53.Penghargaan

411 22 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Penghargaan untuk variety show terbaik tahun ini jatuh pada...." Suara wanita bergaun perak itu terdengar menggantung. Diiringi dengan suara drum yang berdentum membuat siapapun yang mendengarnya semakin gugup.

Hal itu juga dirasakan oleh Net beserta dengan timnya yang saat ini menghadiri acara penghargaan tahunan itu. Bahkan Net, Nunew, Poppy, Tutor, dan Yim pun saling bergandengan tangan dan memejamkan mata mereka. Dalam hati mereka berdoa dalam hati agar penghargaan itu jatuh pada acara yang mereka buat.

"PLAY WITH ME!!!" seru wanita itu melanjutkan pengumumannya.

Seketika Net beserta timnya bersorak mendengar pengumuman itu. Bahkan saat mereka berdiri, Nunew dan Yim melompat-lompat kecil karena kegirangan. Orang-orang disekitar mereka memberikan ucapan selamat. Setelah itu Net mengajak timnya untuk naik ke atas panggung untukn mengambil tropi penghargaan.

"Selamat ya!" wanita yang merupakan aktris itu menyerahkan tropi di tangannya kepada Net.

"Terimakasih!" Net mengambil tropi itu.

Dia tidak menyangka jika hari ini untuk pertama kalinya dia bisa memegang tropi yang ditujukan untuk diriya dan juga timnya. Aktris cantik itu menggeser tubuhnya sehingga Net bisa mengucapkan sesuatu di depan microphone. Sedangkan seluruh timnya berdiri di samping dan di belakangnya.

"Aku ingin mengucapkan terimakasih atas penghargaan ini. Aku tidak pernah berani memimpikan mendapatkan penghargaan ini. Karena bagiku penghargaan ini terlalu jauh untuk aku gapai. Tapi aku senang karena penghargaan ini bukan hanya untukku, tapi juga untuk semua orang yang terlibat dalam acara 'Play With Me'. Untuk timku yang hebat karena sudah membantuku dari awal sampai akhir. Untuk Mr. Supamongkon yang sudah menyetujui program acara ini. Untuk Mr. Panich atas kerjasamanya. Untuk Max dan Nat yang sudah bekerja keras menampilkan yang terbaik dalam acara ini. Dan juga spesial untuk King karena menjadi diri sendiri sehingga semua orang menyukainya. Terimakasih untuk semuanya. Sesulit apapun impian kalian, percayalah kalian bisa menggapainya asalkan kalian tidak menyerah. Terimakasih." Net memberikan pidato yang luar biasa itu membuat semua orang bertepuk tangan.

"Aku pikir mereka pantas dapat penghargaan itu." Komentar Zee yang duduk di dekat James.

Pria yang masih mengamati Net saling berpelukan dengan timnya itu langsung menyunggingkan senyuman. "Ya, mereka memang pantas dapatinnya. Mereka sudah berusaha dengan begitu keras buat wujudin acara yang terbaik."

Tatapan Zee pun tertuju pada Nunew yang berjalan turun dari panggung bersama yang lainnya. "Aku senang karena bisa ikut bagian dalam acara ini."

James pun menoleh ke arah Zee. "Kamu senang karena bisa bertemu dengan Nunew, bukan?"

Zee tersenyum mendengar pertanyaan itu. "Salah satu alasannya. Alasan lainnya karena ini pertama kalinya aku lihat seseorang mencurahkan seluruh pikiran dan hatinya buat acara ini. Aku jadi paham kenapa kamu jatuh cinta sama Net."

"Karena Net satu-satunya orang yang tahan denganku." James ingat bagaimana Net selalu setia berada di sisinya.

Zee menganggukkan kepalanya. "Benar juga. Aku bahkan gak bisa tahan lama dengan Mr. Supamongkon yang dingin dan kejam."

James melayangkan tatapan tajamnya. "Apa kamu sedang ngajak aku berperang, Zee?"

Zee mengangkat kedua tangannya. "Aku gak berani ngelakuinnya."

James hanya mendengus kesal. Kemudian pria itu mengambil gelas soda dan meminumnya.

"Sebenarnya aku ngerasa takut, James." Suara Zee kembali mengalihkan perhatian James.

Pria itu meletakkan gelasnya di atas meja. Kemudian dia menoleh ke arah mantan tunangannya. "Takut kenapa?"

"Saat kamu ditusuk, aku mikir bakal nyalahin diriku sendiri kalau hal buruk nimpa kamu." Zee masih ingat kejadian mengerikan itu.

James menghela nafas berat. "Semua orang nyalahin dirinya sendiri gara-gara aku terluka. Kayaknya banyak orang sama aku."

Zee menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar reaksi James. "Memang banyak orang yang sayang sama kamu, James. Hanya saja kamu gak sadar."

Kemudian tatapan James tertuju pada Net yang sedang duduk berbicara dengan timnya. Tapi seakan bisa merasakan tatapan James, Net pun menoleh. Pria itu tersenyum pada kekasihnya membuat James membalas senyuman Net.
"Kamu benar. Aku terlalu fokus sama keegoisanku sampai gak sadar orang-orang sayang aku." James pun mengatakannya dengan perasaan yang hangat.

"Ah, ya, sebenarnya aku mau bicarain sesuatu sama kamu." Zee teringat tujuannya ingin bertemu James.

"Ingin bicarain apa?" tanya James.

Zee pun menunduk untuk membicarakan sesuatu di telinga James. Seketika mata James berbinar senang mendengarnya.

***

Bonus foto Zee Nunew ya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang