52.Datang Disaat Tidak Tepat

401 28 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Jadi bisa gak kamu jelasin kenapa kamu pergi sendiri, James? Kenapa kamu gak manggil aku? Apa kamu anggap aku gak berguna jadi kamu gak mau manggil aku?" tanya Net sembari menyuapi kekasihnya.

Karena luka di perutnya membuat James kesakitan saat menggerakkan tangannya, jadi dia tidak bisa makan sendiri. Pria itu menjawab pertanyaan kekasihnya setelah menelan makanan dalam mulutnya. "Bukan begitu, Net. Pas itu kamu lagu bantu Zee ngendaliin keadaan yang kacau. Terus Jimmy kasih tahu aku kalau ada yang gak beres sama pengawalnya Nat. Aku gak punya waktu banyak, Net. Aku takut Nat keburu ngalami hal buruk."

Meskipun sudah mendengar penjelasan James, tapi Net tetap memasang ekpresi marah. Dia bahkan tidak mengatakan apapun sehingga membuat James merasa tidak nyaman. Akhirnya sembari menahan rasa sakit, James perlahan memegang pergelangan tangan Net yang membawa semangkuk bubur. 

"Jangan marah, Net. Maafin aku kalau kamu merasa seperti itu. Tapi percayalah. Aku sama sekali gak anggap kamu gak guna kayak gitu. Percayalah padaku." James berusaha membujuk kekasihnya.

Net bisa melihat tatapan James yang memohon padanya. Membuat hati pria itu tidak bisa menahan perasaan sayangnya lagi. Dia akhirnya menghela nafas berat.

"Oke, aku maafin kali ini. Tapi jangan pernah ngulangin lagi, James. Apa kamu tahu betapa takutnya aku pas lihat pria brengsek itu nusuk kamu? Perasaan takut sampai bikin aku merasa lemas. Dan aku terus nyalahin diriku sendiri karena gak bisa jaga dirimu dengan baik." Net memberitahu apa yang dirasakannya saat Tharn menyakiti kekasihnya secara fisik.

James menganggukkan kepalanya. "Aku janji gak bakal ngulanginnya lagi. Aku gak mau kamu ngerasa kayak gini lagi, Net. Karena aku juga ngerasa sedih kalau kamu nyalahin dirimu sendiri padahal kamu gak ngelakuin keasalahan."

"Baguslah kalau begitu. Sekarang makan lagi." Net mengulurkan sendok bubur itu ke arah James.

Segera pria itu memakannya. Dengan tekstur bubur yang lembut membuat James dengan mudah menelannya.

"Karena sekarang kamu dah maafin aku, bisa gak kamu senyum sama aku?" James menarik kedua sudut bibirnya agar membentuk sebuah senyuman yang diinginkannya agar Net mengikutinya.

Net menuruti permintaan sang kekasih. Dia pun tersenyum pada James. "Sudah puas?"

James menggelengkan kepalanya. "Belum. Aku masih ingin sesuatu."

Net memicingkan matanya. "Ingin sesuatu apa?"

"Mendekatlah, aku bakal bisikin ke kamu."

Kemudian Net menuruti keinginan kekasihnya. Dia berdiri kemudian dia meletakkan mangkok di atas meja sebelum akhirnya menunduk sehingga James bisa membisikkan sesuatu. Alih-alih membisikkan sesuatu, James justru mencium pipi kekasihnya itu. James tersenyum senang karena dia mendapatkan apa yang diinginkannya. Net pun merasakan hal yang sama. Hanya saja pria itu mematung di tempat.

Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang