Minji sangat berterima kasih kepada Kim Namjoon dan tentu saja, bintang utama, Park Jimin. Nyatanya, Namjoon benar-benar membuktikan semua ucapannya tentang kesanggupannya menjamin keberlangsungan hidup Minji setelah menerima tawaran gila itu.
Mengenal Jimin, Minji tak pernah menyimpan rasa sesal sedikitpun. Minji tak pernah menduga sebelumnya bahwa pria itu akan mengalunginya sebuah berlian yang kisaran harganya mencapai ratusan juta dollar. Mungkin, itu adalah sebuah pengalaman paling berharga yang pernah ada. Setelah hal-hal gila yang Jimin berikan, Minji jadi semakin yakin untuk memantapkan dirinya untuk melangkah. Baiklah, ini mungkin sedikit gila. Namun selagi itu yang Jimin inginkan, Minji tak bisa berkutik.
She said yes. Di hadapan kedua orang tua Jimin, saat itu Jimin melamarnya. Minji tak mau pikir panjang soal Park Solmi, yang katanya adalah mantan kekasih Jimin. Percaya tidak percaya, Minji sudah hilang selera untuk harus berurusan dengan Solmi. Selagi Jimin saja tidak mempermasalahkan pernikahan dan hubungan dengan kekasihnya itu, Minji sungguh tidak ingin menanyakan satu hal pun mengenai mereka, yang Minji harap, perpisahan mereka benar adanya.
Minji bahkan kerap memergoki Jimin yang terlihat menyendiri di balkon kamarnya, ruang kerja, maupun kolam renang tanpa melakukan aktivitas apapun. Hari-harinya tak sekalipun mendapat panggilan telepon dari Park Solmi. Asumsi Minji, telah terjadi sesuatu yang begitu serius di antara mereka sehingga perpisahan harus menjadi jalan yang mereka pilih. Minji pikir tak mudah menjadi Jimin, yang mungkin cintanya sudah habis pada wanita bernama Park Solmi.
"Iya, kelas selesai dua puluh menit yang lalu. Aku baru mau pulang, Jim", ucap Minji setelah ia mengayunkan kaki selangkah maju kedepan, mengambil bagian antri yang sudah ia tunggu sejak lima menit yang lalu.
Minji memesan segelas Iced Cappucino yang biasa ia nikmati di sore hari selepas menyelesaikan kelas. Ngomong-ngomong, sudah seminggu ini Minji menjalani masa kuliahnya. Bagaikan mimpi, Minji begitu bahagia harus kembali mengejar pendidikannya yang sempat terhentikan oleh keadaan yang kacau pada saat itu. Semua terjadi karena Jimin. Entah perasaan apa yang membuat Jimin seakan memberikan seluruh dunianya pada Minji, termasuk satu hal ini.
Saat itu Minji di tawari berbagai pilihan oleh Jimin, entah rumah mewah, saham, mobil maupun barang berharga lain. Namun Minji malah membelok dari apa yang ditawarkan Jimin. Dan, Jimin tentu sangat amat terbuka untuk menerima permintaan itu. Pria itu begitu menghargai Minji yang sangat ingin kembali mengejar mimpinya. Maka dengan mudahnya, Jimin memasukkan Minji pada universitas milik keluarganya di Seoul. Hidup sebagaimana mestinya seorang mahasiswa elite disana, ditambah dengan fakta bahwa orang-orang mengenalnya sebagai tunangan seorang Park Jimin.
Sehebat itukah Jimin? Ya. Dan Minji merasa begitu terhormat. Hidupnya seakan berubah 180 derajat.
"Maaf, honey. Barusan aku ada pertemuan dengan beberapa kolega. Mungkin aku tidak bisa pulang malam ini. Ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa aku tunda. Kau tidak apa-apa?", suara serak Jimin menginterupsi lagi setelah pembicaraan yang cukup mengundang tawa selagi Minji menunggu minuman nya siap.
Minji tak langsung menjawab, selain karena sedikit terkejut dengan hal yang begitu mendadak dibicarakan, Minji juga sempat melakukan transaksi sebelum akhirnya mengambil pesanan nya. "Ah, jadi kau mau bermalam di kantor?", ucapnya dengan sedikit perasaan kecewa, selalu seperti itu. Minji selalu merasa berat setiap kali Jimin harus meninggalkannya demi pekerjaannya. Padahal dulu tidak sebegitunya, kan?
Namun, pada akhirnya Minji menerimanya dengan sangat lapang. Tidak begitu mempermasalahkan hal sepele yang sudah menjadi passion seorang Jimin sejak dulu.
Begitu selesai melakukan transaksi pesanan nya, Minji juga harus menyelesaikan percakapan singkatnya bersama Jimin melalui telepon karena keadaan keduanya yang sama-sama harus di prioritaskan. Yap, Minji juga harus pulang, dia butuh istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Butterfly [M]
Fanfic[TAMAT] Choi Minji tak main-main membandrol dirinya dengan harga fantastis hingga orang-orang kerap memberinya julukan 'Kupu-Kupu Malam' yang tak banyak orang bisa taklukkan. Namun, suatu ketika tawaran menggiurkan datang dari seorang yang ternama...