47.Terluka

400 33 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ah!!" pekik James saat tubuhnya jatuh ke lantai dengan keras karena Tharn yang mendorongnya.

Tatapan James beralih pada Tharn yang berjalan menghampirinya. James tahu dia tidak akan bisa mengalahkan pria berbadan lebih besar darinya dan memiliki kemampuan bela diri.

"Lawan dia, James!" Jimmy tiba-tiba muncul di samping kakaknya.

"Kamu pikir mudah lawan dia? Daripada kamu kasih nasihat gak berguna, mending kamu bantu aku lawan dia." James menunjuk ke arah pria yang bekerja sebagai pengawal itu.

"Kalau aku bisa, aku pasti bakal bantu kamu, James." Malaikat seperti Jimmy hanya bisa memberikan nasehat tak bisa membantu lewat tindakan.

James bisa melihat Tharn berhenti tepat di hadapannya. James mendongak menatap pria itu. Dia bisa melihat Tharn mengangkat tangan yang memegang pisau.

"Matilah aku!" gumam James yang tahu Tharn akan menusuknya dengan pisau itu.

Tapi sebelum hal itu terjadi, Tiba-tiba saja seseorang memukul Tharn dari belakang dengan menggunakan kursi.

"Minggir dari situ, Mr. Supamongkon!" seru Nat, orang yang memukul Tharn.

James bisa melihat Tharn meringis sakit. Dia segera menyingkir dari hadapan pria itu. Segera James menghampiri Nat dan menariknya pergi.

"Aku pikir kamu sudah pergi dari sini," ucap James.

"Gimana bisa aku ninggalin kamu dalam bahaya, Mr. Supamongkon?" Nat memang tidak bisa meninggalkan orang yang sudah menolongnya begitu saja.

"Kalian benar-benar bikin aku marah," geram Tharn yang langsung berbalik mengejar mereka.

Nat menoleh ke belakang dan melihat Tharn mengejar mereka. Dia bisa melihat Tharn mengibaskan pisaunya.

"Awas!" Nat menarik James menyingkir. Membuat pisau Tharn menggores lengan Nat.

James pun menoleh dan melihat darah mengalir dari luka Nat dan tetesannya jatuh ke lantai keramik.

"Nat, kamu terluka." James menunjuk ke arah luka di tangan Nat.

Pemuda itu masih bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Gak papa, Mr. Supamongkon. Pergilah!"

Kedua tangan James terkepal erat. "Gimana bisa dia nyuruh aku pergi setelah ngelindungin aku?"

"Karena dia punya hati yang baik, Kak. Dia selalu mikirin orang lain lebih dahulu sebelum dirinya sendiri," jawab Jimmy.

James tidak tahu ada orang sebaik Nat. Dia bisa melihat jelas kebaikan yang tulus dari dalam hati yang ditunjukkan oleh Nat.

Tharn menoleh ke arah Nat. "Kayaknya kamu sudah siap mati habis ngusir pria itu. Karena itu aku bakal kabulin keinginanmu."

Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang