Tak butuh lama merekapun mobil-mobil mewah itu sudah terparkir di Mansion Jennie dengan cepat. Somi langsung dibawa kekamarnya oleh Lisa agar gadis itu beristirahat.
"kalian tunggu disini gua mau masak buat makan malam ne" Sahut Jennie
"Eonnie ikutt" Sahut Chaeng diikuti oleh Irene dan Joy sedangkan yang lain sedang bersantai diruang tengah
"kita mau masak apa nih?" Tanya Irene
"emmm, Mandu enak kali ya?" Usul jennie
"yak!! Itu emg kesukaan lo gimana si!" Sahut Joy membuat Jennie terkekeh
"Steak Eonnie sepertinya enak" Usul Chaeng
"yak itu lama masaknya Chaeng" Sahut Irene
"tapi itu enak!!" Sahut Chaeng tak mau kalah
"debat lagi dah. Mending gua bikin bubur dulu buat Somi" Gumam Jennie menghela nafasnya Joy yang mendengar gumaman Jennie semakin terkekeh
"udah cukup! Ayo masak saja yang ada jangan ribut terus" Sahut Joy menarik tangan Irene
Setelah perdebatan menu masakan akhirnya masakan itupun sudah jadi bahkan Lisa Cs telah duduk di Meja makan untuk menyantap makanan yang telah disiapkan Jennie Cs.
"kalian makan duluan, gua mau nyuapin Somi dulu" Ucap Jennie seraya pergi menuju kamar Somi namun ditahan oleh Lisa yang berada disampingnya
"nanti saja. Lo belom makan dari tadi. Somi juga masih tidur kok. Ayo makan dulu" ucap Lisa menarik Jennie agar duduk dan Lisa ingin menyuapi Jennie membuatnya terdiam sejenak
"gua bisa sendiri Lisayaa" ucap Jennie
"ishh, cepat ayo buka mulutnya aaaaa" Ujar Lisa lagi membuat Jennie membuka mulutnya
"ciieee dicuapin enak gak Jen?" Gurau Wendy menaik turunkan alisnya
"enaklah masa enggaaaa" Timpal Seulgi ikut meledek
"aaaa, Lisaaa liatlahh! Mereka meledekku teruss" Ucap Jennie dengan manja
"Ugii Wenwen" Panggil Lisa dengan tatapan tajam
"hehehe iyaaa ampun iyaa. Yok nambah lagi yoo" Sahut Wendy dan Seulgi membuat yang lain terkekeh
"hahaha kalian ini selalu usil heran. Sehari aja gatel kayanya kalo gak usilin yang lain" Sahut Jisoo terkekeh
"Ne setuju, selalu membuat ulah" Sahut Joy terkekeh
"hahaha iya, tapi kalo gak ada keributan berasa banget sepinya" ucap irene mereka setuju dengan ucapan Irene memang benar adanya
"uhukk uhuk uhuk" Chaeng sedari tadi hening tiba-tiba terbatuk-batuk karena terlalu semangat makannya
"Byy, pelan-pelan makannya. Gak ada yang ngambil kok" Tegur Jisoo segera memberikan minum kepada kekasihnya
"uhuk uhukk" masih batuk sampai matanya berair
"yatuhan, liatkan! Kamu ini kebiasan rusuh banget kalo makan! Bisa pelan-pelan kan By?" Tanya Jisoo kesal memang kebiasaan Chaeng klo sudah makan terkadang rusuh sendiri yang pada akhirnya akan tersedak
"udah Jisoo, kenapa dimarahin sih? Udah stop dulu makannya nanti dilanjut lagi ne" Sahut Irene yang berada di samping Chaeng mengelus punggungnya begitu juga Jennie
"Tuman!" sahut Jisoo ketus
Plakk
"yakkk sakit Jennie Kim!!!!!!" Pekik Jisoo terkejut tangannya dipukul oleh sendok oleh Jennie
"Berani marahin adikku? Sini lawan gua dulu!" Sahut Jennie dengan tatapan tajam
"Anni Jen. Anni" Sahut Jisoo takut karena Kucing betina ngamuk
"jangan memarahinya! Cukup beri nasehat saja! Kim Jisoooo!!!!!! Ucap Jennie kesal
"Kenapa jadi gua yang kena omel?" gumam Jisoo namun masih terdengar Lisa Cs terkekeh
"karena salah lo!" sahut Jennie membuat Chaeng terkekeh karena melihat kekasihnya dimarahi oleh Eonnienya
"udah jen udah, ayo makan lagi" sahut Lisa menarik muka Jennie agar melihat kearahnya dan menyuapinya
"gila serem juga, kalo kucing betina ngamuk pas PMS" Gumam Wendy dan Seulgi merinding
Semuanya menikmati makan malam itu dengan canda gurau. Tanpa mereka sadari, sedaritadi ada yang memandang mereka dengan pandangan sulit diartikan.
Somi Pov
"ohh sakit sekali, Mwoo sudah dikamar? Yang lain pada kemana?" Gumamku
Gadis itu mengedarkan pandangan dikamarnya, dengan perlahan ia mencari keberadaan sahabatnya yang lain. Pada saat akan turun ia melihat Jennie dan sahabatnya yang lain tengah menikmati makan malamnya bahkan ia melihat Lisa dan Jennie saling menyuapi satu sama lain. Sebenarnya semenjak beberapa bulan lalu ia menepis perasaan ini. Somi tau jika Jennie dan Lisa saling menyukai terlihat dari pandangan keduanya. Namun seiring berjalannya waktu membuat perasaan Somi mulai terbakar cemburu. Gadis itu mengurungkan niatnya menghampiri Lisa Cs dan kembali kekamarnya.
"ohh shit! Bagaimana bisa seperti ini?"
"tapi bagaimana caranya? Biar hubungan Jennie dan mereka renggang! Lagi pula itu juga sangat bahaya jika Jennie dekat dengan Lisa bahkan memiliki hubungan itu bisa membongkar rahasia yang kupegang selama ini!"
"aaaishhh!!! Pusing sekali!!"
Gumamku menerawang jauh, jujur ada ketakutan jika rahasia yang ia pegang selama beberapa bulan ini terbongkar. Takut ditinggalkan oleh para sahabatnya yang kini sudah sangat dekat dengannya.
"apapun akanku lakukan! Demi kebahagian diriku" gumamku menyeringai
"tok tok tok"
Ketukan pintu membuatku berpura-pura tidur agar tidak ada yang curiga dengannya.
"Nee masuk" ucapku dengan suara dibuat serak
"Eohh, sudah bangun ternyata. Ayo makan gua suapi" sahut Jennie meletakan nampannya dinarkas
"Ne Eonnie" Sahutku
"Eonnie yang lain kemana?" tanyaku lagi
"ada sebentar lagi juga kesini Somi" Jawab Jennie seraya menyuapiku
"emmm udah Eonnie, kenyang" Ucapku memang sudah sangat kenyang
"baru 3 sendok loh. Ayo lagi setelah itu minum obat" Ucap jennie
"emm kenyang Eonnie" Sahutku keras kepala
"ayolah, lo harus makan!" ucap Jennie berusaha sabar ia sebenarnya sudah lelah namun Jennie mengabaikan rasa lelah itu
"Annie aku sudah kenyang" Sahutku membaringkan badannya namun ditahan oleh Jennie
"ayo 3 sendok lagi deh ya? Kamu haruu-" ucap Jennie terpotong
"Cukup Eonniiee!!" Sentakku tanpa sengaja menepis makananya dan langsung tumpah
Prakkkk
Jennie sangat terkejut mendapatkan bentakan kedua kali, gadis itu langsung menundukan kepalanya bersamaan dengan Lisa Cs yang memasuki kamar Somi.
"yak!! Pabo! Apa yang terjadi?" Pekik Jisoo kaget
"Heiii, kamu kenapa? Ada apa?" Tanya Lisa langsung menghampiri Somi
"Mianhe Lisaya, aku bilang sudah kenyang tapi Eonnie terus memaksaku makan" Sahutku membela diri
"kamu kenapa menolaknya? Kamu juga memang harus makan bukan? Bilang saja perlahan tanpa membentaknya Somi. Aku kecewa denganmu" Ucap Lisa cukup kecewa dengan perlakuan Somi
"Tapi aku suda-" Ucapku terpotong oleh Wendy
"Gak seharunya lo ngebentak Eonnie lo sendiri pabo" Sahut Wendy ketus
"Eonnie gak papa kan?" Tanya Chaeng kepada Jennie sedari tadi diam menuduk membuat Lisa cs mengalihkan pandanganya
"Lisa bawa Jennie kekamarnya, Cepat!" Ucap Seulgi tegas
"Ne Ugi, Kajja ikut denganku. Yaaatuhannn" Ucap Lisa panik saat membantu Jennie berdiri namun Jennie malah ambruk untung Lisa dapat menahanya dengan cepat mengendong Jennie kekamarnya diikuti oleh Jisoo, Wendy dan Seulgi
"kamu liat kan? Atas bentakan mu apa yang terjadi? Hum" Tanya Irene
"Mianhe Eonnie" jawabku menundukan kepala
"kamu tau? Semenjak kamu masuk rumah sakit tadi siang kami mengkhawatirkan kondisimu, terlebih Jennielah yang paling Khawatir denganmu. Jika memang sudah tak ingin jangan membentaknya. Kamu sudah taukan? Jennie gak bisa dibentak. Mungkin sedari tadi ia menahan lelahnya dan sekarang malah ikutan dropkan." Ucap Joy memberi pengertian kepada ku
"Ne Eonnie, aku juga gak sengaja membentaknya. Aku ingin melihatnya boleh?" lirihku
"nasi sudah jadi bubur! Menyesalkan? Sudah pasti" Sahut Chaeng ketus
"Sudah Chaeng, Somi juga sudah mengakui kesalahannya" Sahut Irene
"hmm. Eonnie aku ingin menemani Jennie Eonnie saja" Jawab Chaeng masih ketus berlalu menuju kamar Jennie
"maafkan Chaeng ya. Dia memang sensitif jika berhubungan dengan Eonnienya" Ucap Irene
"Ne Eonnie tak apa. Aku mengerti" jawabku
"Kajja kita lihat Jennie" Ajak Joy membantu Somi ditemani oleh Irene
Somi Pov offSemuanya memutuskan untuk menginap di mansion Jennie, karena tidak memungkinkan jika mereka pulang dengan keadaan Jennie tengah drop dan Somi juga masih dalam pemulihan.
Lisa Pov
Yatuhan kenapa lama sekali bangunnya gumamku
"ugiii sepertinya harus dibawa kerumah sakit, Nafasnya sangat sesak ini" ucapku cemas
"tenang-tenang, Jennie punya tabung oksigen, tapi dimana ya" Sahut Seulgi menatap sekelilingnya
"biar gua yang ngambil. Kalian tunggu disini. Bantu Jennie ganti bajunya" Ucap Jisoo keluar kamar
Dengan cepat Lisa dibantu oleh Seulgi, dan Wendy menggantikan pakaian Jennie, tak lama Jisoo kembali membawa tabung kecil yang memang sudah disediakan diMansion Jennie diikuti Chaeng, Irene, Joy dan Somi. Para gadis itu sangat sigap memakaikannya ke Jennie dan mengatur oksigennya. Membuat Lisa Cs menghela nafas lega dan duduk karpet yang ada disana.
"bagaimana bisa? Aku menyakitinya tadi? Yatuhan ceroboh sekali aku. Hei bangunlah, jangan membuatku cemas. Sungguh terkejut melihatnya seperti ini. Apa mungkin ia sudah lelah sedari siang? Tapi tadi baik-baik saja. Kamu sangat pintar menyembunyikan sakitmu" gumamku memandang Jennie sendu
"eeughhhh" rintih Jennie
"Heii, apa yang kamu rasakan? Masih sesak/pusing hmm?" Tanyaku cemas
"Anni, sudah lebih baik. Gomawo" Jawab Jennie dengan lirih
"ne istirahatlah, kami menemanimu Jen" Sahut Jisoo tengah duduk diujung kasur
"emm, Eonnie maafkan aku" ucap Somi namun Jennie tak menoleh kearahnya
"Eonnie, marah denganku?' Tanya Somi lirih
"lebih baik lo istirahat, ini sudah malam. Tidak baik begadang" ucap Jisoo
"Tapp...." Ucap Somi terpotong oleh Chaeng
"apa perlu kekasihku, mengulang ucapannya?" Tanya Chaeng ketus
"Anni, aku hanya ingin menemaninya" sahut Somi
"Beri Jennie waktu, kamu sebaiknya istiharat" Sahut Irene
"baiklah. Selamat istiharat semuanya aku pamit kekamar" Ucap Somi seraya meninggalkan kamar Jennie
"bagaimana bisa? Lisa biasanya sangat peduli denganku jika aku sakit ini malah memperdulikan Jennie? Aku juga kena semprot, padahal udah minta maaf. Shit aku benar-benar muak" Gumam Somi dalam hatinya saat mengingat bahwa Lisa sedang memandang Jennie lekat bahkan genggaman tangannya sangat erat
"kamu kenapa ketus sekali Chaeng?" Tanyaku
"Anni hanya ingin" Sahut Chaeng memeluk Jisoo disampingnya dengan manja
"lo tau sendiri, Chipmunk itu akan ketus jika Eonnie/sahabatnya diganggu/disakiti" Sahut Wendy terkekeh
"mwo? Yaampun baby Chipmunkku" ucap Jennie terkekeh pelan lalu meringis kepalanya terasa pening secara tiba-tiba
"masih pusing hmm? kamu demam?" Tanyaku cemas sambil mengelus rambutnya dan tubuhnya memang hangat
"emm, aku tak apa lisaya" Jawab Jennie pelan
"Istirahat, tidak ada bantahan! Kalian semua juga istiharatlah. Jennie biar aku yang menjaganya" Jawabku langsung menatap para sahabatku
"bolehkan aku melepas ini?" Tanya Jennie seraya ingin melepas selang oksigen dihidungnya
"No, jangan dilepas biarkan dulu. Kamu belum pulih" ucap Lisa Cs dengan panik membuat Jennie terkekeh dan menurut
"Lisaya jaga Jennie, kami istirahat dulu. Jika ada apa2 panggil kami ne" Ucap Seulgi dengan tegas
"Aku akan Ugi" Jawabku"Semuanya telah pergi dari kamar ini tinggallah aku dan Jennie disini, Jujur aku masih mengkhawatirkan keadaanya sekarang. Lekas sembuh, aku tak ingin kamu seperti ini lagi. Entah kenapa melihatnya seperti ini membuat perasaanku sangat sakit. Apa karena aku menyukainya? Hihi biarlah untuk sekarang seperti ini aku sangat nyaman saat bersamanya" Gumamku dalam hati saat memandangi wajah pucat gadis didekapanku ini
Hari yang cukup panjang dan melelahkan untuk para gadis cantik itu, akhirnya bisa mengistiharatkan tubuh mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong With Me|JENLISA
FanfictionSekian lama aku setia menantimu, untuk kembali... rindu akan masa kecil kita, rindu akan sikapmu, perhatianmu kala itu. Aku tetap disini setia untukmu, dan selalu untukmu. Kini kau kembali, namun hal yang tak terduga pun terjadi...