43. Terharu

343 24 4
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

“Jadi Kak Max beliin robot ini buat King?” tanya King dengan mata berbinar memandang mainan robot di tangannya.

Max menganggukkan kepalanya. “Ya, robot itu buat King. Apa King suka?”

King menganggukkan kepalanya. “Ya, King suka sekali. King pernah lihat mainan ini. Tapi Mama gak bisa beliin soalnya terlalu mahal.”

“Apa King sedih gara-gara gak bisa beli mainan ini?” tanya Nat yang duduk di samping Max.

“King sedih. Tapi King juga gak mau bikin Mama sedih karena King nakal merengek minta dibeliin robot ini.” King tersenyum lebar saat mengatakan itu.

Hal itu juga membuat dua orang dewasa di belakangnya ikut tersenyum. Max mengulurkan tangannya untuk mengusap puncak kepala King.

“Kamu beneran sayang sama Mama kamu ya, King?” Max jadi merindukan ibunya saat mendengar King membicarakan mengenai ibunya.

King menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat. “Ya, King sayang banget sama Mama. Kata Papa, Mama itu superhero kami. Soalnya Mama bisa ngelakuin banyak hal tanpa rasa lelah.”

Nat tertawa mendengar ayah King mengibaratkan ibu King seperti superhero. “Kalau gitu King harus jaga Mama dengan baik. Karena Mama sudah beri kasihnya tanpa minta imbalan.”

King menganggukkan kepalanya. “Ya, King pasti bakal jagain Mama dengan baik. King bakal usaha jadi orang yang kuat agar King bisa jagain Mama.”

Nat menunduk untuk mencium pipi menggemaskan King. “Karena King sudah jadi anak yang baik, gimana kalau King dapat hadiah makan es krim.”

Seketika mata King berbinar senang. “Aku mau, Kak Nat. Aku mau es krim.”

“Gimana denganku?” ucapan Max membuat perhatian Nat.

Nat memicingkan matanya. “Kamu juga mau es krim, Kak Max?”

Pria itu menunjuk ke arah pipinya. “Aku juga mau ini.”

Seketika Nat melotot kaget. “Tapi masih ada King di sini, Kak Max.”

Tatapan Max beralih pada King yang sedang memainkan robotnya. “King, apa kamu mau es krim double?”

King menatap Max dengan mata berbinar. “Ya, King mau.”

“Kalau gitu King hadap ke depan dan jangan noleh ke belakang, oke?” pinta Max.

“Kenapa King gak boleh noleh ke belakang?” bingung King ingin tahu.

“Karena aku mau kasih tahu Kak Nat rahasia. Nanti aku kasih tahu King, oke?” Max menyatukan jari telunjuk dan jempolnya agar membentuk huruf O.

King pun menganggukkan kepalanya dan mengikuti instruksi Max. Setelah King menghadap ke depan, Max menoleh ke arah Nat untuk melakukan apa yang dipintanya tadi. Nat menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Max. Tapi pada akhirnya pemuda itu menunduk untuk mencium pipi Max.

Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang