15. Naughty

586 27 2
                                    

Minji tiba-tiba dikejutkan oleh kepulangan Jimin yang sangat mendadak sekitar pagi tadi—yang bahkan belum mencapai tengah hari. Pria itu pulang dengan kondisi tubuh lemas dan sempoyongan. Hal itu jelas membuat Minji khawatir terlebih ketika ia sadar kalau suhu tubuh Jimin terasa sangat tinggi.

Saat Minji berupaya menghubungi dokter, Jimin sempat menahannya. Pria itu membela diri bahwa yang ia rasakan sangat tidak seberapa. Hanya pusing, lemas dan sedikit demam. Baginya itu bukan perkara besar—bisa sembuh hanya dengan istirahat dan tidur. Namun sebelum itu, beruntung Minji sempat menyuruh Jimin meminum obat penurun demam sebelum akhirnya pria itu tertidur pulas di kamarnya.

Namun dua jam berlalu wanita itu menemaninya tidur, Minji malah menemui keberadaan Jungkook yang entah sejak kapan sudah berada di sofa ruang tengah—berbaring-asik bermain handphone ketika Minji berniat turun ke dapur.

"Noona, tumben sekali Hyung sudah pulang? Mobilnya ada dirumah", celetuknya terdengar santai sebelum akhirnya ia sedikit kaget mendengar jawaban Minji yang baru saja menuruni tangga.

"Iya, dia pulang karena merasa tak enak badan. Saat ini dia sedang tidur. Ngomong-ngomong, apa kau sehabis pulang dari kampus?", ucap Minji basa-basi sebelum akhirnya melangkah pergi menuju dapur tanpa menunggu jawaban pria itu. Sedangkan tanpa sepengetahuan wanita itu, Jungkook sedang membuntutinya ke dapur—melangkah dengan riang dan ringan sembari menarik satu sudut bibirnya—tersenyum asimetris.

"Ya, lalu aku merasa bosan dan akhirnya mampir kemari", jawabnya yang kemudian berhasil membuat Minji menoleh kaget secara bersamaan. Namun, ia memilih untuk mengabaikan Jungkook untuk saat ini. Lebih fokus pada tujuannya saat ini—membuat secangkir kopi.

Hanya saja, Minji lupa kalau Jungkook sudah tidak seciut sebelumnya. Dengan Jungkook yang tiba-tiba melingkarkan kedua tangannya di perut wanita itu sepertinya sudah cukup untuk menyadarkan kalau Jungkook sudah sangat berani dan terang-terangan untuk menyentuhnya lebih dulu. Jungkook merapatkan tubuhnya dengan tubuh Minji—sama sekali tak memberikan celah dan jarak sedikitpun.

"Jungkook-ah"

"Hmm? Biarkan seperti ini, Noona. Apa kau tidak merasakan yang aku rasakan? Ini nyaman sekali", ucap Jungkook dengan santai

Berbeda dengan Minji yang justru terlihat ragu dan khawatir sembari mengulum bibirnya hingga basah, "Hentikan itu. Ada Jimin disini"

"Biarkan saja", ucap Jungkook pelan, mengendus leher Minji dan menciumnya perlahan. "Noona yakin tidak ingin kusentuh? Bermain sebentar saja. Kita lakukan sebelum Hyung bangun", bisiknya tepat pada telinga wanita itu dengan tangan yang fokus membuka kaitan celana—berusaha mengeluarkan sesuatu dibaliknya.

Minji memejamkan mata, sedikit menangadah dan menggigit bibir bawahnya. Merasa kelu dan kaku secara bersamaan ketika Jungkook menurunkan celana dalam dibalik roknya, menggesekkan sesuatu yang keras dibawah sana hingga membuat Minji merasa basah tanpa berlama-lama.

Jungkook tidak tahan lagi setelah melihat kepemilikan Minji dengan mata kepalanya. Melihat lekukan pinggang hingga bokong dan paha, pemandangan itu yang sangat ia nanti-nantikan. Jungkook semakin ingin menyatukan diri dengan Minji—sangat ingin.

"Eunghh—", lenguhan Minji keluar pada akhirnya—sekeras apapun dia menahan nya ketika Jungkook memasukkan kepemilikannya kedalam tubuhnya tanpa permisi.

Basah sekali. Jungkook sangat suka—sampai memejamkan mata dengan mulut terbuka, "Ini sangat menjepit, Noona", katanya sembari memeluk wanita itu dengan kedua tangannya, tubuhnya menempel lekat seakan tak ada celah.

Minji tidak tahan, sampai harus berpegangan pada pantry dapur. Entah ada sesuatu apa yang membuat Jungkook melakukannya dengan sensasi yang berbeda dengan yang Jimin ataupun Taehyung lakukan untuknya. "Emmh—cepatlah", ucap Minji dengan posisi tubuh yang semakin dibuat membungkuk.

Night Butterfly [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang