41. Memaafkan

372 25 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Dia adikku?" James tidak percaya melihat foto yang ada di atas meja.

Fai menganggukkan kepalanya. "Benar, James. Namanya Jimmy."

Net mengamati wajah sang kekasih yang tampak begitu pucat. Net menyentuh tangan James.

"Apa kamu gak papa, James?" tanya Net cemas.

James pun menoleh ke arah sang kekasih. Dia berusaha tersenyum agar membuat Net tidak cemas. "Gak apa-apa, Net."

Meskipun Net tidak percaya dengan jawaban James, tapi dia tidak mengatakan apapun lagi.

"Karena kalian sudah di sini, apa kalian mau coba makan dulu? Aku bakal masakin sesuatu yang spesial untuk kalian." Fai menawarkan pada James dan Net.

Net menoleh ke arah James seakan membiarkan sang kekasih yang memutuskan untuk mereka.

Kemudian James menganggukkan kepalanya. "Baiklah, kami mau makan dulu sebelum pulang. Aku... Aku sudah lama gak makan masakan Mama."

Fai tersenyum senang mendengar ucapan James. Bahkan air mata mengalir membasahi pipinya. Tapi Fai segera menghapus air matanya.

"Aku bakal segera bikinin buat kalian." Fai bergegas menuju dapurnya dan mulai memasak untuk kedua tamu pentingnya.

Net meremas tangan sang kekasih membuat James menoleh. "Aku gak percaya kamu bilang kamu gak papa. Kamu tampak kaget pas lihat foto adikmu."

Tatapan James tertuju foto yang masih ada di hadapannya. "Kamu ingat soal malaikat yang aku bicarain sama kamu, Net?"

"Ya, aku ingat. Dia yang kasih kamu gelang kebaikan itu." Net menunjuk ke arah gelang yang melingkar di pergelangan tangan sang kekasih.

James menganggukkan kepalanya kemudian menoleh kembali ke arah sang kekasih. "Benar, dan malaikat itu adalah adikku."

Net terkejut mendengarnya. "Jadi adikmu yang sudah meninggal jadi malaikat?"

"Ya, karena itulah aku kaget pas lihat fotonya. Apa yang harus aku bilang sama Mama?" tatapan James beralih pada sang ibu yang bersemangat memasak.

"Bilang sama dia kalau aku sayang dia."

James terlonjak kaget karena Jimmy tiba-tiba berada di sampingnya. Beruntung Net langsung memeluk James sehingga pria itu tidak terjatuh.

"Kenapa, James?" tanya Net bingung dengan reaksi mendadak sang kekasih.

James mengelus dadanya yang berdebar-debar karena terkejut. Dia langsung melotot kesal ke arah Jimmy yang tersenyum tanpa dosa.

"Ini gara-gara malaikat itu mendadak muncul di sampingku." James menunjuk tempat duduk di sisinya yang lain.

Net menatap ke arah kursi kosong di samping James. Meskipun tidak bisa melihat malaikat yang dibicarakan James, tapi Net tetap percaya pada sang kekasih.

Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang