55

71 5 0
                                    

21++

Lalisa Pov

"Terimakasih tuhan telah menyatukan aku dengan Jennie, sesuai janjiku dulu padanya. Terimakasih atas perjalanan hidup kami yang luar biasa nikmat. Aku hanya ingin kebahagiannya, tuhan aku mohon jagalah Jenis untukku, aku sangat terpukul jika melihatnya menangis tiada henti, merasa sakit ditubuhnya aku sangat tidak kuasa menahan gejolak untuk tidak lemah dihadapannya. Tolong bantu aku menjaganya, membahagiakannya tuhan" gumamku dalam hati seraya menatap Jennie yang masih terlelap

Hampir 1 Jam gadis bermata hazel itu tunangannya yang masih terlelap dengan damai bahkan Lisa sudah membasuh tubuhnya dan menggantikan pakaiannya agar nyaman tetap saja Jennie tidak terusik sama sekali. Coba saja Jisoo atau yang lain melakukan hal itu pasti Jennie langsung menyadari jika itu bukan aku yang melakukannya, sampai akhirnya gadis mungil menggeliat karena merasa lapar.

"Emhhh lala"Panggil Jennie dengan tatapan sayu

"Nde baby, duduk ne. Kajja aku bangu"Sahutku membantunya agar berbaring namun sedikit tegak

"Baby makan ya? Kamu sudah telat makan sayang"Ucapku mengelus pipinya

"Hmm, cuapin"Rengek Jennie

"Ayo buka mulutnya baby"Ucapku mulai menyuapinya perlahan

"Pelan-pelan sayang, tidak ada yang merebutnya"ucapku menghapus sisa makanan diujung bibirnya

"Hihi, abis disuapi jadi enak"Sahut Jennie menggerakan kepalanya kekanan kekiri dengan gummy slimenya

"Omo, gombal sekali eoh"Sahutku terkekeh seraya mengelus pipi mandunya yang mengembung

"Hihi, nyum nyum nyum"

"Nah ayo minum vitaminnya baby"Suruhku saat tunanganku sudah makan dengan lahap

"Honey, aku kangen!"Rengek Jennie

"Kangen? Baru juga ketemu baby masih kangen hum?"tanyaku perlahan membawa tubuh mungilnya kedalam pangkuanku

"Hmm, semenjak kamu melamar aku kita jarang sekali bertemu. Bahkan kita pisah rumah, huaaaaaaa hiks hiks aku gak sukaaaaa aku pengen sama kamu teruss laaaaa"

"Aku kangen kamuu hiks hiks"

"Aku gak bisa tidur nyenyak laa"

"Bahkan aku sampai tidak makan karena ingin bersamamu terus"

"Hiks hiks hiks, aku sangat takut"lirih Jennie

Karena sejak kemarin Gadis bermata kucing itu menahan kerinduannya kini dihadapan orang yang selalu membuatnya senang, bahagia sampai merintu tangisan langsung histeris seketika tubuh mungilnya mulai bergetar ketakutan dikala mengingat akhir-akhir ini Jenlisa memang jarang sekali bertemu. Bahkan dikampus hanya bertemu sebentar saja, entah kenapa selalu ada hal yang membuat Jenlisa terpisah karena Lisa selalu ada saja kesibukannya.

"Hiks hiks aku gak mau jauh-jauh sama kamu La, aku masih takut kehilangan kamu hiks hiks, jangan pergi lagi la hiks hiks aku takut"lirih Jennie sudah terisak histeris

"Baby hei, Baby J!" Panggilku tegas

Hiks hiks hiks

"Tenang baby, tidak seperti ini. Tatap aku! Aku disini sayang, maaf jika membuatmu ketakutan karena aku pergi"Ucapku

"Humm, hiks hiks"

"Aku disini sayang, maaf membuatmu ketakutan seperti ini baby. Semuanya sudah selesai ne, aku akan menemanimu disetiap saat aku janji baby J"Ucapku

Gadis bermata hazel itu segera menenangkanya karena Isak tangis Jennie begitu pilu, aku mengerti jika Jennie tidak bisa berjahuan denganku. Namun aku juga sangat disibukkan berbagai kegiatan kantor sampai acara kami saat ini. Semua ini aku lakukan demi Jennie, yang kini sudah resmi menjadi tunanganku.

Pernikahan kami akan terselenggarakan di bulan Agustus tanggal 23 nanti akan menjadi hari spesial bagi kami berdua karena kami akan mengucapkan janji suci diatas altar. Setelah ini mungkin kami semua akan kesibukan dengan persiapan pernikahan kami berdua mulai dari fitting sampai acara itu berlangsung sudah ditambah aku akan menjadi CEO sesuai perintah Daddy itu semua tanggungjawabku namun tetap dibantu oleh para sahabatku nanti.

Perlahan aku memberi pengertian kepada Jennie agar lebih tenang, aku memang harus lebih dewasa dalam menyikapi masalah diantara aku dan Jennie agar kedepannya tidak ada kesalah pahaman lagi.

Awalnya aku hanya ingin memberi sebuah kecupan singkat , namun gadis mungilku ini menahan saat merasakan tengkuk leherku ditahan olehnya bahkan kakinya sudah melingkar di bawah pinggangku, melihat tingkahnya seperti ini cukup membuat sedikit tenang.

"Cup, eumhhh"

"Laaahhh mhhmm"

Aku memberikan night Kiss untuknya, agar lebih tenang. Perlahan namun pasti kami berdua saling mengecup bahkan membalas satu sama lain. Mata kami bertemu, aku suka mata kucing miliknya. Tatapanya begitu dalam, seakan mengerti maksudnya aku memperdalam ciuman kami berdua. Jangan khawatir kamar ini kedap suara jadi kami bebas melakukan apapun hehe.

Kepalaku kembali ditahan oleh tangan mungilnya, aku menghisap unyu favoritku secara bergantian bahkan kami berdua sudah melepas semuanya dan tanpa sadar kami melemparkan semuanya yang melekat di tubuh kami dengan kesembarangan arah. Gadis kesayangku ini sangat menggodaku, untuk melakukan lebih.

Sssrrrrhh

suara gadis bermata kucing itu melengking seirama dengan tubuhnya yang terangkat seperti membusungkan dadanya, ditambah squirt yang melimpah. Sedangkan gadis jangkung itu tanpa rasa Jijik sedikitpun langsung menghabiskan kembali cinta milik Tunangannya.

"Aarrrghhhh, saak iitthh"

"Mian baby, Cup"

Suara desahan itu semakin menjadi, membuat Gaid jangkung itu gencar bermain dengan gadis bermata kucing itu terus bergerak lihai, semakin tak terkendali. Bahkan Gadis mungil itu terus menggelinjang kegelian itu semua karena ulah tunangannya yang sangat nakal itu.

Srrrrr

"aaarrghhh huh huh"

Deru nafas Jennie sangat memburu setelah mendapatkan kenikmatannya, Gadis bermata hazel itu langsung keinti permainan Jenlisa membuat keduanya melenguh karena merasakan sensasi nikmatnya dunia. Gerakan Jenlisa semakin tidak beraturan, tubuh mereka sudah dipenuhi keringat bahkan AC saja tidak berfungsi karena permainan Jenlisa cukup brutal malam ini.

"Ahh ahhh"

"Ummhhhh mhhhm"

Jenlisa terus bergerak, tangan sampai kaki pun ikut menjalankan aksinya untuk mencari kenikmatan tiada tara. Sampai akhirnya fase dimana klimaks itu akan hadir kembali, Jenlisa langsung mengubah posisinya Gadis mungil itu dibawa kukungan sahabat kecilnya yang kini sudah resmi menjadi tunangan, kedua tangannya bertaut Jenlisa merasakan hangatnya cairan keduanya menyatu dengan sempurna ditambah Gadis mungil itu memejamkan matanya karena mendapatkan kenikmatan yang luar biasa untuknya.

"Gomawo baby, cup. Ingat kita akan selalu bersama apapun atau bagaimanapun keadaannya aku akan selalu ada disamping kamu! Jangan pernah berpikiran buruk, karena itu akan menjadikan kamu seperti dulu. Kamu terlalu polos dan baik hati baby, sehingga orang sangat mudah memanfaatanmu"Ucapku tegas seraya menyeka keringat miliknya

"Nde Honey, Saranghae lala"Sahut Jennie menatapku

"Cup. Nado saranghae baby J"ucapku mengecup seluruh wajahnya membuat kesayanganku ini terkekeh pelan.

Perlahan kami melanjutkan permainan kami untuk melampiaskan rasa kerinduan, kebahagiaan agar menyatu dengan penuh kasih sayang dan cinta diantara kami berdua malam ini. kami bermakn sampai benar-benar lelah, namun nikmat secara bersamaan. Akhirnya aku mengajaknya untuk berendam. Namun kembali terulang untuk kesekian kalinya. Aku selalu puas saat bermain dengan kesayanganku ini, sampai kami berdua sempat lupa waktu jika sudah bermain.

You Belong With Me|JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang