Choi Minji dan Lee Sora larut pada obrolan mereka yang terasa begitu singkat padahal menghabiskan waktu sekitar dua jam hanya dengan duduk santai di kafetaria kantor. Menjelang jam istirahat, satu per satu pegawai mulai terlihat berlalu lalang, mungkin sedang bersiap menikmati jam istirahat mereka dengan makan siang.
Ngomong-ngomong tentang makan siang, Sora sempat merekomendasikan sebuah restoran langganan nya, yang lokasinya berada di kawasan Apgujeong, di Distrik Gangnam. Dan, sepertinya Minji sangat tertarik untuk mengunjunginya sampai meminta Sora untuk menemaninya makan siang disana. Sora tentu begitu senang ketika Minji mengatakan ingin makan siang disana bersamanya dengan perasaan yang begitu excited. Sederhana tapi Sora merasa jadi manusia paling berguna di semesta ini.
Maka tanpa berlama-lama, mereka pun segera melangkah pergi, berjalan di sepanjang lobby dan menuju ke arah pintu utama. Namun, tepat bersamaan dengan itu terlihat beberapa mobil terparkir di halaman depan dengan segerombol orang yang terlihat sedang berjalan ke arah pintu masuk. Hampir semua dari mereka menggunakan pakaian formal, rambutnya tertata rapih. Ada satu pria yang terlihat sangat mencolok di antara yang lain. Minji pikir awalnya mungkin itu Jimin yang baru saja selesai melakukan kunjungan. Namun setelah dilihat-lihat, itu bukan Jimin. Dari jarak yang masih cukup jauh, Minji tidak bisa menjangkau dengan jelas wajah orang-orang itu.
"Sora, siapa mereka?", tanya Minji mencoba memastikan.
Wanita itu menggeleng, "Aku tidak tahu, Eonni", sekaligus memicingkan mata berusaha mengenali salah satu dari mereka semua. Saat segerombol orang itu telah melewati pintu masuk, barulah ekspresi wajah Minji dan Sora seketika berubah mengejutkan setelah mengenali salah satu dari mereka yang terlihat dangat menarik perhatian.
"Itu Tuan Komisaris", ucap Sora dengan tatapan kagum—mata yang membulat.
Pria paruh baya itu memimpin di depan dengan gagahnya. Caranya berjalan, tampang, gerak-gerik dan kewibawaannya begitu menurun kepada putranya, Park Jimin. Tak lupa sejak tadi Minji terus membungkuk hormat bersama Sora melihat kedatangan Tuan Komisaris menginjakkan kakinya di perusahaan ini—dengan jarak yang mulai mendekat. Minji sadar kalau pria itu sudah mengenalinya sejak awal, bahkan mulai mengarahkan kakinya untuk melangkah mendekat padanya.
"Annyeonghashimnikka, Hwejang-nim"
Beliau mengangguk sebagai balasan atas sapaan yang dilayangkan Minji bersama Sora secara bersamaan. Minji cukup terkejut, tak disangka ayah Jimin tersenyum padanya. Kemudian mengalihkan tatapan dingin yang mematikan pada Sora.
"Dimana Park Jimin?", ujarnya begitu singkat, tanpa basa-basi.
"Tuan Park sedang melakukan kunjungan ke proyek apartemen Cheongdam di kawasan Gangnam. Sampai saat ini beliau belum juga kembali ke kantor bersama rombongannya", balas Sora dengan kepala sedikit menunduk.
Pria paruh baya itu sedikit mengerutkan keningnya, "Bukankah kau sekretarisnya? Kenapa tidak menemaninya selama kunjungan?"
Sora tetap merendahkan tatapannya dan hanya diam selama beberapa saat. Mungkin ia juga bingung harus menjawab dengan kalimat apa yang sekiranya pantas.
"Saya di tugaskan Tuan Park untuk menghandle semua pekerjaannya disini selagi beliau pergi"
Minji yang mendengar itu refleks sedikit menolehkan kepalanya pada wanita di sampingnya itu. Rupanya Sora tidak terlalu menonjolkan alasan yang sebenarnya, bahwa Jimin memerintahkan Sora untuk menemani Minji selama pria itu bertugas.
Ayah Jimin terlihat menghembuskan nafas kasar, kemudian mengulurkan tangan nya ke samping. Dengan sigap, seorang pria yang di duga sekretaris Tuan Komisaris ini mendekat dan memberikan sebuah ponsel ke tangan kosong pria paruh baya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Butterfly [M]
Fanfiction[TAMAT] Choi Minji tak main-main membandrol dirinya dengan harga fantastis hingga orang-orang kerap memberinya julukan 'Kupu-Kupu Malam' yang tak banyak orang bisa taklukkan. Namun, suatu ketika tawaran menggiurkan datang dari seorang yang ternama...