Hari sudah memasuki malam hari, Gadis bermata kucing itu masih terlelap dengan nyaman dalam dekapan sahabat kecilnya. ia mulai menggeliat perlahan namun tidak mengganggu Gadis bermata hazel yang masih terlelap.
"gomawo La, sudah menepati janjimu" Gumamku perlahan
"ya, aku sudah ingat semuanya. semua yang aku alami dan aku hadapi. kalian pasti terkejut kenapa aku sudah mengingat? sini aku jelasin ya" Gumamku dalam hati
Flashback on
Pagi hari semuanya sudah siap untuk sarapan paginya, termasuk aku dengan penuh kesabaran lisa membantuku sampai menyuapiku padahal aku masih mampu melakukan hal itu. hanya saja aku belum terlalu lancar dalam berjalan aku masih dibantu oleh tongkat dan terkadang menggunakan kursi roda jika aku diajak keluar oleh para sahabatku.
"Morning niniku" Ucap Lisa memeluk dari belakang dan mengeratkan pelukannya
"Moring to Lala" Sahutku mengelus pipinya
"cup, kajja kita sarapan, mau aku gendong?" Tanya Lisa
"humm, boleh" Jawabku tersipu karena mendapat kecupan darinya
"ehh sebentar" Ucap Lisa
"kenapa la?" Sahutku
"mukanya kenapa merah? Hayo kenapa?" Tanya Lisa mulai menggodaku
"ahh eum hehe tidak apa la" Jawabku mengalihkan pandanganku
"hihi apa benar itu niniya? mau lagi gak?" Goda Lisa
"aaaa Laaaa jangan menggodaku" Rengekku agar aku tidak digoda lagi olehnya
"hihi sini sini aku gendong" Sahut Lisa terkekeh
"hummm, lala wangi" Gumamku menghirup wanginya
"benarkah itu? nini juga wangi lala suka" Sahut Lisa
"hmm, lala selalu wangi aku suka" Sahutku terkekeh pelan
"Morning Jenlisa" Sapa para sahabatku saat aku sampai di ruang makan
"Morning guys" Sapaku dan lisa terkekeh karena mereka menyingkat nama kami
"Je mau makan apa? gua siapin?" Tanya Irene
"aniyoo, sama gua aja ya? ini gua udah buat makanan" Sahut Joy
"ehh ehhh! Je Eonnie sarapan sama gua ya!" Sahut Chaeng
"lihatkan? bagaimana sahabatku sekarang, sarapan pagi saja pasti berebut" Gumamku dalam hatiku Terkekeh pelan
walaupun aku belum mengingat apapun, aku yakin mereka adalah sahabat terbaikku. aku tidak tau apa yang membuatku seperti ini, namun aku bersyukur memiliki sahabat yang mengerti dan mampu memberiku semangat bahkan di rumah sakit saja aku sering sekali mendapatkan hadiah jika aku mampu melakukan terapi dengan baik.
"Je makan sama gua guys" Sahut Lisa mulai mendudukanku
"TIDAK BOLEH!" Seru Irene, Joy dan Chaeng
"La, gimana ini?" Tanyaku terkekeh pelan
"yak yak! tidak seperti itu konsepnya guys! Je akan makan bersama lala titik!" Sahut Lisa tegas
"gak boleh! Je ayo gua suapin" Sahut Irene menyerobot duduk di sebelahku
"ehh ehh, ini mau sarapan bukan lomba. kalian ini astaga" Ucap Jisoo
"diam!" Sahut Para sahabatku
"hihi guys, bergantian otey? aku akan makan itu semua asal kalian jangan ribut. bukankah kalian semua ada jadwal ngampus pagi ini?" Ucapku terkekeh pelan

KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong With Me|JENLISA
FanficSekian lama aku setia menantimu, untuk kembali... rindu akan masa kecil kita, rindu akan sikapmu, perhatianmu kala itu. Aku tetap disini setia untukmu, dan selalu untukmu. Kini kau kembali, namun hal yang tak terduga pun terjadi...