hallo Asghar!

78 36 8
                                    

Awali bacaan mu dengan..

Awali bacaan mu dengan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading..

🌧

"lo pernah jatuh cinta?." pertanyaan random itu membuat laki laki di depannya mengerutkan alisnya.

"sekarang gue lagi jatuh cinta." jawabnya.

"apa rasanya?."

"seru, serasa jadi orang paling bahagia di dunia. Kalau dunia gue kemarin gelap, setelah dia datang rasanya dunia gue secerah matahari pagi."

"bahasa lo udah kaya orang bener aja." mereka terkekeh bersama.

"makanya lo rasain, biar tau rasanya di ucapin "selamat pagi sayangg, jangan lupa sarapan ya" Udah bisa buat bibir lo tiba-tiba senyum. Gue juga ngerasa punya temen ngelakuin banyak hal, jatuh cinta itu juga merubah tabiat buruk lo, kalau cinta lo jatuh ke orang yang tepat." satu kartu berangka lima terlempar di atas meja.

"lo jangan suruh si Asghar ngerasain, dia bisanya cuma gatungin anak orang aja." Naufal menyahut, tangannya kini mengambil satu kartu yang berada di tumpukan.

"setidaknya gue menghargai perasaan dia, nggak kabur gitu aja walaupun waktu itu hampir." perkataan Asghar membuat teman-temannya menertawakan dirinya.

Asghar pikir dirinya belum jatuh cinta, mungkin sudah kalau nyaman, senang bahkan takut kalau gadis itu terluka. Perasaan apa itu kira-kira?

"yee malah ngelamun, giliran lo tuh." Kiting menyenggol lengan sahabatnya membuat laki-laki itu mendengus kasar. Pandangannya beralih menatap kartu di tangannya. Sial! Dia tidak punya kartu plus sekarang, itu artinya kartu di tangannya harus bertambah 8, karena Kiting mengeluarkan kartu +4 nya sebanyak 2 kartu. Sepertinya Asghar akan kalah dalam permainan uno hari ini.

"yang kalah turutin kemauan yang menang!." Naufal tersenyum girang sebab sudah pasti dirinya yang menang kali ini. Nggak salah selama ini gue berguru sama Pipit. Batinnya.

Baiklah, satu kartu Naufal terlempar dan mulutnya langsung menyahut. "UNO GAME!." Dilanjut Arka, dan Kiting yang game setelahnya. Asghar membuang kartu itu kasar. Permainan macam apa ini.

"bayarin rokok gue dua bungkus Ghar." Naufal tersenyum kemenangan di kursinya. Kapan lagi bisa meminta Asghar membayar rokoknya. Kesempatan langka tidak boleh di sia-siakan.

Asghar mengangguk. Permintaan yang tidak berbobot dan sangat tidak berguna. "oke, nanti malam."

"loh kok malam. Balik sekolah dong, mulut gue lagi asem-asemnya itu." ucap Naufal langsung.

"kalau itu lo beli sendiri. Gue ada janji nanti sore, dan nggak bisa ikut ke studio." Asghar bangkit dari duduknya. Dirinya tidak berbohong, semalam dia berjanji pada Rain akan berkunjung ke rumah gadis itu. Sekaligus menepati janjinya pada Bunda Rain untuk membawakan tahu bulat pada wanita itu. Artinya, pulang sekolah nanti dirinya akan bersama dengan Rain. Memikirkan itu seketika bibirnya tertarik mengukir senyum tipis.

Cerita Hujan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang