CHAPTER 59

75 6 0
                                    

hampir 1 Jam jennie menjalani pemeriksaan, Tak lama kemudian Lim Eonnie keluar bersamaan dengan jennie yang didorong menuju ruangan rawat intensif.

Clek

"Eon, gimana kondisi Je?" Tanyaku panik

"huh, Je positif typus lisa. kenapa Je bisa seperti hum? apa kamu tidak memperhatikannya? bahkan Je sampai muntah dan diare lisa" Jawab Lim

"ne, hampir sebulan ini aku memang sangat sibuk seperti yang aku jelaskan sebelumnya eon. aku rasa Je tidak makan teratur, tapi aku juga gak sepenuhnya sibuk Eon. aku masih memperhatikannya, mungkin disaat aku lengah Je mengabaikan makan dan istirahatnya" Jawabku

"huh, hindari kelelahan, makan pedas, asam yang berlebihan. karena Tipes bisa saja kambuh kembali, setelah ini kesehatannya menjadi sensitif ade. tolong perhatikan pola makan dan kegiatannya, sekarang Je harus dirawat karena pencernaannya terganggu"Ucap Lim

"apa sangat berbahaya Eon? berapa lama?" Tanyaku

"kamu harus tau de, Tifus salah satu penyakit yang disebabkan karena infeksi bakteri pada saluran pencernaan. Tifus menimbulkan beberapa gejala seperti demam, mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri perut, dan perut teraba keras seperti papan. Je sudah menjalani pemeriksaan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan bila perlu dilakukan tes TUBEX dan tes widal. Penanganannya nanti Eonnie akan memberikan beberapa antibiotik dan obat penunjang lain seperti penurun demam, anti mual, atau anti nyeri." Jawab Lim

"Baik Eon, tolong sembuhkan Je"Lirihku

"Nde, sekarang kamu temani Je. Eonnie rasa dia sudah terbangun" Suruh Lim

"nde gomawo Eon" Sahutku mendapatkan pelukan hangat Lim eonnie

"jangan merasa bersalah, ini tidak sepenuhnya salah kamu. fokus dengan kesembuhan Je. semangat ne" Ucap Lim

"nde Eon, aku akan" Lirihku

Gadis bermata hazel itu berjalan menuju ruang rawat tunangannya, dengan perasaan sedih, marah bercampur aduk menjadi satu. ini bukan keinginannya, tapi ini salah satu kesalahannya.

Clek

"baby" Panggilku pelan membuat tunanganku menoleh kearahku

"laa" sahut Jennie sangat pelan

"hai baby, apa yang kamu rasakan hum?" Tanyaku mengelus pipi mandunya

"hmm, aku pusing, aku mual, semuanya sakit honey" Jawab Jennie

"sabar ne, katakan apapun yang kamu rasakan kepadaku" Sahutku

"hmm, aku pengen peluk hon" Lirih Jennie

"nde, sini aku peluk" sahutku langsung ikut naik keranjang miliknya

"hummm, aku mual" Gumam Jennie

"mau muntah? sini sini disini gak papa" suruhku memberikan kantong muntah

"huuuueeekkk"

"uhuk uhuk hueek"

"hiks hiks aku cap huekkk uhuk"

"stttt, kuat baby kuat" Gumamku langsung memeluknya setelah tunanganku ini selesai muntahnya

Clek

Brak

"Jeeeeee" Seru Para sahabat kami membuka pintu dengan kasar membuat aku dan Jennie terkejut

"Yak kalian! membuat bayiku terkejut!" Seruku kesal

"mian mian" Ucap Para sahabatku

"bodoh!" Umpatku kesal

"Je masih ada yang sakit?" Tanya Irene

You Belong With Me|JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang