompak melihat ke arah suara yang berteriak, ya. Glamora, dengan cepat ia lari menuju kelas yang akan ia datangi, sambil mengumpat dalam hati tentang kejadian tadi.
Cihhh.
.
.
.
.Jangan lupa follow author dan vote ya!
Semoga hari kalian indah
Ramaikan yuk! Thank you..
KAMU SEDANG MEMBACA
I Fellin Love With a Criminal [END √]
Fanfiction"AH KAU! Kau yang menciumku saat aku bekerja lusa kemarin" Mengernyitkan dahi nya, buronan itu mengingat-ingat, meski tertutup topeng, namun kerutan nya terlihat tipis. "kau.. Aku tidak ingat" "Ughh.. Dasar bajingan". Glamora menginjak kaki buron...