Malam yang terasa panjang bersama Jungkook membuat Minji cukup kelelahan dan merasa butuh asupan energi yang lebih di pagi hari. Meninggalkan Jungkook yang masih tertidur pulas—bertelanjang dada dibalik selimut tebal berwarna putih yang menutupinya. Sedang Minji sibuk berkutat dengan alat masak dan beberapa bahan masakan di dapur. Mencoba memasak setenang mungkin tanpa menimbulkan suara kegaduhan yang bisa saja membangunkan pria Jeon itu. Namun yang ia temukan malah seorang Kim Taehyung—yang entah sejak kapan sudah ada di sini. Melempar tubuhnya ke dalam kolam hingga suara deburan air itu membuat kebisingan di pagi hari.
Tapi demi apapun Minji tidak terlalu menghiraukan itu semua. Minji lebih memilih untuk fokus menyelesaikan aktivitasnya ketimbang meladeni tatapan dan senyum menggoda yang Taehyung lempar saat Minji menemuinya yang sedang berenang di kolam. Hanya saja...,yang Minji pikirkan adalah sejak kapan Taehyung disini? Seolah pria itu selalu datang dan pergi tanpa sepengetahuannya. Khawatir kalau-kalau Taehyung datang saat malam dimana dia dan Jungkook sedang asik dengan permainan mereka.
Setelah lebih dari dua puluh menit berlalu, Taehyung melangkahkan kakinya ke dapur. Menemui Minji yang sedang menata dan menyiapkan sarapan di meja makan. Namun harum semerbak shampoo mint dan segarnya seorang Taehyung yang sehabis mandi membuat atensi Minji teralihkan untuk sesaat. Rambutnya masih setengah basah, namun wajahnya terlampau segar dan tampan. Tak bisa dipungkiri, Minji terkagum-kagum untuk sesaat. Sungguh pemandangan indah di pagi hari.
"Aku setampan itu, ya? Sampai membuatmu melamun begitu...", ucap Taehyung, mendekat dan berdiri disamping wanita yang tak lepas menatapnya sejak beberapa saat yang lalu.
"Terlalu percaya dirimu membuatmu tidak terlihat setampan yang kau pikirkan, Kim", elak Minji dan kembali fokus pada beberapa alat makan itu. "Cepat duduk saja, makan dan tidak banyak bicara", lanjutnya
Taehyung mengukir senyum tipis di wajahnya, tangan nya tiba-tiba menyentuh lengan wanita itu sehingga sang empu menoleh. Seolah tak menyia-nyiakan kesempatan, Taehyung langsung menarik pinggang ramping wanita itu dan langsung melumat bibirnya. Minji terkejut dan otaknya seakan membeku dengan apa yang sedang terjadi padanya dan Taehyung. Selama beberapa saat hanya membiarkan lidah Taehyung masuk kedalam rongga mulutnya dan memberikan lumatan yang terasa manis dan segar rasa daun mint.
Detik selanjutnya, Minji berusaha melepas pagutan bibir mereka dan sedikit mendorong dada Taehyung. Walau sempat berhasil, Taehyung malah kembali menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Minji dan mendaratkan kecupan manis yang membuat sang empu sedikit kewalahan karena berusaha mengontrol diri. "Eungh...", lenguhnya
Taehyung tersenyum penuh kemenangan, "Tidur dengan Jungkook, hmm?"
"A-apa maksudmu?"
"Apa sentuhan Jimin masih kurang bagimu? Kalau begitu..., kenapa tidak menghubungiku saja? Suruh aku menyentuhmu dan memuja-muja. Dengan senang hati aku akan melakukannya. Jungkook itu masih terlalu bocah, bukankah punyaku lebih baik?", bisik Taehyung tepat di telinga Minji.
"Kim..., tanganmu—hentikan! Nanti Jungkook lihat", ucap Minji dengan nafas yang tidak beraturan. Tepat setelah itu, kebetulan sekali telinga Minji merespon cepat kala mendengar suara derap langkah seseorang yang mendekat. Minji refleks mendorong Taehyung agar menjauh darinya. Minji langsung membuang muka sedangkan Taehyung menoleh pada seorang pria yang baru saja datang dan mematung di pintu.
"Hyung?"
—
Beberapa jam yang lalu setelah menyelesaikan sarapan. Jungkook pamit untuk berangkat kuliah pagi ini. Sedangkan Taehyung? Sepertinya pria itu langsung mengurung diri di kamarnya karena merasa lelah dan kurang tidur. Lain lagi dengan Minji yang sedang berdandan cantik—bersiap menemui Jimin untuk makan siang bersama diluar sesuai ajakan pria itu yang menghubunginya satu jam lalu. Katanya sebagai permintaan maaf karena tidak pulang kerumah dari semalam sampai pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Butterfly [M]
Fiksi Penggemar[TAMAT] Choi Minji tak main-main membandrol dirinya dengan harga fantastis hingga orang-orang kerap memberinya julukan 'Kupu-Kupu Malam' yang tak banyak orang bisa taklukkan. Namun, suatu ketika tawaran menggiurkan datang dari seorang yang ternama...