56

85 4 0
                                    

Kedua pasangan yang baru bertunangan itu terlelap dengan damai, Jenlisa enggan beranjak keduanya memilih untuk menginap dihotel itu lagi. jenlisa sudah memberikan informasi tentang hal itu, dan semuanya memberikan kebebasan kepada pasangan muda itu.

Gadis bermata hazel itu terbangun, ia tersenyum teduh melihat tunangannya masih terlelap dalam pelukannya saat ini. Bahkan lisa memberikan kecupan namun tidan membuat gadis bermata kucing itu sama sekali tidak terusik.

"Gomawo baby"Gumam Lisa

Perlahan gadis jangkung itu terbangun dan membuat Gads mungill itu menggeliat dengan cepat Lisa memberikan boneka untuk Jennie agar lebih tenang.

"eumhhh, lalaaaaaaa" Panggil Jennie mengedarkan pandanganya namun tidak ada sosok yang dicar olehnya

"Honey!!"

"ckk, kemana dia?!"

"Honeeeeeeeeeeeeyyyyyyyy!!!!"

"dicariin ternyata disinihmm, berani sekali cabe-cabean itu bertemu lalaku" Gumam Jennie menyeringai melihat tunangannya tengah mengobrol dengan seseorang membuatnya penasaran

gadis bermata kucing itu perlahan mendekati tunangannya dengan tatapan begitu tajam, bahkan gadis mungil itu tanpa malu memperlihatkan jejak yang telah ditinggalkan oleh tunangannya itu semalam.

"Honey" Panggil Jennie pelan membuat Lisa dan seseorang itu mengalihkan pandangnnya

"Hai Baby, sudah bangun humm cup" Sapa Lisa menyambut gadis mungil itu lalu memberikan kecupan hanya dijawab anggukan kecil oleh Jennie

"Hai Jennie" Sapa seseorang itu

"hai" Sahut Jennie singkat

"dihotel ini memangnya banyak nyamuk ya?" Tanyanya membuat Lisa menahan tawa

"nde, banyak bahkan menemani gua sampe kelelahan" Jawab Jennie

"benarkah itu, hati-hati DBD loh Jen" Ucapnya

"tidak akan DBD, malah ketagihan" Sahut Jennie santai membuat tunangannya itu langsung mengacak-acak rambutnya

"mwo, bagaimana bisa?" Tanyanya

"nanti juga lo merasakan Mina sendiri, asal jangan nyamuk tetangga saja" Jawab Jennie asal membuat Mina terdiam mencerna ucapan yang diucapkan oleh Jennie

"kamu ngomongin apa sih baby, cukup sayang" Ucap Lisa terkekeh gemas langsung mendekap Jennie erat

"hihi, itu memang fakta Honey, kamu sedang apa disini?" Tanya Jennie terkekeh pelan dan mengabaikan Mina yang masih terdiam

"aku habis membeli kopi baby, tadi kamu masih nyenyak jadi aku gak tega bangunin kamu" Jelas Lisa

"nde, tak apa Honey. aku mau" Ucap Jennie meraih cup kopi itu

"no baby, kamu minum susu aja atau jus jangan kopi" Sahut Lisa menjauhkan kopinya

"aaaa, hanya sedikit honeeeyyy" Rengek Jennie

"anniyo baby! kamu tidak boleh meminum yang mengandung kafein!" Ucap Lisa tegas

"hmm" gumam Jennie asik memeluk tubuh jangkung itu

"Jennie manja banget ya li? lo kenapa betah sama dia?" pertanyaan Mina terlontar dengan mulusnya tanpa rem karena sedari tadi memperhatikan tingkah Jennie

"gua ? jelas banget betah dong. Je sumber kebahagiaan gua, gua sangat suka dengan sikapnya yang seperti ini Mina" Jawab Lisa menahan kesal

dalam hati gadis mungil itu tersipu akan pernyataan yang lisa ucapkan untuknya, Jennie memang bersikap semanja itu jika bersama Lisa. gadis mungil itu hanya asik memeluk tubuh jangkung tunangannya itu dengan erat.

"ohh, kali aja lo merasa risih hehe" Sahut Mina kikuk

"tidak akan pernah!" Sahut Lisa tegas

"yaudah gua pamit ya, bye lisa, Jennieya" Ucap Mina langsung pergi karena merasakan aura gadis bermata hazel itu sudah berbeda

"ngomong udah kaya apa kali, gak punya etika banget" Gerutu Lisa kesal

"Cup, Saranghae Lala" Ucap Jennie mengecup lisa dengan manjanya

"Cup, Nado Saranghae baby" Sahut Lisa membalas kecupannya lalu mengeratkan pelukannya

"kekamar lagi yuk sayang" Ajak Lisa

"ayo, tapi gendong" Rengek Jennie

"tolong pegangin dulu, awas kamu minum aku sentil" Ucap Lisa tegas memberikan kopinya

"ae ae Honey" Sahut Jennie

Lisa membawa tunangannya itu menuju kamar mereka, sebelum memasuki kamar gadis bermata hazel itu memesan makanan untuknya dan tunangan mungilnya itu.

klik

clek

"Kajja mandi baby" Ajak Lisa

"hmm, itu aku masih cakit" Lirih Jennie

"nanti aku obati ne, sekarang kamu pilih kita pakai baju apa. aku nyiapin air hangat untuk mandi dulu ne" Suruh Lisa

Lisa langsung memasuki kamar mandi untuk menyiapkan air hangat, sedangkan Gadis bermata kucing itu sudah memilih pakaian yang serasi dengan lisa. lalu Gadis mungil itu terduduk dikasur sambil menunggu tunangannya yang masih menyiapkan air hangat dikamar mandi

"aku berusaha untuk menahan emosiku, rasa cemburuku, apakah aku bisa? tapi melihat Lisa selalu bersama Mina membuat aku terkadang lepas kontrol ingin marah. jujur aku memang posesif kepadanya, karena aku sangat amat takut kehilangannya. kejadian kelam dulu memang meninggalkan trauma yang mendalam untukku, namun dengan memiliki ikatan bersama Lisa sedikit membuatku tenang. karena faktanya memang Lisa akan selalu menjadi milikku dan akan selalu di sampingku, aku demi apapun percaya dengannya. namun aku tidak bisa mempercayakan orang yang mendekati aku dan Lisa dikampus, bahkan terkadang mereka tidak menjaga perasaanku, seperti Mina tadi gadis itu berucap seenaknya jelas membuatku sakit hati dan kesal secara bersamaan.

"Baby J!" Ucap Lisa menepuk lembut pipi mandu itu

"KAMJAGIYAA! Yakk Hon! kamu membuatku terkejut!" Seru Jennie sangat terkejut karena wajah Lisa begitu dekat dengannya

"ya ampun, apa yang sedang menganggu pikiranmu baby? aku sedari tadi memanggil kamu, tapi kamu sama sekali tidak bergeming sayang. ada apa?"Tanya Lisa menatap tunangannya itu dengan khawatir

"aku? aku tidak apa-apa Honey" Jawab Jennie

"jangan berbohong baby" Ucap Lisa tegas membuatnya sedikit takut

"hmm, aku hanya merasa cemburu Honey. kenapa selalu ada Mina diantara kita berdua?aku takut" Lirih Jennie

"omg baby, kamu benar-benar membuat ku khawatir! maaf ne jika tadi membuatmu cemburu sayang" Sahut Lisa membawanya kedalam dekapannya

"hmm, tak apa aku mengerti laaaa" Sahut Jennie mengeratkan pelukannya

"jangan seperti itu, tidak baik sayang. mendingan kamu marah-marah sama aku deh dari pada kamu melamun!" Ucap Lisa tegas

"nde honey mianheyoo" Sahut Jennie

Hari terus berjalan, sesuai dengan prediksi Lisa akan ada yang membuat Jennie merajuk bahkan marah kepadanya. Bayangkan saja pergi kekampus bersama namu setiap saatnya pulang Tunangan Jennie Kim itu selalu lebih awal, bahkan tak jarang lisa mengacuhkannua itu semua jelas membuat gadis bermata kucing itu mengamuk, para sahabatnya hanya bisa pasrah dengan tingkah Jennie saat ini

"Honeeeyyyy"Seru Jennie berlari kecil kearah Liaa

"Baby bersama anak-anak dulu, aku lagi angkat telpon"Sahut Lisa seraya mengelus pipi mandu dan mengecu bibir manis favoritnya tak lupa mengecup pucuk kepala tunangannya itu lalu pergi.

"Reseeee!!! Kebiasaaan bangettt!" Gerutu Jennie kesal

Gadis bermata kucing itu merasa sangat kesal karena lisa mengacuhkannya, sahabatnya hanya bisa menghela nafas kasar melihat Jenlisa kembali bertengkar untuk kesekian kalinya.

Sangat sulit bagi gadis mungil itu untuk beradaptasi, semenjak kejadian kala dulu Jennie bahkan para sababatnya sangat sulit untuk berteman

You Belong With Me|JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang