26. Kemarahan Net

494 35 4
                                    

"Kenapa panas sekali hari ini?" gerutu James saat pria itu berjalan masuk ke dalam kebun binatang.

Awalnya dia tidak mau datang kemari. Tapi rasa penasaran mendorong James untuk datang melihat syuting pertama acara 'Play With Me'.

Dari balik kacamata hitamnya, James mencari keberadaan Net dan yang lainnya.

"Ah, itu dia!" James tersenyum saat melihat Net yang sedang mengerahkan seluruh timnya.

Namun senyuman James lenyap saat melihat ada seorang wanita yang bergelayut manja di lengan Net. Kedua tangan James terkepal erat karena merasa cemburu dengan wanita itu.

"Wanita sialan! Net adalah milikku." gerutu James.

Segera James berjalan menghampiri mereka. Melihat kedatangan James membuat orang-orang berhenti bekerja.

"Mr. Supamongkon!" Nunew menyapa bos besar itu terlebih dahulu.

James tersenyum pada sekretaris Net itu. "Hai, Nu! Bagaimana dengan ibumu?"

"Dia baik-baik saja, Mr. Supamongkon. Ini semua berkat Anda." Nunew terlihat begitu dekat dengan James membuat yang lain bertanya-tanya.

"Kamu berlebihan. Aku tidak melakukan banyak hal." Kemudian tatapan James tertuju pada Net. Dan pria itu semakin kesal melihat wanita yang berdiri di samping Net tak kunjung melepaskan pelukannya. "Aku pikir kamu sangat profesional, Net. Bagaimana bisa kamu berkencan di saat kamu sedang bekerja?"

Net menyadari apa yang membuat James marah. Tapi dia tidak berniat menyingkirkan wanita itu dari sampingnya. Ide gila muncul dalam pikirannya.

"Seperti yang kamu katakan, Mr. Supamongkon. Aku sangat profesional sehingga aku bisa bekerja dengan baik meskipun sambil berkencan." Ucapan Net terlihat jelas menantang James.

Kedua tangan James yang berada di saku celana terkepal erat karena mendengar ucapan Net. Ingin sekali dia menyingkirkan wanita itu dari Net. Tapi status apa yang dimilikinya saat ini? Dia bukanlah kekasih Net sehingga tidak berhak marah pada pria itu. Dia bahkan sudah menyakiti Net dengan mengusirnya setelah mereka berhubungan seks.

"Selama pekerjaanmu baik, aku tidak akan mempermasalahkannya. Kalian lanjutkan saja, aku juga akan berjalan-jalan. Setelah selesai, aku akan mentraktir kalian makan siang." James mengalihkan pandangannya dari Net. Berusaha keras tidak menatap pria itu.

"Terimakasih, Mr. Supamongkon!" seru seluruh anggota tim produksi satu.

Setelah itu James berjalan menjauh meninggalkan mereka. Dia tidak ingin dadanya terasa begitu sakit melihat Net bersama wanita lain. Sedangkan Net hanya bisa melihat James dengan tatapan cemas. Dia menyesal membuat pria itu salah paham. Akhirnya dia melepaskan tangan wanita di sampingnya.

"Dao, bisakah kamu tidak memelukku seperti ini? Aku kesulitan bekerja." Net memberitahu wanita itu.

Dao, wanita cantik yang mengenakan terusan bunga-bunga itu tampak kesal. "Memang kenapa, Net? Bukankah kamu tadi bilang kalau kamu bisa bekerja sambil berkencan."

Net semakin menyesali ucapannya. "Aku mengatakannya hanya untuk membuat James tidak mengomelimu karena mengganggu pekerjaan kami. Jadi bisakah kamu tidak menggangguku saat aku sedang bekerja?"

Dao yang kesal dengan ucapan Net memilih meninggalkan pria itu dengan menghentak-hentakkan kakinya. Net hanya bisa menghela nafas berat. Kemudian dia mengalihkan perhatian pada pekerjaannya.

"Aku tidak tahu Mr. Supamongkon sebaik itu," gumam Yim yang terkejut melihat kebaikan James untuk pertama kalinya.

"Mr. Supamongkon memang sangat baik." Nunew tersenyum lebar saat memuji James.

Net memicingkan matanya. "Kenapa kamu tiba-tiba memujinya, Nu? Bukankah kamu sebelumnya takut padanya bahkan kamu memanggilnya 'Bos Piranha'." Net ingat betul panggilan yang dibuat Nunew untuk James.

"Kak Net, jangan ungkit itu lagi. Aku tidak akan memanggil Mr. Supamongkon sebagai bos piranha. Karena dia sudah baik padaku."

