54. Special Chapter

814 37 0
                                    


***

“UWWAAA!!!!” seru Nunew, Yim, Nat, May dan King saat melihat pemandangan laut yang indah dari halaman belakang villa itu.

“Ini indah banget.” Mata Nunew berbinar senang.

Tiba-tiba seseorang memeluk bahu pemuda yang mengenakan kemeja pantai berwarna kuning itu.

“Karena keindahan inilah aku beli villa ini.” Zee mengatakan alasannya.

Yim menoleh ke arah Zee. “Makasih sudah izinin kami kemari, Mr. Panich.”

Zee menganggukkan kepalanya. “Gak masalah. Karena aku pikir ini hadiah terbaik buat kerja keras kalian. Ah, kalian bisa main ke pantai sementara aku mau nyiapin peralatan buat barbekyu.”

“Biarin aku bantu kamu, Mr. Panich.” Tutor yang berdiri di belakang Yim pun menawarkan diri.

“Aku juga bakal bantu kamu, Zee.” Max yang memeluk Nat dari belakang pun ikut menawarkan diri.

“Kalau begitu ayo kita pergi main ke pantai!” seru Nat penuh semangat diiringi sorakan yang lain.

“May, jangan terlalu lelah, ya?” Mark yang datang masih menenteng tasnya mengingatkan adiknya.

May menganggukkan kepalanya. “Ya, Kak Mark.”

“Tenang saja, Kak Mark. Aku bakal jagain dia.” Nunew pun menggandeng tangan May dan mereka bergegas menuju pantai.

Net dan James berdiri di ambang pintu yang menghubungkan bangunan rumah dengan bagian belakang.

“Apa kamu mau ke pantai?” tanya Net.

James menggelengkan kepalanya. “Gak, aku mau bantu Mama nyiapin makanan.”

Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh lengan James membuat pria itu menoleh. Dia bisa melihat ibunya berdiri dengan senyuman mengembang di wajahnya. Sejak hubungan mereka kembali membaik, James mengajak ibunya pindah ke Bangkok dan tinggal bersamanya. Dia bahkan membuatkan restoran untuk dikelola sang ibu.

“Kamu pergi main saja. Mama sudah punya banyak bala bantuan.” Fai menunjuk ke arah Zee, Tutor, Max, Mark, serta dua bersaudara yang baru saja datang Park dan Poppy.

“Lagian kamu payah sekali dalam hal masak. Kamu gak bisa bantu apapun.” Fai mengingatkan kelemahan James.

“Ma!” James tampak malu mendengarnya.

Sedangkan yang lain menahan tawa mendengar ucapan ibunya James.

Net pun meraih tangan kekasihnya. “Sudah gak usah marah. Ayo kita pergi!”

Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang