52

97 6 0
                                    

Gadis bermata hazel itu terus menenangkan dan memberi pengertian kepada Jennie agar kesayangan dari lalisa Manoban itu agar merasa lebih tenang.

"baby Kajja minum obatnya sayang" Ajakku memberikan beberapa butir obat

"apa dengan itu aku bisa pulang la?" Tanya Jennie pelan

"ne, kamu akan segera pulang jika kamu patuh dengan kami" Jawabku

"hmm" Gumam Jennie lalu meminum obatnya dengan baik

"sekarang baby tidur ya, aku disini" Ucapku perlahan membaringkan dirinya

"peluk la" Lirih Jennie menatapku sendu

"nde, sini baby kamu harus banyak istirahat" Ajakku membawanya ke dalam dekapanku tak lupa aku memberi elusan agar membuat kesayanganku ini terlelap dengan tenang.

Gadis mungil itu tampak tenang dalam dekapan kekasihnya, walaupun pelukannya begitu erat seakan takut kehilangan. Jennie masih diselimuti kecemasan namun dirinya tidak menampakkan karena tidak ingin membuat Lisa merasa bersalah.

waktu terus berjalan, matahari sudah mulai memasuki cela-cela jendela ruang rawat Jennie. bahkan sepasang insan itu masih nyaman dengan posisi yang sama sejak semalam, namun gadis bermata hazel itu mulai menggeliat dan melirik ke arah kekasihnya yang masih nyaman terpejam.

"aku sangat mencintaimu baby, lekas pulih sayang. Sungguh aku tidak sanggup melihat wajah pucat mu seperti ini. Love you more and more baby J" Gumamku

"uhh, laa" lirih Jennie terbangun

"sttt, masih mengantuk. tidur lagi gak papa Baby" Sahutku mengelus punggungnya

"hmm" Gumam Jennie menggeliat dalam pelukanku

Clek

"ade, Je belum bangun?" Ucap Lim membuatku menoleh ke arahnya

"Sudah Eon, sepertinya masih mengantuk" Sahutku pelan

"Eonnie ingin memeriksanya lagi De, gak papa kamu jangan turun" Ucap Lim

"Nde, silahkan Eon" Sahutku

Lim melakukan tugasnya, untuk mengecek kondisi Jennie agar dapat melakukan tes MRI dengan lancar tanpa hambatan apapun.

"kondisi Je, cukup baik. karena Je pernah mengalami cedera dada bagian dalam, Eonnie perlu segera mengetahui kondisi organ, tulang, dan jaringan lunak. Mungkin dengan dokter Jung menggunakan CT scan dada dapat membantu. Namun Eonnie ingin mengecek kembali dengan menggunakan MRI mampu menunjukkan struktur internal dengan sangat detail, dapat mengungkap cedera pada tulang belakang, jantung, paru-paru, dan pembuluh darah" Jelas Lim

"tapi selama MRI dilakukan bagaimana kalau Je masa panik Eon? sejak semalam saja pelukannya tidak terlepas dariku bahkan Je bilang dirinya takut untuk melakukan itu?" Tanyaku khawatir

"nanti pukul 9 Je akan memasuki ruangan MRI kamu boleh mendampinginya nanti. ini akan memakan waktu kurang lebih 90 menit, dan Eonnie akan memberikan obat bius atau penenang karena kondisi Je saat ini masih diliputi kecemasan. terlebih Je akan melakukan ini sendiri kamu hanya bisa mendampinginya di ruangan pemantau bersama Eonnie nanti." Jawab Lim

"lalu ada efeknya gak Eon? jujur aku tak sanggup melihat Je sakit" Lirihku

"Je akan merasa lelah saja de, karena Je tidak melakukan MRI yang memerlukan zat kontras (suatu zat yang disuntikkan ke dalam tubuh untuk melihat kondisi organ-organ tertentu agar lebih jelas) dikarenakan zat ini memang dapat menimbulkan efek samping setelah dimasukkan seperti misalnya mual, nyeri kepala, pusing atau bahkan reaksi alergi. Jika Je mengalami keluhan seperti itu, mungkin saja berhubungan dengan pemeriksaan MRI karena Je merasakan cemas / takut / stres sebelum pemeriksaan tetapi dapat pula disebabkan oleh kondisi lain seperti misalnya kekurangan gula darah, dehidrasi, vertigo, atau gangguan psikosomatis. Untuk sementara ini sebagai pertolongan awal, Je dianjurkan untuk beristirahat, mengonsumsi air putih / teh manis secukupnya, dan mengkonsumsi obat paracetamol atau ibuprofen sesuai dengan dosis kemasan untuk membantu mengurangi keluhan."