"Memang apa yang dilakukan Mr. Supamongkon padamu?" tanya Poppy.

"Dia menolongku dan ibuku dari dua preman yang ingin menagih hutang. Tidak hanya itu, tapi Mr. Supamongkon juga membayar hutangnya. Dia seperti malaikat penolongku." Nunew terlihat jelas mengagumi James.

Net terdiam mendengar penjelasan Nunew. Sebelumnya dia tidak akan percaya pada ucapan Nunew karena James bukanlah tipe orang yang akan memperdulikan orang lain. Tapi Net ingat mengenai ucapan James tentang malaikat dan gelang kebaikan. Dia yakin kebaikannya untuk Nunew merupakan salah satu misi yang diberikan malaikat.

***

James memutuskan untuk beristirahat sejenak di kafe karena merasa lelah setelah berjalan sebentar. Dia meminum dingin di tangannya. Melegakan tenggorokkan yang terasa kering.

"Ini semua gara-gara kamu!"

Suara dengan nada marah itu mengalihkan perhatian James. Dia bisa melihat Dao sudah berdiri di samping mejanya dengan ekspresi marah.

"Ah, bukannya kamu adalah kekasih Net?" James ingat tadi wanita itu menempel pada Net.

"Aku bukan kekasihnya. Tapi aku nyaris mendapatkannya jika bukan karena kamu." Dao menunjuk ke arah James dengan penuh emosi.

James merasa senang saat mengetahui jika wanita itu bukanlah kekasih Net. Tapi dia kesal karena wanita itu menimpakan kesalahan padanya. Pria itu pun berdiri untuk menghadapi Dao.

"Memang apa yang sudah aku lakukan? Seingatku, aku tidak melakukan apapun padamu. Justru kamu sendiri yang sudah mengganggu Net bekerja." James tampak begitu santai.

"Net tidak masalah saat aku berada di dekatnya tadi, tapi setelah kamu datang dia mengusirku."

James tidak bisa menahan senyuman karena senang Net mengusir wanita itu. "Baguslah jika dia mengusirmu."

"Dasar brengsek!"

Dao melayangkan tangannya hendak menampar pipi James. Tapi seseorang menahannya. James dan Dao menoleh dan melihat Net berdiri di samping wanita itu. Net tampak begitu marah melihat Dao hendak menyakiti James.

"Aku tidak pernah memukul wanita, Dao. Tapi kalau kamu berani menyakiti James, aku tidak akan segan menyakitimu." Net mengancam wanita itu.

Merasa dipermalukan, Dao menepis tangan Net dan beranjak pergi. James tersenyum penuh kemenangan. Karena pada akhirnya Net akan tetap bersama dengannya.

Tatapan James beralih pada Net. "Aku senang kamu tidak bersama wanita mengerikan seperti itu, Net."

Net menoleh dan menatap tajam ke arah James. Belum pernah Net menatap James sedingin itu. "Lalu apa yang kamu inginkan dariku, James? Selalu setia di sampingmu bahkan sampai kamu menikah dengan pria lain?"

"Aku..." James tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena sebenarnya memang itulah yang dia inginkan. Dia bahkan tidak peduli apakah dia akan menikah dengan Zee atau tidak, asalkan Net tetap berada di sampingnya, tidak masalah.

"Aku tidak ingin bertengkar denganmu, James. Aku hanya ingin memberitahumu jika syuting sudah selesai dan kamu mengatakan akan mentraktir kami makan. Karena itulah aku datang mencarimu." Net menjelaskan dengan nada dingin.

"Kalau begitu kita kembali menemui krumu dan yang lain."
James dan Net berjalan keluar dari kafe. James terus saja menatap Net. Ucapan Net tadi seakan menusuk hati James begitu dalam.

"Net, bisakah kita membicarakan hal tadi." James membuka suara.

Net berhenti melangkah membuat James ikut berhenti. Net menoleh ke arah pria itu.
"Apa yang ingin kamu bicarakan, James?" tanya Net.

"Kenapa kamu berbohong padaku? Kamu bilang kamu berkencan dengan wanita tadi. Tapi ternyata tidak." James penasaran dengan alasan Net.

Net tersenyum sinis. "Apakah ada hubungannya denganmu kalau aku punya pacar atau tidak, James? Kamu sendiri yang mengatakan jika kita tidak lebih dari teman. Kalau kamu temanku, maka kamu tidak memiliki hak dengan kehidupan pribadiku, James."

***

Hubungan yang rumit. James suka tapi gak bisa berbuat banyak dan gak mau ngakui. Dan Net yg terlalu cinta sama James sulit untuk melupakannya. Kasihan mereka. Bonus foto Net-James ya...

Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang