34. Mengaku Kalah

439 35 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Gimana ini, Tutor? Kak Net salah paham sama Mr. Supamongkon." Yim menarik tangan sang kekasih.

Tutor pun memandang ke arah Net yang duduk di kursinya. Net tampak begitu serius bekerja bahkan terlihat jauh lebih serius dibandingkan sebelumnya.

Tutor menoleh ke arah sang kekasih. "Kita harus kasih tahu dia kebenarannya, Yim."

Yim menganggukkan kepalanya. "Ya, kita harus kasih tahu, Kak Net."

Segera pasangan kekasih itu berdiri dari kursi mereka dan berjalan menghampiri meja Net. Mendengar dua karyawan mendekatinya, Net pun menoleh.

"Kenapa? Apa ada masalah?" tanya Net.

"Kak Net, aku pikir kamu sudah salah paham sama Mr. Supamongkon." Yim memberitahu pria itu.

Net memicingkan matanya. "Salah paham gimana maksud kalian?"

Kali ini Tutor yang angkat bicara. "Sebenarnya Mr. Supamongkon gak marahi kami. Justru Mr. Supamongkon nolong kami dari Mr. Apinan yang ngelecehin Yim."

Tubuh Net membeku mendengar ucapan Tutor. "Jadi Mr. Supamongkon bela kalian?"

Tutor dan Yim menganggukkan kepalanya.

"Mr. Supamongkon bahkan harus kehilangan investor gara-gara nolong kami, Kak Net." Yim menunduk merasa bersalah.

Tutor menganggukkan kepalanya. "Benar, Kak Net. Kami pikir kamu perlu tahu hal ini jadi kamu gak perlu salah paham lagi sama Mr. Supamongkon."

Net tersenyum pada dua karyawannya. "Makasih kalian sudah kasih tahu aku."

Kemudian Tutor dan Yim pun kembali ke kursi mereka untuk bekerja. Sedangkan Net masih terdiam memikirkan penjelasan pasangan kekasih itu. Dia mengusap rambutnya dengan penuh frustasi. Dia merutuki dirinya sendiri karena menyalahkan James hanya karena dia marah pada pria itu.

Tiba-tiba smpartphone milik Net berdering. Dia mengambil benda itu dari meja. Terlihat nama 'Mr. Panich' muncul di layar. Net bertanya-tanya dalam hati apa yang membuat tunangan James menelponnya. Dia berpikir Zee ingin membicarakan masalah semalam. Akhirnya dia mengangkat panggilan itu.

"Ya, Mr. Panich?" Net menyapa dengan sopan.

"Net, apa kamu bisa datang ke Glint Entertainment? Ada masalah yang mau aku bicarain. Ini tentang reality show 'Play With Me'," pinta Zee.

Net menghela nafas berat. Dia tidak ingin bertemu lagi dengan Zee. Tapi dia juga tidak bisa menghindari pekerjaan. "Oke, saya akan datang, Mr. Panich."

Setelah itu sambungan telpon terputus. Net segera menyimpan pekerjaan di layar komputernya dan bersiap pergi.

"Apa ada masalah, Kak Net?" tanya Nunew yang tidak sengaja mendengar pembicaraan Net dan Zee.

Net menganggukkan kepalanya. "Kayaknya ada masalah sehingga Mr. Panich minta aku buat datang ke perusahaannya."

Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang