CHAPTER 30

278 10 0
                                    

Semuanya kembali memasuki ruangan Jennie, Hampir 2 jam Jennie tak kunjung bangun membuat Lisa, Irene, Joy dan Chaeng Lisa Cs menunggu gadis mandu itu dengan didekat kasurnya sedangkan Wendy, Seulgi dan Jisoo sedang bermain game di sofa ruangan tersebut.

"Hai nini, ayo bangun"Sapa Lisa dengan mengelus pipi mandu itu

"Awwwshh" rintihan Jennie kembali terdengar, gadis bermata kucing masih menyesuaikan diri

"Masih pusing? Ada yang sakit?"Tanya Lisa

"Uhh kamu siapa?" Tanya Jennie pelan

Deg

"Nini please jangan bercanda"Ucap Lisa yang masih sangat terkejut "Kalian siapa? Aku siapa? Ini dimana?"Tanya Jennie dengan bingung "Je please, ini aku lala kamu gak ingat?"Tanya Lisa menahan tangis "Kalian siapa? Aku bingung"Jawab Jennie pelan

"Aaawwwwsshh sakitttt"

gadis bermata kucing itu kembali merintih memegang kepalanya yang terasa sakit. Membuat Lisa panik mencoba untuk menenangkannya.

"Je tenang oke? Tahan sebentar ya"ucap Lisa mengelus dahi Jennie perlahan "Cepet panggil dokter"Suruh Jisoo

Semuanya sangat terkejut karena reaksi Jennie yang memang di luar dugaan, mereka semua menyangkal jika Jennie mengalami amnesia.

"Nona Jennie mengalami Amnesia Traumatis (Post Traumatik), Amnesia traumatis terjadi karena cedera pada kepala yang diakibatkan oleh, benturan karena terjatuh dari ketinggian. Ingatan yang hilang akan bergantung pada bagaimana trauma atau kerusakan pada area otak yang dialami. Amnesia jenis ini dapat membuat seseorang kehilangan ingatan secara sementara atau permanen." Jelas Dokter John

"Gak gak mungkin dok. Sahabat saya gak mungkin lupa ingatan!"Seru Lisa tak terima

gadis jangkung itu histeris mendapatkan fakta bahwa sahabat kecilnya hilang ingatan

"Tenang li, Je baik-baik saja"ucap Jisoo

"Gua gak bisa tenang!!! Hiks hiks"Seru Lisa pergi meninggalkan para sahabat dan dokter John

"Biar gua yang menyusulnya, kalian jaga Jennie. Mian dok atas sikap sepupu saya"ucap Seulgi

"Ya gak papa. Saya paham nona"Sahut Dokter John

Gadis bermata hazel itu pergi entah kemana, beruntung Seulgi sebagai kakaknya menemukan sepupunya itu.

"Aaaaarrrrghhhhh"

"Hiks hiks apa ini karma untukku?!"

"Hiks hiks maaf mandu, selama ini aku bukan sahabat yang baik hiks hiks" "Aku tak sanggup melihatmu lupa ingatan, aku tau ini semua salahkuuu" "Hiks hiks maaff"

"Lili"panggil Seulgi melihat kondisi sepupunya sangat kacau saat ini

"Hiks hiks, eonnie bantu aku bilang kalo ini bohong! Semua ini mimpi kan? Tolong bangunin aku eon"Seru Lisa membuat Seulgi memeluknya erat membiarkan tangisan gadis jangkung itu menumpahkan segala kesakitannya

"Ini semua nyata lili, kamu harus kuat untuk nini. Bantu dia untuk mengingat kita semuanya. Kamu bisa membantunya lili, anggap saja ini awal pertemuan kalian. Mau kan berjuang lebih lama untuk nini?"Ucap Seulgi perlahan memberi pengertian kepada lisa

"Hiks aku gak kuat, melihatnya terbaring kemarin sudah cukup membuatku menyesal. Kenapa harus lupa ingatan hiks hiks"Racau Lisa

Tanpa Seulgi dan Lisa sadari para sahabatnya melihat betapa kacaunya kondisi gadis bermata hazel itu. Para sahabat Jenlisa ikut bersedig menangisi keadaan saat ini, kenyataan bahwa Jennie mengalami lupa ingatan sangat membuat mereka bersedih.

"Li, dengar. Tunjukan pada Jennie jika kamu itu sahabat kecilnya yang selalu ada untuknya. Bantu dia melewati ini semua. Kamu pasti paham maksudku. Kami akan membantumu"Ucap Seulgi dengan tegas

"Hiks hiks bantu aku eon"lirih Lisa memeluk Seulgi erat

"Pasti, kamu janji akan membantumu"Sahut Seulgi

"Lisaya, kami akan membantu mu. Jangan bersedih, kita mulai dari awal semoga ini awal yang baik untuk hubungan kita dengan Je"Ucap Jisoo ikut memeluk lisa diikuti yang lain

Isak tangis persahabatan itu pecah di Rooftop rumah sakit, sedangkan gadis bermata kucing itu masih terlelap efek obat yang diberikan oleh sang dokter. Semuanya kembali untuk menjaga Jennie, appa dan Eomma Kim yang sudah mengetahui anaknya mengalami lupa ingatan pun turut bersedih, sehingga mereka memutuskan untuk kembali menjenguk Jennie yang masih di rawat di rumah sakit.

Lalisa Pov

"hai Je" Sapaku melihat mata kucing itu kembali terbangun "uhmmm" Rintih Jennie pelan

"sttt perlahanlah" Ucapku mengelus dahinya

"hmm, kamu siapa?" Tanya Jennie pelan

"aku Lalisa Manoban, aku sahabat kecil kamu dan mereka juga sahabat kamu" Jelasku perlahan memperkenalkan semuanya

"sahabat?" Tanya Jennie

"ya, kita semua adalah sahabat. kamu mengalami musibah dan mengalami lupa ingatan. tenang kami akan membantumu untuk mengingat semuanya" Ucapku

"hmm, baiklah bantu aku" Gumam Jennie

"kamu makan ya? aku suapin mau?" Ajakku di jawab anggukan olehnya membuatku tersenyum

"Makan yang banyak ya Je, agar cepat sehat" Ucap Jisoo "kalo Je sehat nanti kita bisa main lagi" Sahut Wendy "Main main, gak ada ya" Sahutku ketus

"kan kalo udah sehat lisa" Sahut Wendy

"hmm" Gumamku fokus menyuapi Jennie

"Sensi banget bu, lagi pms apa?" Tanya Joy polos

"emang kalo pms kenapa?" Sahutku sinis

"gak gak papa li engga" Ucap Joy panik

"hahaha, lili sedang mode galaknya itu" Sahut Seulgi terkekeh "lisaya jangan galak-galak nanti cepat tua" Ledek Chaeng

"iya, cepet tua gara-gara kalian" Sahutku ketus tanpa sadar membuat gadis bermata kucing itu ikut tersenyum melihat interaksi para sahabatnya.

Hari semakin malam, gadis bermata hazel itu berusaha untuk kuat dihadapan Jennie saat ini. Perlahan Jennie menerima keberadaan para sahabatnya, walaupun gadis bermata kucing itu lebih banyak diam. Namun di alam bawa sadarnya gadis mungil itu enggan jauh dari Lisa bahkan genggaman tangannya sejak awal gadis jangkung itu kembali tak mau melepasnya.

"Pagi cantik"Sapa Appa Kim "Pagi baby"Sapa Eomma Kim

"Pagi, eumh lisa itu siapa?"Tanya Jennie pelan kepada Lisa yang memang ada disebelahnya

"Mereka keluargamu, itu appa dan eomma kamu"Jawabku "Apa kabar nak, ada yang pusing?"tanya Appa Kim khawatir "Anniyo"Jawab Jennie tersenyum kecil

"omo Eomma kangen, boleh peluk tidak?" Tanya Eomma Kim "boleh" Jawab Jennie tersenyum

"putri kecilku, lekas sembuh sayang. maaf eomma selalu meninggalkanmu nak. semoga ingatan kamu lekas pulih ya nak" Ucap Eomma Kim

"gomawo Eomma" Sahut Jennie

Gadis bermata kucing itu sangat nyaman berada dipelukan Eomma Kim, tanpa sadar Gadis bermata hazel itu sudah pergi bersama Appa Kim.

"Nak, yang sabar nak. kamu harus kuat ya. appa yakin nini akan mengingatmu" Ucap Appa Kim

"hiks hiks aku gak kuat appa, aku rindu nini"Lirih Lisa terisak

Dengan segera Appa Kim memeluk Lisa membuat tangis gadis jangkung itu kembali pecah, Appa Kim sangat paham bagaimana perasaan Lisa saat ini. Jenlisa sudah menunggu bertahun-tahun lamanya, kini sudah dipertemukan namun ada cobaan yang menerpa membuat Jennie hilang ingatan. Jelas membuat Gadis jangkung itu merasakan sakit dihatinya, perasaanya hancur melihat sahabat kecilnya harus mengalami ini semua.

You Belong With Me|JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang