Festival Musik

63 17 20
                                    

Bolos up satu minggu gak ngaruh hehe..
Happy reading, semoga suka!!
.
.
🌧

Suasana malam ini terasa lebih dingin dari malam sebelumnya. Itu karena tadi sore cuaca sedang tidak sejalan dengan ramalan di ponsel yang mengatakan bahwa akan terang bulan padahal sebenarnya hujan deras mengguyur kota. Ajaibnya, rasa dingin malam ini tak membuat semangat banyak orang surut untuk menyaksikan festival musik di alun-alun kota.

Sudah pukul 7 malam, Asghar dan ketiga temannya sudah bersiap sedari tadi di belakang panggung. Perasaan gugup bercampur tegang membuat Naufal sampai-sampai tidak nafsu untuk sekedar mengisi amunisi sebelum naik ke atas panggung. Rasanya benar-benar susah untuk menelan makanan. Tapi berbeda dengan Kiting, laki-laki itu sedari tadi tidak berhenti mengunyah snack apapun yang ada di atas meja. Katanya, obat gugup paling ampuh adalah makan!

Sementara Leo dan Asghar sedang sibuk membicarakan sesuatu dengan panitia acara. Waktu mereka hanya tinggal setengah jam lagi untuk menunggu giliran naik ke atas panggung. Asghar menyingkir sebentar saat merasakan ponsel di tangannya terus bergetar. Senyumnya mengembang begitu membaca rentetan pesan yang terus masuk. Dengan perlahan matanya membaca satu persatu kalimat yang tertera di layar ponselnya.

 Dengan perlahan matanya membaca satu persatu kalimat yang tertera di layar ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asghar semakin menarik senyum manisnya begitu membaca pesan terakhir yang gadis itu kirimkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asghar semakin menarik senyum manisnya begitu membaca pesan terakhir yang gadis itu kirimkan. Hatinya menghangat membayangkan betapa antusiasnya Rain untuk menyaksikan dirinya dan juga teman-temannya. Asghar harus menampilkan yang terbaik. Harus.

"buset, kenapa perut gue tiba-tiba mules ya." Kiting meringis kecil sambil memegangi perutnya.

"udah gue bilang makan itu kira-kira! Sana cepetan ke WC! Kalau lo belum balik sampe kita mau manggung gue seret lo." Cecar Naufal dengan wajah garangnya.

Asghar hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat Kiting yang berlari kencang menuju kamar mandi. Sebelum dirinya menyimpan ponselnya, Asghar menyempatkan membuka kembali roomchatnya dengan seseorang yang di nantinya pulang kerumah setelah konser ini.

Ya, Ayahnya akan pulang ke rumah setelah berbulan-bulan berteman dengan laut. Rasanya dia ingin segera menyelesaikan acara malam ini dan pulang memeluk ayahnya secepatnya.

Cerita Hujan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang