Perihal menginap satu kamar itu semuanya bohong. Pada akhirnya Jungkook tidur di kamar Jimin atas perintah sang pemilik rumah. Sedangkan Minji juga tidur di kamarnya. Soal becandaan itu, Minji sebenarnya hanya iseng saja ingin menggoda Jungkook. Lagi pula ia juga tidak mungkin membagi tempat tidurnya dengan adik sepupu Jimin itu.
Namun respon Jungkook semalam sama sekali bukan seperti yang Minji harapkan. Ia saja tidak menyangka kalau Jungkook akan seberani itu. Karena ulah Jungkook juga Minji sampai menyangkalnya dengan gelagat yang canggung. "Kau pasti bercanda, kan, Jungkook?"
"Tidak, kok". Sungguh bukan itu jawaban yang Minji harapkan yang keluar dari mulut Jungkook. Namun tak berselang lama, Jungkook hanya menyengir kuda dan mengucapkan sebuah kalimat yang sangat diharapkan Minji sebelumnya sampai Minji akhirnya ingin benar-benar menggertak kepala pria itu.
"Bercanda, Noona. Tegang sekali...", sindir Jungkook dengan senyum menantang. Lain lagi dengan Minji yang sudah jengkel sekali rasanya. Wanita itu sampai geleng-geleng kepala karena sikap tengil Jungkook. Padahal baru kenal, tapi dua-duanya begitu sangat berani dan menantang satu sama lain.
Pagi-pagi sekali Jungkook sudah bangun. Berniat keluar dari kamar Jimin dan hendak turun ke dapur untuk mengambil segelas air minum. Namun ada hal yang membuatnya sedikit kaget pagi ini dan refleks menghentikan langkah kakinya saat memergoki Taehyung sedang berdiri di pintu kamar Minji dengan pintu kamar yang sedikit terbuka dan kepala yang masuk kedalam sedangkan satu tangannya memegang kenop pintu. Alhasil Jungkook diam mematung sampai pada akhirnya Taehyung menutup pintu dan menoleh kala sudut matanya tak sengaja menangkap siluet seorang pria yang berdiri agak jauh di sampingnya.
"Jungkook? A-apa? Aku tidak punya waktu untuk bermain game saat ini. Aku harus mengurus bisnis", ucap Taehyung dengan memasang senyum close up nya.
"Hyung habis menemui Noona?"
—
"Noona, sudah saling kenal dengan Taehyung?", tanya Jungkook tiba-tiba, ia sedang duduk dengan tangan bersedekap di atas meja makan. Menatap Minji yang tengah membuka kulkas untuk menyiapkan susu dan sereal yang sudah dituang ke dalam dua mangkuk berbeda.
Minji terdiam sesaat, "Tidak terlalu. Memangnya kenapa, Kook?"
"Hanya melihat Hyung sedang berdiri di depan kamar Noona pagi tadi. Kukira kalian sedang mengobrol. Ngomong-ngomong kemana dia pergi?"
Minji tersenyum dan menatap Jungkook dengan tenang, sembari menuangkan susu kedalam dua mangkok sereal, "Memang, Jungkook. Memang sudah cukup akrab"
Kemudian Minji berjalan ke arah Jungkook yang sedang duduk di kursi meja makan itu, meletakkan mangkuk berisi sereal untuk Jungkook dengan sedikit membungkuk supaya ia bisa berbisik, "Terlebih soal urusan ranjang. Kami—sudah cukup akrab soal itu"
Berbeda dengan Minji yang tersenyum santai, Jungkook justru terdiam dan meneguk ludah. Sedikit terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar sampai harus benar-benar mencerna kalimat itu. Takut salah perkiraan.
"Bercanda, Jungkook-ah! Kau tegang sekali...", ucap Minji ketika mendudukkan bokongnya di samping Jungkook—tertawa puas menikmati ekspresi tegang Jungkook yang seakan sangat percaya pada candaan nya sekalipun itu memang benar nyatanya.
Setelah itu, Minji langsung melahap sereal dari mangkuk yang sudah ia buat. Lain lagi dengan Jungkook yang malah diam saja mengabaikan sarapan nya, dan itu berhasil membuat Minji mengalihkan atensi nya dari semangkuk sereal.
"Jungkook, kenapa tidak dimakan? Kau tidak suka?"
"Noona...?"
Minji mengangkat kedua alis, menelan sereal yang baru saja masuk kedalam mulutnya, "Mmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Butterfly [M]
Fanfiction[TAMAT] Choi Minji tak main-main membandrol dirinya dengan harga fantastis hingga orang-orang kerap memberinya julukan 'Kupu-Kupu Malam' yang tak banyak orang bisa taklukkan. Namun, suatu ketika tawaran menggiurkan datang dari seorang yang ternama...