Sore hari, tepat pukul empat saat rapat dinyatakan selesai, Jimin langsung membenarkan jas dan bangkit dari kursi kepemimpinannya kemudian meninggalkan ruang rapat secara terburu-buru. Semua ia lakukan demi ingin memastikan bahwa kekasih hatinya dalam keadaan baik-baik saja di rumah.
"Minji? Sayang? Kau mendengarku?", Jimin memanggil-manggil sejak pria itu menginjakkan kakinya di lantai dasar rumah mewahnya.
Sialnya ketika Jimin menghampiri kamar wanita itu dan membuka pintu, Jimin tak menemukan apapun kecuali kamar yang terlihat kosong dan sunyi. Tak ada siapapun disana. Seketika Jimin merasakan debaran kekhawatiran yang mengguncangnya.
Pria itu semakin frutasi, pasalnya sejak dimana Minji meninggalkan kantor pria itu, handphone nya tidak dapat dihubungi sama sekali. Jimin begitu cemas dan merasa sangat kacau. Ia langsung menuruni tangga dan berlari menuju mobil miliknya. Hanya ada satu orang yang bisa ia hubungi saat ini untuk mengetahui keberadaan Minji, yakni Taehyung.
"Apa?! Minji menghilang? Bagaimana bisa? Apa yang terjadi? Kau apa kan dia?!", Taehyung melempar pertanyaan yang terdengar marah secara bertubi-tubi saat Jimin menghubunginya sore itu.
"Sialan. Katakan saja. Kau bersama dia atau tidak!"
"Hey! Jaga bicaramu. Aku mengkhawatirkannya. Aku tak bersamanya saat ini. Aku sedang berada di kantor, sialan!", jawab Taehyung ketus.
"Park Jimin! Jawab pertanyaanku-"
Pria Park itu langsung memutuskan panggilan secara sepihak dan mengabaikan instruksi dari Taehyung. Pandangan Jimin tertuju kedepan, kedua tangannya sibuk mengemudikan mobil dan laju kecepatannya seketika bertambah. Mulai saat itu, Jimin benar-benar mengerahkan seluruh kekuasaan dan bawahannya untuk menemukan keberadaan Minji sekalipun itu harus merogoh kocek yang cukup besar dengan mengandalkan kemampuan pelacak.
Sedangkan disisi lain, Kim Taehyung yang mendengar kabar bahwa Choi Minji-gadis pujaan nya-itu menghilang langsung terbesit sebuah ide nakal dalam benaknya. Mungkin ia tahu kemana Minji pergi saat ini.
"Anastasia?", panggil Taehyung sembari menggenggam sebuah telepon kabel.
"Ya, Tuan? Anda membutuhkan sesuatu?"
Taehyung terdiam sejenak melamunkan sesuatu sembari membasahi bibirnya, "Tolong carikan informasi tentang seorang wanita bernama Choi Minji. Aku ingin tahu dimana dia tinggal sebelumnya. Hubungi aku mengenai alamatnya. Secepatnya, Anastasia"
Wanita berkebangsaan Amerika Serikat yang direkrut oleh Kim Taehyung sejak seminggu yang lalu sebagai sekretaris barunya itu mengangguki perintah boss nya. Baginya, ini mungkin akan sangat mudah untuk dilakukan. "Baik, Tuan. Ada lagi?"
"Aku rasa cukup. Pastikan saja kita sudah lebih dulu mendapat informasinya sebelum J.Park Company", tepat setelah itu Kim Taehyung menutup teleponnya dan langsung mengenakan jas yang sebelumnya tergeletak di sofa nya. Dengan segera ia meraih kunci mobil dan juga arloji yang tergeletak di meja kerjanya.
Saat Taehyung sedang dalam perjalanan dan menghentikan mobilnya tepat di persimpangan lampu merah, Anastasia sudah mampu menyelesaikan perintah dari boss nya itu dalam waktu kurang dari dua puluh menit. Dan, Taehyung tersenyum penuh kemenangannya. Tepat seperti yang Minji pernah katakan, wanita itu tinggal di Hannam The Hill yang jaraknya begitu berdekatan dengan kediaman Taehyung saat ini. Firasat Taehyung begitu yakin untuk mengatakan kalau wanita itu mungkin tengah berada disana saat ini.
Begitu lampu telah berwarna hijau, Taehyung langsung tancap gas untuk menuju satu-satunya tempat yang ia pikirkan saat ini. Berharap kalau ucapan Anastasia padanya itu benar-benar terealisasikan. Anastasia mampu menjamin kalau tim dari J.Park Company tidak akan mampu menemukan informasi apapun tentang kediaman Choi Minji karena ia sudah memblokir semua akses pencarian untuk hal tersebut. Taehyung pikir, ia harus memberi reward besar-besaran kepada sekretaris barunya itu yang teramat handal menjalankan tugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Butterfly [M]
Fanfic[TAMAT] Choi Minji tak main-main membandrol dirinya dengan harga fantastis hingga orang-orang kerap memberinya julukan 'Kupu-Kupu Malam' yang tak banyak orang bisa taklukkan. Namun, suatu ketika tawaran menggiurkan datang dari seorang yang ternama...