5. The Cousin

900 42 11
                                    

Minji memasuki kamarnya, kemudian menutup pintu. Mungkin sekitar lima menit yang lalu, Jungkook mengantarkan Minji kemudian setelah itu langsung pergi lagi. Dengan lihainya Jungkook menyupir dan mengantarkan nya sampai ke depan pintu rumah Jimin tanpa bertanya sedikitpun tentang alama rumah ini membuat Minji berpikir kalau ini bukan kali pertama Jungkook datang ke rumah Jimin. Tentu saja, mereka kan saudara.

Dengan langkah yang malas, Minji menghembuskan nafas berat sembari menghamburkan dirinya ke atas kasur dengan posisi tengkurap. Sejujurnya ia tidak nyaman kalau berlama-lama menggunakan pakaian ketat dan minim seperti ini, selain itu Minji juga suka dengan pakaian yang longgar seperti kaos oversize dan celana pendek untuk bersantai dirumah. Malah jika Minji sempat, ia lebih senang tidur tanpa mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya alias telanjang, jika tidur.

Minji merogoh handphone nya di tas. Sempat merasa kaget dan sedikit bersemangat kala membaca beberapa notifikasi pesan yang Jimin kirimkan padanya. Minji tidak menyadari itu, karena sejak dalam perjalanan pulang, ia sama sekali tidak memainkan handphone.

|Park Jimin
Sudah dirumah?

|Park Jimin
Kalau sudah dirumah tolong kabari aku.
Aku akan menyuruh Jungkook menginap untuk menjaga mu selagi aku tidak dirumah malam ini.
Aku tidak tahu apakah masih ada Taehyung atau tidak. Aku khawatir saja kau tak nyaman dengannya, dia sedikit agresif.

|Park Jimin
Aku akan menjelaskan semua nya padamu saat aku pulang.

|Park Jimin
Kalau lapar, pesanlah makanan. Jangan repot-repot masak. Pakai kartu ATM yang kuberikan padamu kemarin. Atau, minta antar Jungkook keluar untuk makan.
Aku tau kau tidak terlalu menikmati makan malam tadi.

|Park Jimin
Selamat malam.

Sedangkan kedua mata Minji berkaca-kaca ketika membaca pesan dari pria yang baru beberapa hari ia kenal, yang begitu sangat peduli padanya. Minji saja heran, terbuat dari apa hati pria itu.

Minji pun mulai membalas pesan-pesan Jimin, sembari bertanya-tanya kenapa Jungkook langsung pulang kalau Jimin menyuruhnya menginap?

Sementara itu, seorang pria tiba-tiba berjalan ke arah kamar Minji dengan pintu yang terbuka, ia berdiri disana. Melihat Minji dengan posisi tengkurap membelakangi arah datangnya pintu. Pria itu pun bersandar di sisi pintu, dengan sengaja mengetuk pintu sebanyak dua kali.

Wanita itu langsung menoleh. Kaget bukan main. Minji segera bangkit dari posisinya. Dengan ekspresi bingung, mendekat sekaligus bertanya-tanya darimana datangnya pria ini, dan sejak kapan.

"Kenapa kau disini?", tanya Minji dengan kening mengerut dan nada yang meninggi. Taehyung mengangkat alis, merasa tak nyaman dengan nada bicara lawannya.

Pria Kim itu terkekeh sinis, "Kenapa kau selalu ketus kalau bicara denganku?"

Dengan sigap, Minji melangkah mundur saat Taehyung tiba-tiba hendak meraih tangannya, "Karena kau selalu seperti ini. Lancang dan seenak jidat"

Taehyung lantas tertawa, siku nya bersandar pada sisi pintu guna menyangga kepalanya, "Ayolah! Sok jual mahal sekali"

Minji menautkan alisnya terlihat marah, "Maksudmu? Maaf aku tidak punya waktu bicara denganmu", ucap Minji yang hendak menutup pintu, namun langsung ditahan oleh Taehyung.

"Kau sensi sekali. Bukannya habis makan malam dengan keluarga Park, ya? Harusnya senang, kan? Kenapa? Jimin juga sepertinya tidak pulang malam ini", ujar Taehyung dengan menoleh kebelakang di akhir kalimatnya.

Night Butterfly [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang