1.Penyihir James

1K 53 4
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Acara Play With Me akan memperlihatkan interaksi antara pasangan boy love bersama anak-anak adalah acara baru yang bisa menarik banyak orang untuk menontonnya. Kita akan mengadakan beberapa kegiatan seperti memasak bersama, pergi ke kebun binatang, melakukan kegiatan yang disukai anak yang akan menjadi tamu dalam acara ini." Net Siraphop, manajer divisi produksi, sedang menjelaskan program yang direncanakannya kepada atasannya.

Suasana dalam ruang kerja itu terasa begitu tegang. Bukan karena Net yang saat ini sedang menjelaskan mengenai rencana program yang dibuat oleh timnya. Tapi karena seseorang yang duduk di balik meja.

James Supamongkon adalah CEO perusahaan Luminous Media. Pria berumur dua puluh empat tahun itu tampak serius mendengarkan penjelasan Net. Namun wajahnya yang merupakan perpaduan antara tampan dan cantik menampilkan ekspresi yang dingin. Pria yang saat ini mengenakan kemeja merah tampak seperti penyihir yang siap menyerang Net.

"Hentikan penjelasannya. Aku sudah melihat garis besarnya, Net. Kamu mengatakan jika acara ini akan menarik banyak orang. Apakah kamu sudah melakukan survey untuk membuktikannya, Net?" tanya James.

Net menggelengkan kepalanya. "Belum, Sir. Kami belum melakukan survey. Kami hanya mengambil riset dari beberapa komentar penggemar pasangan boy love yang sempat berinteraksi dengan anak-anak."

Tiba-tiba James berdiri. Siapapun yang berdiri ditempat Net pasti akan merasa ketakutan mendapatkan tatapan tajam dari James. Namun Net yang sudah mengenal James begitu lama justru tampak begitu tenang. Langkah James berhenti tepat di hadapan manajer itu.

"Kamu sudah bekerja di sini selama lima tahun, Net. Kamu tahu benar jika aku tidak akan menyetujui acara apapun yang tidak memiliki bukti realistis yang menunjukkan acara itu akan sukses." Suara James terdengar begitu dingin.

Net mengangukkan kepalanya. "Maafkan aku, Sir."

James menepuk bahu Net dengan keras. Pria itu mendekatkan wajahnya ke arah Net. "Kamu bekerja di sini karena aku yang mengaturnya untukmu, Net. Karena kamu teman baikku. Tapi jika kamu tidak bisa memuaskanku dengan pekerjaanmu, aku tidak segan akan memecatmu."

Net menyunggingkan senyuman. "Tenang saja, James. Aku pasti akan memuaskanmu."

Meskipun Net mengartikan kata 'memuaskanmu' dalam arti lain yang tidak akan diketahui oleh James. Karena sejak dulu Net selalu memendam perasaannya kepada James.

"Baguslah, kamu bisa kembali bekerja. Temui aku jika kamu sudah mendapatkan hasil memuaskan." James berjalan kembali ke kursinya.

"Ya aku akan melakukannya." Net mengambil tablet di atas meja James. Tatapan Net tertuju pada atasannya yang saat ini sedang fokus pada komputer di hadapannya. Mengamati setiap detail wajah James yang selalu membuat Net berdebar-debar. Bahkan hanya melihat gerakan James hanya menoleh ke arahnya sudah membuat Net terpesona.

"Apa masih ada lagi, Net?" tanya James yang melihat karyawannya belum pergi.

Net menggelengkan kepalanya. "Tidak ada. Aku pergi sekarang."

Segera Net berjalan menuju pintu ruangan James. Sang pemilik ruangan mengamati punggung Net yang menjauh. Dia menghela nafas berat. Sebenarnya James tidak ingin bersikap keras pada Net, mengingat pria itu satu-satunya teman yang bisa bertahan dengan sifatnya yang buruk. Tapi James tidak bisa bersikap lunak saat dalam pekerjaan. Pria itu menyingkirkan perasaan bersalah dan kembali bekerja.

***

Bonus foto dari CEO James yang galak tapi cantik ini. Sebenarnya cerita ini sudah tamat. Tapi Qutie bakalan posting setiap hari kalau gak ada halangan. Cerita keluarga Mile Apo masih berlanjut kok. Qutie suka bikin kelucuan mereka. Ditunggu saja ya....

 Ditunggu saja ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Chance (Net-James & Zee-Nunew) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang