Cinta itu masalah ketepatan waktu
Jika terus meragu, kamu bisa kehilangan dia
.
.🌧
Tidak memiliki hubungan yang jelas tapi terus di hantui rasa bersalah. Begitulah gambaran perasaan Rain saat ini. Dia sangat ingin mengiyakan ajakan Asghar untuk pulang bersama, tapi Rain sudah lebih dulu berjanji pada Kilo untuk menemaninya membeli alat pancing hari ini.
Selain senang bermain futsal, Kilo juga hobi memancing. Dulu Kilo pernah bercerita pada Rain kalau dia mulai menyukai hobinya yang ini sejak papanya mengajaknya memancing setiap liburan sekolah.
“kayanya aku mau beli joran pancing baru deh, menurut kamu lebih bagus warna apa?” tanya Kilo. Saat ini mereka tengah mengelilingi etalase toko bagian peralatan memancing.
“Rain?”
“ah, iya, kenapa?”
“ngelamunin apa hm? Lagi ada masalah?”
“gak papa kok. Eh, tadi mau beli apa? Maaf aku gak dengar,” ucap Rain memamerkan cengirannya.
“mau beli tongkat pancing baru, yang lama udah berkarat. Aku mau kamu yang milih buat aku,” Kilo memandangi beberapa deretan joran pancing di depannya.
“emm…kamu kan suka warna biruuu, jadi aku pilih yang warna biru,” Rain menunjuk salah satu joran berwarna biru tua di sana.
Kilo tersenyum senang. Hal sederhana seperti warna kesukaannya yang menurutnya tidak terlalu penting untuk diingat orang lain, justru Rain masih mengingatnya dengan baik. Gadis yang pandai menghargai orang, pikirnya.
“pilihan yang bagus,” tangan Kilo mengusap pucuk kepala Rain. “aku bayar dulu ya, kamu tunggu disini aja.” Ucapnya lalu beranjak meninggalkan Rain.
“dulu kita gak pernah pergi sejauh ini kalau naik motor ya Rain?Paling ke depan komplek rumah kamu nyamperin tukang bubur,” suara Kilo sayup-sayup terbawa angin.
Urusan menemani Kilo membeli alat pancingan sudah selesai. Kini keduanya sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah Rain.
“iyaa, kamu kan takut di omelin bunda kalau bawa aku main jauh-jauh.”
“dulu kamu selalu takut kalau aku gak jemput kamu waktu istirahat sekolah. Malah sampai nangis karena nahan laper hahaha.”Rain mencubit kecil pinggang kilo membuat laki-laki itu mengaduh sakit. Untung saja Kilo masih bisa menjaga keseimbangan motornya.
“awshh, sejak kapan sih kamu mulai suka nyubit gini?”
“makanya jangan ungkit-ungkit masa lalu,” ucapnya setengah berteriak.
“masa lalu itu ada untuk di kenang, walaupun memalukan, pedih, atau bahkan bisa mebuka luka lama, tapi kita harus berterimakasih sama masa lalu,” Kilo memundurkan kepalanya agar Rain mendengar ucapannya.
Gadis itu mengernyit “masa lalu itu harusnya di lupakan, bukan di kenang, kilo.”
“sebagian orang juga berpikiran gitu sih. Tapi menurut aku, masa lalu itu guru yang mengajarkan kita untuk selalu bersyukur. Aku bisa kaya sekarang karena belajar dari masa lalu yang suram,” motor Kilo berhenti di perempatan lampu merah.
![](https://img.wattpad.com/cover/342145372-288-k172303.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Hujan [END]
Short StorySaat hujan datang dan kamu terjebak di antara derasnya, hujan memberimu dua pilihan. Berteduh atau tetap Bersamanya. ----- Jatuh Cinta milik gadis bernama Rain Ayrudia ibarat rintik hujan yang jatuh membasahi bumi. Definisi bumi menurutnya adalah s...