"kamu tenang saja, ini semua dalam pemantauan Eonnie. apapun yang terjadi setelah MRI percayalah itu hanya efek sementara, tugas kamu hanya menenangkan gadis mandumu itu ne" Jelas Lim

"Nde Eon, apakah Je harus puasa dulu? karena Je belum makan apapun sejak semalam" Tanyaku

"Nde, jangan beri apapun dulu ya jam 9 kita akan mulai tesnya. Eonnie akan kembali lagi nanti" Jawab Lim lalu pergi meninggalkan Jenlisa

"baby bangun sayang" Panggilku

"ummhh" gumam Jennie menggeliat dalam pelukanku

"cup cup cup cup, bangun sayangnya lala" Ucapku setelah menghujaminya dengan kecupan

"moring honey" Sapa Jennie dengan suara serah

"morning to baby cup" Sapaku mengecup bibirnya

"ummh, yang lain kemana la?" Tanya Jennie pelan

"mereka sedang membersihkan dirinya sayangku" Jawabku mengeratkan pelukannya

"hmm baiklah" Gumam jennie

"bagaimana kondisimu humm? masih ada yang sakit? sesak atau pusing sayang?" Tanyaku menatapnya khawatir

"anniyo, sudah merasa lebih baik. asal bersamamu la" Jawab jennie pelan

"omo benerkah itu sayang?" Godaku

"hmmm, aku kangen" Lirih Jennie

"kangen? bukankah aku selalu bersamammu sayang" Tanyaku menahan tawa

"hmm, kangen tidur bersamamu dikamar kita" Jawab Jennie dengan polosnya

"omo, kamu masih sakit sayang. nanti ne jika sudah sembuh" Godaku

"mwo, aaaaaaaa bukan seperti itu laa" Rengek Jennie

"lalu seperti apa sayang"Tanyaku menggodanya

"aaahhh taulah, gak jadi" Jawab Jennie gugup langsung memelukku sangat erat

"ahahahah, bersabarlah sayang. nanti kita bobo dikamar ya" Ucapku

"aaaaa laaa jangan menggodaku!" Rengek Jennie

"omo, emang boleh segemas itu humm. cup cup" Ucapku memeluknya erat setelah mengecupnya

"hmmm" Gumam Jennie memelukku tak kalah erat

kini semuanya sudah berkumpul didepan ruangan MRI, Gadis jangkung itu sudah terbalut pakaian steril begitupun Jennie gadis mungil itu tengah diberi instruksi oleh Sang Eonnie

"Eonnie akan mulai menyuntikmu ne, tenanglah fokus dengan kesembuhanmu. setelah ini kamu Eonnie perbolehkan untuk pulang" Ucap Lim

"Benarkah aku boleh pulang?" Tanya Jennie

"Nde, asalkan kamu harus rileks jangan tegang ne, atur nafasmu perlahan. good seperti itu lakukan perlahan" Jawab Lim seraya mengoleskan alkohol

"aawwshh" Rintihan gadis mungil itu terdengar ia dapat merasakan rasa dingin saat jarum suntiknya mulai mengeluarkan cairan agar dirinya terlelap dengan tenang.

Cukup lama bagi Lisa dan para sahabatnya menunggu Jennie yang sedang dalam pemeriksaan MRI itu, dengan segala kegundahannya Gadis bermata hazel itu menunggu kesayanagannya yang terbaring dalam tabung bulat itu hampir 1,5 Jam akhirnya selesai para perawat langsung membawa Gadis bermata kucing itu kembali menuju ruangannya.

"Eon bagaimana hasilnya?" Tanya Semuanya

"Hasil pemeriksaan MRI akan ditinjau oleh dokter radiologi. Jika diperlukan, Eonnie akan menyarankan Je untuk menjalani pemeriksaan lanjutan guna mendapat hasil yang lebih akurat. Hasil MRI dapat diterima dalam jangka waktu kurang lebih 1-2 minggu setelah pemeriksaan. Jika ditemukan kelainan, Eonnie akan langsung menentukan penanganan yang tepat sesuai kondisinya." Jawab Lim

"dua minggu? Je harus disini selama itu Eon?" Tanya Lisa

"anniyo de, besok je sudah diperbolehkan pulang" Jawab Li,

"Benarkah Eon?" Tanya Jisoo

"nde, eonnie sudah pusing mendengar rengekannya meminta untuk pulang. namun Je tidak boleh beraktifitas yang berlebihan ne, jangan lupa pantau apapun yang Je makan, termasuk kalian semuanya! jangan sampai hal ini kembali terjadi!" Ucap Lim tegas

"Nde, Kami akan eon" Sahut Semuanya kompak

"temanilah Je, jika Je mengalami efek MRI segera panggil Eonnie" Ucap Lim

"Nde Eon, Kajja Guys" Sahut Lisa lalu mengajak para sahabatnya

You Belong With Me|JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang