10.Penyesalan Zee

600 41 3
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Suara alarm pagi mengusik tidur Zee. Perlahan matanya bergerak sebelum akhir terbuka. Dia mengerjapkan matanya untuk beradaptasi dengan cahaya matahari yang masuk melalui jendela. Mendengar suara alarm yang tidak kunjung berhenti membuat Zee mengulurkan tangannya, meraba smartphone di atas meja dan meraihnya. Dia mematikan alarm itu dan melihat jam sudah menunjukkan jam enam pagi.

"Aku harus pergi bekerja," gumam Zee.

Pria itu meletakkan smartphonenya kembali ke atas meja. Dia hendak menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya. Tapi seseorang yang bergerak di sampingnya membuat Zee mengurungkan niatnya. Pria itu menoleh untuk mengetahui siapa yang tidur di sampingnya. Dia bisa melihat Nunew berbaring di samping Zee dan memeluknya.

"Bagaimana bisa Kitty di sini?" heran Zee.

Kemudian pria itu berusaha mengingat apa yang terjadi semalam. Dia pergi ke bar untuk menghibur dirinya yang patah hati. Tapi karena terlalu banyak minum, Zee tidak ingat lagi apa yang terjadi padanya. Tapi sekilas dia ingat dirinya mencium Nunew sampai akhirnya mereka melakukan hubungan seks. Sehingga tidak heran jika mereka tidak mengenakan sehelai pakaian apapun dibalik selimut.

Zee menepuk dahinya sendiri dengan mengumpat kesal. "Sial!!! Aku benar-benar kacau."

Nunew yang berbaring di bawah lengan kiri Zee, kembali bergerak. Kemudian Zee bisa melihat pemuda itu mulai membuka matanya. Tampaknya Zee juga terkejut karena dia langsung menjauhkan tubuhnya dan duduk di atas ranjang. Nunew menutupi tubuhnya dengan selimut. Dia juga berusaha mencerna situasi apa yang dihadapinya.

Zee ikut duduk di samping pemuda ini. "Maafkan aku jika aku memaksamu semalam. Aku mabuk dan tidak sadar dengan apa yang aku lakukan."

Nunew tahu Zee akan menyesali apa yang mereka lakukan semalam. Tapi setidaknya dia bisa membuat fantasi liarnya menjadi kenyataan.

Nunew menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa, Mr. Panich. Kamu tidak memaksaku semalam. Kamu bahkan memberikan pilihan untukku. Dan aku sendiri yang memutuskan untuk melakukannya."

Zee tampak terkejut mendengarnya. "Lalu kenapa kamu tidak menolaknya? Kenapa kamu memilih untuk melakukannya, Kitty?"

"Aku pikir itu tidak penting untukmu, Mr. Panich." Nunew menolak untuk menjawab.

Zee mengulurkan tangannya untuk memegang tangan Nunew. "Aku rasa itu sangat penting untukku, Kitty. Mengapa kamu mau melakukannya?"

Nunew memandang Zee seperti seekor kucing yang sedang bersikap waspada. "Apa aku perlu memberimu cermin, Mr. Panich? Agar kamu bisa melihat alasan mengapa aku tidak bisa menolakmu. Aku yakin orang lain juga akan melakukan hal yang sama denganku. Mereka juga tidak akan menolak menghabiskan malam panas dengan pria seksi seperti dirimu."

Zee tidak mengerti dengan dirinya. Mengapa dia merasa sedikit kecewa dengan alasan yang diungkapkan oleh Nunew. Apakah dirinya berharap jika pemuda itu menyukainya? Lalu apa yang akan Zee lakukan jika Nunew menyukainya? Zee memiliki tunangan, mana mungkin dia membalas perasaan Nunew.

"Apakah kamu sudah puas dengan jawabanku, Mr. Panich? Kalau sudah, bisakah kamu melepaskan tanganku? Aku harus bersiap untuk pergi kerja." Ucapan Nunew menyadarkan Zee dari pikirannya.

Akhirnya Zee melepaskan tangannya dan membiarkan Nunew turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi dengan mengenakan celana pendek. Bahkan sekilas Zee bisa melihat bekas ciuman yang ada di leher dan tubuh pemuda itu. Membuat perasaan bersalah semakin menyiksa pria itu.

***

Bonus foto Zee dan Nunew ya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang