42. 1 kali = 3 kali

412 31 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

“Apa kamu sudah ngerasa lebih baik?” tanya Net yang sudah berbaring di atas ranjang dengan memeluk James.

Pria yang saat ini mengenakan piyama ungu gelap itu menganggukkan kepalanya. “Ya, aku ngerasa jauh lebih baik. Aku bisa ketemu mamaku kembali, bisa nyelesaiin kesalahpahaman dan juga tahu soal adikku. Itu semua berkat kamu, Net. Makasih,” James mendongak dan tersenyum.

Net mengelus rambut James. “Aku bahkan gak ngelakuin apapun, James.”

“Kamu yang yakinin aku buat datang dan dengerin mamaku, Net. Kamu sudah ubah hidupku.” James tidak menyembunyikan kebahagiaan dalam dirinya.

“Kamu juga sudah ubah hidupku, James.”

Net menunduk untuk mencium bibir James. Namun sebelum Net bertindak lebih jauh lagi, James mendorong pria itu.

“Aku lelah, Net,” James menolak keinginan Net.

Wajah Net pun berubah seperti anak anjing yang sedang dimarahin. “Ayolah, James. Satu kali saja.”

James mendengus kesal. “Satu kali bagimu itu adalah tiga kali bagiku, Net. Aku gak mau.”

“Gak bisakah kalau aku dapat hadiah kecil, please? Besok kita harus kerja. Aku gak bisa makan kamu seharian.” Net masih saja merengek.

“Makan aku? Memang aku makanan?” James mendengus kesal.

“Kamu memang makanan manis yang bikin aku ketagihan buat nikmatinya, James. Satu kali saja, oke?” mata Net tampak memohon pada sang kekasih.

James merutuki dirinya dalam hati karena tidak bisa menolak tatapan memelas Net. Dia menghela nafas berat. “Oke, tapi cuma satu kali. Kalau lebih aku bakal tendang kamu dari ranjangku.”

“Siap, Bos!” Net dengan penuh semangat langsung menyerang James. Menikmati setiap jengkal tubuh James tanpa pernah merasa bosan. Menikmati malam panas bersama.

***

Karena tidak bisa melakukan syuting di tengah kerumunan banyak orang, akhirnya disepakati jika syuting acara Play With Me akan diadakan di apartemen Max. Saat ini seluruh kru sedang bersiap-siap memasang banyak kamera di setiap sudut apartemen itu. Hal itu juga yang dilakukan oleh Poppy, Tutor dan Yim.

“Kayaknya bukan cuma Net dan Mr. Supamongkon saja yang sedang jatuh cinta.” Poppy memulai pembicaraan.

“Memang siapa lagi yang jatuh cinta, Kak Poppy?” tanya Yim penasaran.

“Nunew.” Poppy menunjuk ke arah Nunew yang sedang memasang mic kecil yang dipasang di kerah kaos yang dikenakan oleh Max dan Nat.

Seketika tatapan Yim dan Tutor tertuju pada orang yang disebutkan oleh Poppy.

"Kenapa Kak Poppy mikir Nunew juga sedang jatuh cinta?" tanya Tutor.

"Apa kamu lupa sama ucapan kamu kemarin, Tutor? Kamu bilang tatapan orang yang lagi jatuh cinta itu bakalan kayak kamu. Seperti ada bintang berbinar-binar di mata kamu. Aku lihat Nunew juga kayak gitu." Poppy menjelaskan asumsinya.

"Tapi Nunew jatuh cinta sama siapa?" tanya Yim yang juga ingin diketahui banyak orang.

"Gimana persiapannya?"

Suara itu mengalihkan perhatian semua orang. Mereka bisa melihat Zee datang ke apartemen Max untuk mengetahui kondisi syuting.

Nunew dengan senyuman manisnya berjalan menghampiri Zee. "Semua berjalan dengan lancar."

Melihat hal itu, Poppy, Yim, dan Tutor saling berpandangan dengan ekspresi terkejut.

"Kayaknya kita semua sudah tahu Nunew jatuh cinta sama siapa," Tutor berkata.

"Wah, aku gak nyangka. Setelah Mr. Supamongkon dan Mr. Panich mutusin hubungan pertunangan mereka justru dapat pasangan sendiri-sendiri." Poppy memberikan komentar.

"Kayaknya Mr. Supamongkon dan Mr. Panich gak jodoh. Jadi mereka nemuin pasangan yang terbaik setelah berpisah." Yim mengungkapkan teorinya.

Tutor menganggukkan kepalanya. "Aku setuju dengan Yim."

"Tapi tetap saja pada akhirnya kalian semua dapat pasangan. Sedangkan aku masih jomblo." Poppy menghela nafas berat.

"Makanya cari pasangan, Kak Poppy. Biar kamu gak jomblo lagi." Yim terkekeh geli.

Poppy mendengus kesal. "Kamu pikir cari jodoh gampang?"

"Sampai kapan kalian gosip terus? Kerjaan  masih banyak. Sebentar lagi King datang dan kita harus segera mulai proses syutingnya." Net tiba-tiba saja datang memperingatkan ketiga karyawannya yang masih mengobrol.

"Sebentar lagi pasti selesai. Tenang saja." Ucap Poppy penuh percaya diri.

"Waktu kalian lima belas menit, oke?" Net memberikan kelonggaran untuk mereka.

"Baik, Kak Net." Yim menganggukkan kepalanya.

Net pun bergegas mengecek persiapan lainnya.

"Gara-gara Net pacaran dengan Mr. Supamongkon, dia jadi ketularan galaknya." Poppy masih saja menggosip.

"Sudah, Kak Poppy. Mending kita selesaiin tugas kita. Daripada kena omel Kak Net lagi." Tutor yang selesai dengan kameranya, segera memasang di atas meja dapur.

Yim dan Poppy pun ikut serius bekerja. Mereka harus segera memulai syutingnya.

***

Bonus foto Net-James

Bonus foto Net-James

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang