34. Flashback on

765 33 3
                                    

Kisah pertemanan Arsyad, Gavan, dan David





Pagi yang cerah, terik matahari yang menyinari seluruh tempat, hembusan angin dan daun-daun yang gugur dari tangkainya, mereka bertiga bersekolah disekolah yang sama, pertemanan mereka sangat dekat, karena apa-apa dan dalam keadaan apapun mereka selalu bersama, hingga pada suatu hari ada seorang perempuan yang datang diantara mereka.

David yang tengah duduk santai dibangku lorong sekolah, menatap lurus pada bukunya, ia membaca buku itu sangat fokus, namun fokusnya teralihkan saat mencium parfum seorang wanita yang lewat didepannya.

David menoleh ke depannya, seorang wanita cantik nan manis lewat bersama temanya, ia diam saja saat itu, namun David tertuju pada tanda nama dikantung baju wanita itu. Tertuliskan Benetta. Ia sudah menyukai wanita itu sejak lama, namun ia gengsi untuk menyatakan cintanya.

"Vid" Panggil seseorang menepuk pundak David, itu berhasil membuyarkan lamunannya.

"Kau mengagetkanku saja ar" David terkekeh, melihat sahabatnya itu, Arsyad ikut duduk bersama David.

Huftt hufft

Seorang pria yang berhenti berlari dihadapan mereka berdua. "Sialan kau, meninggalkanku". Kesal Gavan pada Arsyad.

"Haha, sudahlah mari duduk" titah David yang melihat kekesalan Gavan, agar mereka berdua tidak bertengkar.

"Sepertinya aku akan mempunyai hubungan dengan Havana". Ujar Gavan tiba-tiba.

Memang, sejak saat mereka masuk ke sekolah itu, Gavan seperti jatuh cinta pada saat pandangan pertama, melihat kakak tingkatnya, yaitu Havana, semenjak itu, Gava bertekat untuk mendekati Havana, sampai saat ini mereka memutuskan untuk menjalin hubungan.

"Wahh, kau mendului kami ya!". Seru Arsyad memukul pelan punggung Gavan.

"Haha, tinggal kalian berdua kalian tidak meyukai wanita apa? Atau jangan-jangan kalian gay ya?, Atau lebih parahnya kalian berdua mempunyai hubungan dibelakangku ya?, Wah wahh!!". Gavan bercanda, ya mana mungkin sahabatnya gay.

"Heh, kurang ajar, aku seperti juga jatuh cinta pada pandangan pertama, sama seperti mu Van". David terkekeh, tersenyum geli.

"Heii!! Kalian berdua tidak setia kawan ya rupanya". Ujar Arsyad merasa tekhianati oleh kedua sahabatnya ini. Tapi yakinlah ia tidak serius.

"Tapi bohong, HAHA, aku sebenarnya baru saja memulai hubungan dengan adik kelas kita". Sambung Arsyad tertawa geli.

"AHAHAHAH, TINGGAL KAU SENDIRI VID". Gavan tertawa bersama Arsyad. David melihat kedua sahabatnya itu kesal.

"Sialan, awas saja kalian". Merasa kesal, David berdiri dan beranjak pergi dari sana.

"Yah dia ngambek Van, haha". Ucap Arsyad yang masih tertawa.

.
.
.
.

Melihat kedua temannya itu mempunyai kekasih, David langsung bersemangat untuk mengajak Benetta kencan. David memutuskan menemui Benetta saat mereka sudah selesai jam pelajaran sekolah. Ia berdiri didepan gerbang dan menunggu Benetta lewat, tepat sekali David mencium parfum yang biasanya Benetta pakai, ia menoleh.

I Fellin Love With a Criminal [END √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang