9.Gelang Kebaikan

518 38 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Net berlari menyusuri lorong rumah sakit. Setelah sambungan telpon dengan James terputus, pria itu bergegas mencari James. Sampai akhirnya telpon dari polisi yang memberitahukan jika James dirawat di rumah sakit karena kecelakaan. Membuat Net benar-benar takut.

Pria itu membuka kamar di mana James berada. Dia bisa melihat sahabatnya itu sedang duduk menikmati makan malamnya. Segera Net menghampiri ranjang James.

"Ah, bagaimana kamu tahu aku di sini, Net?" tanya James dengan santainya.

"Polisi yang menghubungiku. Apa yang terjadi? Mengapa bisa terjadi kecelakaan?" Net mengutarakan pertanyaan-pertanyaan yang sedari tadi memenuhi pikirannya.

James tampak kesulitan makan menggunakan tangan kiri. "Ada seseorang yang membenciku dan mau membunuhku."

Net terkejut mendengarnya. James nyaris meregang nyawa di tangan orang yang membencinya. Namun Net berusaha untuk tenang. Pria itu memilih fokus pada apa yang dilakukan James saat ini. Dia duduk di kursi samping ranjang. Kemudian dia mengambil alih sendok di tangan sahabatnya dan menyuapi pria itu.

"Apa kamu tidak bertanya mengapa ada orang yang ingin membunuhku, Net?" tanya James memakan nasi sup ayam yang disuapkan oleh Net.

Net menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, karena aku tahu banyak orang yang membencimu, James. Karena itu aku tidak heran."

Net mengambil tisu untuk mengelap sudut bibir James yang kotor. Namun sebelum Net menjauhkan tangannya, James memegang tangan pria itu.

"Apa kamu juga membenciku, Net? Aku sudah menolak proyek yang kamu buat bersama tim-mu. Kamu dan anggota tim-mu pasti kesal." James ingin tahu apa yang dipikirkan oleh Net. Selama ini pria itu selalu terlihat begitu tenang sehingga James tidak bisa membaca pikiran pria itu.

Net melepaskan tangan James untuk kembali menyuapi sahabatnya itu. "Aku sudah terbiasa denganmu, James. Aku tidak pernah membencimu. Karena aku tahu kamu hanya ingin melakukan yang terbaik. Sayangnya tidak semua orang bisa memahami hal itu."

Bibir James menyunggingkan senyuman lebar. "Hanya kamu yang bisa memahamiku, Net."

Itu karena aku mencintaimu, James. Net mengatakannya dalam hati.

Saat Net hendak menyuapi James, pria itu mengangkat tangannya. "Sudah cukup, aku sudah kenyang."

"Tapi kamu baru sedikit makannya. Dan juga supnya masih banyak." Net menunjukkan mangkok yang hanya dimakan sedikit oleh James.

Pria yang mengenakam piyama rumah sakit itu menggelengkan kepalanya. "Aku sudah tidak mau makan pagi. Sudah kenyang."

Net hanya bisa menghela nafas berat. Dia membereskan peralatan makan diatas nampan itu lalu memindahkan ke atas meja.

"Sekarang minum obatmu." Net mengambil botol kecil berisi obat dan menyerahkan segelas air putih.

"Tidak bisakah aku tidak minum obatnya? Kamu tahu sendiri aku tidak suka minum obat, Net." James memasang ekspresi cemberut.

Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang