5.Kecelakaan

569 43 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

James dan Zee makan di sebuah restoran yang tidak terlalu jauh dari kantornya. James teringat pada proyek yang dijelaskan oleh Net tadi. Kemudian pria itu mendongak menatap tunangannya.

"Zee, apakah di agensimu ada pasangan artis boy love?" tanya James.

Pria yang merupakan CEO Glint Entertainment itu menganggukkan kepalanya. "Ya, perusahaanku ada proyek untuk itu. Melihat banyak orang menyukai pasangan artis boy love, aku ingin memasakan Max dengan penyanyi baru kami. Kenapa kamu menanyakan hal itu?"

"Net membuat proyek yang berhubungan dengan pasangan artis boy love. Karena itu jika nanti semua persiapan untuk program ini selesai, aku ingin menggunakan artismu sebagai bintang tamu," jawab James.

Tangan Zee semakin erat memegang garpu dan pisau ketika James membicarakan tentang Net. Pria itu begitu sensitif dengan nama 'Net' karena tunangannya begitu dekat dengan pria itu.

"Aku tidak mempermasalahkan soal pekerjaan, James. Tapi tidak bisakah kamu tidak membicarakan Net saat bersamaku?" pinta Zee.

James yang baru saja memotong steak di atas hotplate itu pun berhenti. Dia menatap tunangannya dengan begitu dingin. "Mengapa aku tidak boleh membicarakan Net saat bersamamu? Dia adalah sahabatku. Jadi terserah padaku aku mau membicarakannya atau tidak."

Zee meletakkan garpu dan pisau di atas hotplate. Selera makannya lenyap seketika. "Karena aku cemburu padanya. Kamu selalu membicarakan Net setiap kali kita bersama."

James terdiam tidak mengatakan sesuatu. Biasanya Zee tidak pernah protes tentang apapun. Dia selalu mendengarkan James dengan baik. Tapi sekarang pria itu melakukan protes karena perasaan cemburu.

Bukan hanya Zee yang kehilangan selera makan, tapi James juga. Dia melakukan hal sama dengan tunangannya, meletakkan garpu dan pisau di atas hotplate.

Detik berikutnya James mendengus sinis. "Apa kamu lupa, Zee? Pertunangan kita hanyalah untuk kepentingan bisnis. Aku tidak pernah memintamu untuk memiliki perasaan padaku. Jadi jangan berharap aku akan menyukaimu seperti mantan kekasihmu. Aku bukan orang yang akan mengemis cinta. Dan aku juga bukan orang yang akan membuang waktuku yang berharga untuk hal romantisme seperti itu. Jadi aku peringatkan padamu untuk tidak jatuh cinta padaku. Itu demi kebaikanmu, Zee."

Kedua tangan Zee yang berada di atas pangkuannya terkepal erat. James bukan hanya menolak cintanya, tapi pria itu juga merendahkan perasaannya. Hal itu menyakitkan hatinya.

"Aku sudah kenyang. Terimakasih untuk makan siangnya. Dan satu lagi, Zee. Jangan pernah mengaturku. Tak ada seorangpun yang bisa mengaturku." James menambahkan peringatannya.

Pria itu berdiri dan menatap Zee yang masih terdiam tidak mengatakan apapun. "Aku akan kembali ke kantor dengan naik taksi. Kamu lanjutkan saja makan siangmu."

Setelah itu James berjalan keluar dari restoran. Zee yang masih duduk di kursinya hanya bisa menghela nafas berat. Bahkan bahunya terkulai lemas.

"Sayangnya sudah terlambat memperingatkanku, James. Aku sudah terlanjur jatuh cinta padamu." Zee hanya bisa mengasihani dirinya sendiri.

Di luar restoran, James sedang menunggu taksi online yang sudah dipesannya melalui aplikasi di ponselnya. Tak lama kemudian sebuah mobil berwarna hitam berhenti di tepi jalan tepat di depan James.

"Mr. Supangmongkon?" tanya sopir itu memastikan.

James hanya menganggukkan kepalanya. Dia bergegas duduk di bangku penumpang bagian belakang. James masih kesal karena Zee memintanya untuk tidak membicarakan Net. Bukan hanya dia kesal karena diatur tapi dia kesal karena ada orang lain yang tidak suka dengan sahabatnya. James membuka aplikasi kontak di smartphone-nya. Kemudian dia menelpon Net.

"Ada apa, James?" tanya Net saat mengangkat panggilan itu.

"Net, apakah nanti malam kamu ada acara?" tanya James.

"Tidak ada. Mengapa kamu bertanya?"

"Aku ingin mengajakmu minum bersama. Apakah kamu bisa?" James menyandarkan kepalanya di kursi mobil itu.

"Sayangnya kamu tidak akan bisa pergi kemanapun malam ini, James."

Suara itu bukan berasal dari Net. Tatapan James tertuju pada sopir taksi yang masih mengendarai mobil itu.

"Apa maksudmu?" tanya James.

"Ada apa, James?" terdengar suara Net yang masih tersambung di telpon.

Pria yang mengenakan topi hitam itu tersenyum sinis. "Kamu tidak akan bisa pergi bersama temanmu karena kamu akan menghadapi kematianmu, James."

Tiba-tiba saja sopir taksi itu membelokkan mobilnya membuat tubuh James terguncang. Namun sebelum menyadari situasi, sebuah truk menghantam mobil itu dengan keras membuat mobil yang dinaiki oleh James jatuh berguling-guling di atas jalan. Mobil itu berhenti dalam posisi terbalik. Tubuh James yang terhempas ke berbagai arah membuatnya tergeletak dengan darah membasahi wajahnya.

"James! James kamu mendengarkanku?" suara Net masih terdengar di smartphonenya. Sayangnya James tidak mampu menjawab panggilan dari sahabatnya.

***

Bonus foto James🥰🥰🥰🥰

Bonus foto James🥰🥰🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang