CHAPTER 48

83 4 0
                                    

Setelah mendapatkan penjelasan mengenai kondisi Jennie saat ini, semuanya kembali duduk diruang tunggu tepat di depan kamar Jennie. bahkan Lisa hanya bisa memandangi kekasih hatinya terbaring lemah di dalam sana, dengan infusan di tangan kanannya, masker oksigen ditambah alat pendeteksi jantung berada di jari tengahnya. melihat itu semua Gadis jangkung itu selalu menyalahkan dirinya, karena lalai menjaga kesehatan Nininya. para sahabatnya sudah menyewa kamar di sana namun Gadis bermata hazel itu enggan beranjak dari jendela untuk melihat Gadis kesayangannya di dalam sana.

"Li istirahatlah, besok kau bisa menemani ninimu" Ucap Seulgi

"nggak mau! Nini sedang berjuang di dalam sana! masa aku enak-enakan tidur!" Sahut Lisa tegas

"Tidak seperti itu Li, come on. jangan seperti ini bahkan kau istirahat sejak tadi, nanti yang ada kau kena marah Je Lisaya" Sahut Jisoo

"aku bilang tidak! ya tidak! jika kau ingin istirahat jangan mengajakku!" Seru Lisa

"astaga Lisaya! kau ini kenapa keras kepala sekali?" Tanya Wendy

"kau tidak mengerti bagaimana perasaanku!" Jawab Lisa ketus

"biarkan aku yang bicara" Ucap Seulgi

"hmm, ku serahkan padamu" Sahut para sahabatnya menghela nafas kesal

"Lisaya dengar, aku tanya padamu. jika kamu seperti ini bagaimana dengan kekasihmu di dalam sana hum? aku mengerti kamu sangat mengkhawatirkannya, tenang besok pagi kamu sudah diperbolehkan untuk menyentuhnya. Sekarang sudah pukul 3 Pagi dan kamu belum sama sekali istirahat. bagaimana jika Je mengetahui hal itu? apakah dia akan senang? aku rasa Je akan ikut bersedih di dalam sana. tenanglah Kondisi Je sudah lebih baik dari sebelumnya" Ucap Seulgi perlahan memberi pengertian kepada sepupunya itu agar mau beristirahat

"istirahat ne? kami akan menjaga Je untukmu. jika ada apa-apa pasti kami beritahu. tenanglah, kasihan tubuhmu butuh istirahat. lagi pula kau bisa melihat kekasihmu itu dari dalam jendela bukan? jadi jangan khawatir" Lanjut Seulgi

Gadis bermata hazel itu mendengarkan penjelasan dari sepupunya itu, perlahan memeluknya lalu tak lama isak tangisnya kembali terdengar pilu. Jisoo dan Wendy hanya bisa mengelusnya untuk memberi ketenangan kepada maknae yang sedang dilanda kecemasan.

"hiks hiks hiks hiks"

"sttt, lala harus menurut agar Je merasa senang betul?" Tanya Seulgi

"humm, hiks hiks" Jawab Lisa mengangguk pelan

"sekarang masuklah keruangan lalu istirahat, aku dan Wendy akan menjaga ninimu disini. nanti akan aku bangunkan jika jam jenguk sudah dibuka" Ucap Seulgi

"hmm, baiklah. tolong jaga Je untukku" Lirih Lisa

"pasti, Kajja istirahat" Ajak Jisoo merangkul Lisa

Gadis bermata hazel itu perlahan membaringkan tubuhnya, Jisoo setia menemaninya dengan memberikan elusan pada rambut adik bungsunya itu agar lebih tenang dalam tidurnya. cukup lama Lisa akhirnya terlelap dengan tenang, waktu terus berjalan matahari mulai menyinari kamar sepasang insan itu belum terbangun dari tidurnya. Bahkan Lim Eonnie sudah memeriksa kondisi Jennie saat ini dapat dinyatakan baik-baik saja namun gadis mungil itu masih dalam pantauan Tim Medis karena takut alerginya kembali.

Clek

"Eon bagaimana kondisi Je?" tanya Jisoo

"tenanglah, Je baik-baik saja. keadaannya masih lemah kini masih dalam pantauan Tim Medis" Jawab Lim

"kapan Je akan bangun Eonnie?" Tanya Wendy

"sebentar lagi, ohh iya Lisa mana? kok gak keliatan?" Jawab Lim

"Anak itu baru tidur Eon, setelah berdebat dengan kami tadi" Sahut Seulgi

"oh ya tuhan, tolong pantau juga ya kesehatannya. karena Eonnie rasa Lisa sangat terpuruk saat mengetahui kondisi Je sekarang" Ucap Lim

"Nde, anaknya udah bangun lagi mandi eon" Sahut Wendy

"good, kalian harus saling mengingatkan, jangan sampai terpancing emosi. Emosi Lisa kini sedang tidak stabil jadi sangat sensitif" Ucap Lim

"Lim Eonnie Bagaimana kondisi Nini?" Tanya Lisa yang baru bergabung

"Sini Duduk" Jawab Lim menarik lembut tangan Lisa

"Ada apa? nini baik baik saja kan?" Tanya Lisa panik

"sttt, tenang. atur nafasmu baru Eonnie akan menjelaskan kondisi Nini" Jawab Lim mengelus rambutnya membuat Gadis jangkung itu memejamkan matanya lalu mengatur nafasnya

"Bagaimana Eon?" Lirih Lisa

"kondisi Nini saat ini cukup baik, dia gadis kuat Lisaya. sebentar lagi juga pasti bangun karena efek obat yang berikan sudah habis. Kamu sebagai kekasihnya mulai saat ini tolong jauhkan Nini dari berbagai makanan yang mengandung ketumbar ne. sebisa mungkin kamu pantau makanan apa aja yang Nini terima, karena kondisi tubuh Nini saat ini mungkin bisa dibilang cukup baik. namun eonnie tidak bisa menjamin jika alerginya akan kembali kambuh, yang pasti kamu harus sangat menjaganya Lisaya"

"Kamu paham maksud eonnie?" Tanya Lim setelah menjelaskan semuanya

"hmm, aku paham. aku akan lebih menjaganya Eonnie" Jawab Lisa tegas

"Kamu sudah sarapan?" Tanya Lim di angguki pelan olehnya

"Good, sekarang kamu boleh masuk temani Ninimu, jangan mengganggunya ne. jika terjadi sesuatu seperti muntah, sesak atau yang lainnya segera panggil Eonnie kamu paham?" Ucap Lim

"Nde, Aku paham" Sahut Lisa

"baiklah, Eonnie tinggal ne" Pamit Lim

"Gomawo Eonnie" Sahut Lisa dan para sahabatnya

setelah mendapat Izin, Gadis jangkung itu langsung memasuki ruangan Jennie diikuti yang lainnya. semuanya duduk disofa sambil menunggu Gadis mungil itu terbangun, namun Lisa masih setia duduk di samping ranjang milik Jennie.

"Euughh" Lenguhan Jennie terdengar sangat pelan

"Baby" Panggil Lisa mengelus pipi mandu itu

"lalaa" Lirih Jennie sangat pelan

"nde, aku disini. bagaimana perasaanmu hmm?" Tanya Lisa sendu

"sedikit sesak dan gatal" Jawab Jennie pelan

"sabar ne, aku temani disini" ucap Lisa diangguki pelan olehnya

"Je, makan dulu yuk" Ajak Jisoo

"iya sudah waktunya makan dan minum obat" Ucap Wendy

"hmm, gomawo guys" Lirih Jennie

"Nde, semangat untuk pulih ne" Ucap Seulgi di angguki pelan oleh Jennie

"guys, sebaliknya kita pulang dulu sebelum kekampus" Ucap Jisoo

"Wae? bukannya masih lama?" Tanya Wendy

"Ini Chaeng bilang semuanya mengamuk karena kita tidak memberitahu mereka" Jawab Jisoo terkekeh pelan

"Hayoloh, kenapa gak ngasih kabar?" Tanya Lisa menahan tawa

"yak!!! semalam juga gak kepikiran kali! kondisi Je sangat mengkhawatirkan!" Jawab Jisoo

"lalu bagaimana yang lain?" Tanya Jennie pelan

"ya paling kita kena amukan mereka sih" Jawab Wendy terkekeh

"ahaha, bahaya sekali guys. ini juga gua baru cek Hp ternyata Irene menghubungiku banyak sekali" Ucap Seulgi

"ahhaha rasakanlah, sana pergi. aku izin dulu, untuk menjaga Je" Sahut Lisa

"Baiklah, kami pamit ne. Je lekas pulih. nanti kami kembali bersama para macan" sahut Jisoo

"ahahaha macan gak tuh" Ucap wendy terkekeh

"udah ayoo guysss, Byee Jeeee" Sahut Seulgi menarik tangan Jiwen

Dengan perlahan Lisa menyuapi Jennie sampai benar-benar habis lalu memberikan minum tak lupa beberapa obat yang sudah disiapkan oleh Lim Eonnie. Jisoo, Wendy dan Seulgi sudah pamit untuk berangkat kuliah dan mereka berjanji akan kembali bersama pasangan mereka yang mengamuk karena tidak beritahu jika Gadis bermata kucing itu masuk rumah sakit tadi malam.

You Belong With Me|JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang