isak tangis gadis bermata kucing itu menghiasi taksi yang ditumpangi olehnya, Jennie pergi meninggalkan Universitas Internasional Seoul dengan penuh kekecewaan yang menyeruak di hatinya saat ini.
"hiks hiks, kamu bohong la. aku tau, hubungan kita belum ada jelas. aku tau aku masih menutupi kondisiku, aku ingin tau sosok kamu ketika aku hilang ingatan. aku kecewa la, cukup somi yang merebutmu kala itu sekarang kenapa ada lagi penghalang dalam hubungan kita." Gumamnya dalam hati
Jennie pergi tanpa tujuan, ia hanya ingin menenangkan dirinya karena melihat sahabat kecilnya begitu akrab dengan teman barunya itu, rasa kecewa yang dirasakan oleh gadis berpipi mandu itu membuat kecemasannya kambuh, Jennie takut kehilangan sosok Lala di hidupnya.
"li tadi Je kemana? kenapa gak lo kejar?" Tanya Seulgi
"huh, gimana mau ngejar! kita aja udah mau praktik" Jawab Lisa lirih
"coba hubungi nomornya lisaya" Suruh Jisoo
"sudah, tapi tidak ada balasan sama sekali. ditelpon juga tidak diangkat" Ucap Lisa
"kenapa bisa lo sama dia sih? bukannya tugasnya masih lama ya?" Tanya Chaeng
"memang, cuman kan kalo cepat beres enak gitu loh. gua juga malas bersamanya terus dia terlalu genit" Jelas Lisa
"Benar juga sih, dia keliatan banget ngincer lo lisa"Sahut Wendy
"Hmm, makanya gua pusing ini asli deh"lirih Lisa
"Sabar ne, nanti kita bantu membujuk nini"Sahut Irene
"Lo harus berhati-hati lisa, jangan sampai termakan omongannya"ucap Joy
"Nde aku akan"Jawab Lisa
Hampir semua sahabatnya memberikan nasihat dan pengertian kepada Lisa untuk menyikapi sikap Mina yang menurut mereka terlalu memperlihatkan bahwa Mina ingin berteman bahkan lebih dari sekedar berteman dengan Gadis bermata Hazel itu,
Semuanya dijelaskan oleh para sahabatnya agar tidak salah dalam mengambil langkah. Kejadian Somi membuat semuanya mendapatkan pengalaman buruk dan berimbas kepada Jennie sahabat mungil yang selalu perduli dengan sahabatnya. Mereka semua ingin memperbaiki semuanya, ingin mengambil pelajaran berharga membuat para sahabat Jenlisa itu lebih berhati-hati jika menerima teman baru yang mereka belum ketahui tujuannya apa.
Gadis bermata hazel itu menyelesaikan tugas praktiknya sangat lama, pikirannya kacau mengingat Sahabat kecilnya pergi entah kemana tanpa dirinya. Ditambah lisa terus menguhubungi Jennie namun tak kunjung ada jawaban dari gadis mungil itu.
3 Jam waktu yang sangat lama bagi lisa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh sang dosen, kini semuanya sudah selesai dengan langkah cepat gadis berkaki jangkung itu sedikit berlari menuju mobilnya agar segera menemui sahabat mungilnya. Bahkan Lisa tidak berpamitan kepadan sahabatnya yang lain, dipikirannya adalah ia harus menyelesaikan masalah ini dengan Jennie.
Brak
"Jeeee??" Panggil Lisa
Dengan secepat mungkin Lisa mengendarai mobilnya begitu cepat, gadis bermata hazel itu segera mencari sahabat kecilnya setelah sampai dipenthouse.
"Babyyy"panggil Lisa
"Niniyaaa??!! Kamu dimana?!" seru Lisa
Lisa terus mencari diberbagai ruangan sampai akhirnya bertemu dengan sahabat kecilnya di taman belakang.
"Nini"panggil Lisa lembut
"Kenapa disini hum? Kajja masuk"Ajak lisa
"Lepas!"sahut Jennie
"No! Dengarkan aku dulu!"Ucap Liaa
"Gak mau! Lepassss!!!! Pergilahhh!!"seru Jennie dengan deru nafasnya yang memburu
"Sttt tenang, atur nafasnya dengarkan aku oke?"Ucap Lisa melembut
Gadis mungil itu terus memberontak dalam dekapan sahabat kecilnya, isak tangisnya kembali pecah hatinya terluka melihat sahabat kecilnya memiliki teman baru.
Setelah membiarkan sahabat kecilnya menangis perlahan sosok lala itu menjelaskan semuanya tanpa ada yang ditutupi.
"Please dengar penjelasanku dulu nini"Sahut Lisa
Perlahan gadis bermata kucing itu akhirnya tenang dalam dekapan sahabat kecilnya, namun tangisnya masih terdengar.
"Ssttt, dengarkan aku. Aku dan Mina tidak punya hubungan apapun baby. Aku hanya mencintai dan menyayangimu niniya. Percayalah hati ini sudah penuh oleh kamu, kamu bisa merasakannya bukan? Bagaimana aku menyikapimu hum? Tenang ne. Ingat kamu hanya salah paham. Aku milik kamu. Aku akan selamanya milik kamu."Jelas Lisa
Gadis jangkung itu melakukan penegasan tentang kepemilikannya dengan pengulangan, bahwa Lisa hanya milik Jennie seorang. Perlahan gadis berpipi mandu itu tenang setelah mendengarkan penjelasan dari sahabat kecilnya. Walaupun belum sepenuhnya tenang, namun Jennie bersyukur bahwa Lala sudah mengklaim dirinya sebagai pasangan hidupnya.
"Hiks hiks aku gak suka la! Aku gak tau melihatmu dekat dengan yang lain. Ada rasa takut dan cemas dihati aku hiks hiks. Aku takut kehilangan kamu laa"Ucap Jennie terbata
"Ndee, aku sangat paham dengan hal itu, lihat aku disini untukmu bukan? Bahkan aku tadi sangat tidak fokus belajar nini, aku sangat mengkhawtirkanmu. Kamu pergi seorang diri, jelas membuat aku cemas baby. Jangan seperti itu lagi yaa, aku hanya ingin kamu baik-baik saja niniya. Lala milik nini"Ucap Lisa
"Hiks hiks aku sakit hati! Aku pengen ngasih kamu kejutan! Malah aku yang mendapat kejutan! Hiks hiks kamu menyebalkan lalaaaaaa"Rengek Jennie terbata
"Mianhaeyoo baby, sini sini aku tium sini biar sakitnya hilang hum"Sahut Lisa mengeratkan pelukannya
"Hiks hiks jangan tinggalkan aku la, aku gak bisa hidup tanpa kamu"lirih Jennie
"Nde baby, aku disini untukmu. Kamu sudah makan siang? Obatnya sudah diminum?"Tanya Lisa hanya mendapat gelengan kecil
"Belum? Kamu mau makan apa hum? Mau makan diluar bersama lala mau?" Tawar Lisa
"Akunya jelek!" Jawab Jennie mengerucutkan bibirnya
"Cup, kata siapa hum. Siapa yang berani bilang kamu jelek?! Aku pukul dia?!"Sahut Lisa
"Hummm"gumam Jennie membenamkan wajahnya malu didada bidang milik Lisa
"Hihi ayo siap-siap. Aku gendong ya baby"Ajak Lisa
Gadis bermata hazel itu segera membawa sahabat kecilnya menuju kamar Jenlisa, mereka akan menikmati makan siang berdua demi Nini, lala akan memberikan apapun yang bisa membuat Sahabat kecilnya itu kembali ceria.
Hanya sosok Lala yang dapat dengan mudah meluluhkan hati seorang Jennie Kim, rasa ketakutan, cinta, kasih sayang dan kecemasan bercampur menjadi satu.
Gadis mungil itu hanya berharap dan berdoa semoga hubungannya dengan Lisa tak lupa para sahabatnya juga selalu terlindungi dari musuh dan mara bahaya.
Tak perlu membutuhkan waktu lama Jenlisa sudah siap dengan pakaian couplenya, menggunakan hoodie bermerek adidas berwarna hijau, menggunakan topi nike terbaru, ditambah sepatu bermerek adidas yang membedanya hanya warna listnya saja. tak lupa kacamata Gentle Monster selalu menemani Jenlisa dan sahabatnya ketika berpergian.
"Sudah siiapp?"Tanya Lisa
"Humm sudah"Jawab Jennie
"Hup Kajja, kita berangkattt"Seru Lisa kembali menggendong Jennie membuat gadis bermata kucing itu memekik kesenangan.
Jenlisa siap berangkat, pada saat ingin memasuki mobil bersamaan dengan para sahabatnya yang baru sampai penthouse.
"Hayooo mau kemanaaa?"Tanya Jisoo
"Aku mau bawa nini dulu ya Eon"Jawab Lisa
"Iya mau dibawa kemana?"Tanya Seulgi
"Hummm, kemana ya? Kamu nanyeaaaa???!"Jawab Lisa
"Dasar anak ayam! Gua tanya baik- baik jawabnya menyebalkan sekali"Gerutu Seulgi
KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong With Me|JENLISA
FanfictionSekian lama aku setia menantimu, untuk kembali... rindu akan masa kecil kita, rindu akan sikapmu, perhatianmu kala itu. Aku tetap disini setia untukmu, dan selalu untukmu. Kini kau kembali, namun hal yang tak terduga pun terjadi...