48. Aku Takut

368 29 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Net duduk di bangku yang ada di lorong rumah sakit. Tatapannya tertuju pada darah yang mengering di tangannya. Itu adalah darah James. Dia begitu ketakutan mengingat bagaimana James tidak sadarkan diri dalam pelukannya. Bahkan tangannya tampak gemetar karena perasaannya itu.

Nunew duduk di samping Net dan menyentuh bahunya. “Kak Net, apa kamu baik-baik saja?”

Net menoleh sekilas ke arah Nunew. Kemudian dia menunduk kembali memandang tangannya. “Gak, Nu. Aku gak baik-baik saja. Pas aku lihat James ditusuk, satu-satunya perasaan yang aku rasain adalah ketakutan. Aku takut kehilangan James. Aku takut kehilangan seseorang yang aku cintai. Aku benar-benar takut, Nu."

Nunew bisa melihat air mata mengalir membasahi pipi Net. Ini pertama kalinya pemuda itu melihat atasannya menangis. Selama ini dia melihat Net selalu terlihat kuat bahkan dalam kondisi terpuruk sekalipun. Tapi jika berkaitan dengan James, sepertinya Net kehilangan kekuatannya.

Nunew memeluk bahu Net. “Gak papa merasa takut, Kak Net. Kamu sangat mencintai Mr. Supamongkon. Tentu saja kamu ngerasa takut. Tapi percayalah Mr. Supamongkon bakal baik-baik saja.”

Net menganggukkan kepalanya. “Aku harap begitu, Nu. Aku nyalahin diriku sendiri karena gak bisa jaga James dengan baik.”

Nunew menggelengkan kepalanya. “Jangan bilang kayak gitu, Kak Net! Jangan nyalahin dirimu sendiri kayak gini! Aku yakin Mr. Supamongkon gak bakal suka lihat kamu seperti ini. Kamu gak tahu hal seperti ini bakal terjadi, Kak Net. Aku yakin kalau kamu tahu lebih awal, kamu pasti bisa jagain dia dengan baik.”

Net menoleh ke arah sekretarisnya itu. Dia tersenyum pada Nunew. “Makasih sudah bikin aku ngerasa jauh lebih baik, Nu.”

Nunew tersenyum. “Sama-sama, Kak. Kak Net sudah seperti saudaraku, jadi aku bakal dukung Kak Net.”

Senyuman Net semakin lebar mendengar ucapan pemuda itu.

“Mr. Siraphop!” panggilan itu membuat Net menoleh.

Net bisa melihat Nat berdiri di hadapannya dengan Max yang memeluk pemuda itu. Net dan Nunew pun berdiri berhadapan dengan mereka.

“Ada apa, Nat?” tanya Net.

Tiba-tiba Nat pun menangis dan membungkukkan tubuhnya. “Maafin aku, Mr. Siraphop. Maafin aku karena sudah bikin Mr. Supamongkon terluka. Kalau bukan gara-gara ngelindungi aku, Mr. Supamongkon gak bakal terluka.”

Net bisa melihat tubuh Nat gemetar karena perasaan sedihnya. Max segera memeluk pemuda itu untuk menenangkannya. Bisa dilihat bahkan di balik kamera mereka tampak sangat dekat.

“Gak apa-apa, Nat. James sendiri yang mutuain buat ngelindungin kamu. Sebelum pingsan James bilang sama aku kalau kamu sudah ngelindungi dia sampai terluka. Karena itu dia juga ingin ngelindungi kamu.” Net ingat kata-kata James sebelum kekasihnya itu pingsan.

Nat terkejut mendengar kata-kata Net. “Apa Mr. Supamongkon benaran bilang gitu?”

Net menganggukkan kepalanya. “Ya, dia bilang sama aku kayak gitu. Karena itu jangan ngerasa bersalah. Aku yakin James bakal baik-baik saja.”

Nat pun menganggukkan kepalanya dan kembali menangis di pelukan Max. Net bisa melihat pasangan itu pun melangkah pergi.

Net pun memikirkan kata-kata yang baru saja diucapkan olehnya. ‘James bakal baik-baik saja’. Meskipun Net percaya kata-katanya, tapi dia juga merasakan ketakutan jika sesuatu yang buruk terjadi pada James.

Tuhan jangan ambil dia dariku, aku mohon?!

***

Bonus foto Net with chuchu

Bonus foto Net with chuchu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang