klarifikasi Kilo

68 27 9
                                    

Kamu kembali, tapi maaf
Ini bukan lagi tentang Kita
.
.

🌧

Rain benar-benar menunggu Kilo sampai selesai pertandingan melawan sekolahnya. Laki-laki itu ternyata masih sama, hanya saja terlihat lebih tinggi dari terakhir kali dia melihatnya. Kilo juga masih menggeluti hobinya bermain sepak bola, bahkan saat ini dia menjadi seorang kapten di dalam tim nya.

Walaupun hatinya tidak siap, Rain harus tetap bertemu dengan Kilo. Ada banyak hal yang ingin dirinya dengar langsung dari mulut laki-laki itu. Mata Rain mengikuti arah pergerakan Kilo yang semakin lama semakin mendekat padanya. Bahkan sekarang mereka menjadi pusat perhatian sekitar. Mungkin karena wajah Kilo yang blasteran dan juga tampan.

"boleh pinjem temennya sebentar?" ucap Kilo pada Pipit yang memang sedari tadi duduk bersama Rain.

"boleh, asal masih dalam jangkauan mata gue." jawabnya ketus.

Kilo mengangguk. Matanya mengisyaratkan pada Rain untuk ikut bersamanya. Tidak begitu jauh, hanya berbeda beberapa kursi dari tempat duduk sebelumnya.

"gak nyangka aku bisa ketemu kamu disini, di tempat favorit aku dan waktu aku lagi ada pertandingan," Kilo menatap wajah gadis yang sudah lama dirindukannya. "hari ini aku semangat main, karena aku tau kamu lihat aku dari sini,"

Rain hanya diam, bibirnya seakan kelu untuk mengeluarkan berbagai pertanyaan yang bersarang di otaknya sejak tadi.

"kenapa? Kenapa waktu itu kamu pergi tanpa bilang apapun ke aku?" hanya pertanyaan itu yang mampu terucap dari bibirnya.

Kilo sadar betul kemana arah pertanyaan Rain. Dia mengakui bahwa dirinya memang bodoh waktu itu sampai-sampai meninggalkan gadis yang menjadi sumber kebahagiaannya.

"maaf Rain, aku bener-bener minta maaf. Aku pecundang, gak seharusnya aku ninggalin kamu waktu itu. Aku memang brengsek Rain. Kamu boleh maki aku," tangan Kilo bergerak meraih tangan dingin milik Rain.

"aku gak bisa lama-lama disini, sebentar lagi kami harus pulang. Kita masih bisa ketemu lagi kan Rain? Aku janji bakal jelasin semuanya di hari itu," tatapan Kilo memohon. Dalam hatinya berdoa semoga Rain masih mau memberinya kesempatan untuk menjelaskan semuanya.

Rain mengangguk pelan, matanya menatap netra coklat milik seseorang di depannya.

"aku mau karena aku masih butuh penjelasan kamu,"

Kilo mengangguk dengan semangat. "aku jemput besok sore. Kita bahas semua yang mau kamu tanyain sama aku. Kamu harus tau Rain, aku gak akan pergi untuk yang kedua kalinya,"

*****

Rain terkejut saat melihat Kilo melambai ke arahnya dari luar gerbang sekolah. Kilo tidak bilang kalau mereka akan bertemu sepulang sekolah ini. Bahkan tampaknya laki-laki itu langsung menghampirinya tanpa pulang terlebih dahulu.

"hai," sapa Kilo dengan senyum manisnya.

"ini belum sore, kenapa kamu udah disini?"

"sore menurut kamu itu mulai jam berapa? Bagi aku setengah empat udah cukup sore, Rain,"

Benar juga. Kenapa dia jadi tidak bisa berpikir begini?

Kilo terkekeh, dia mengulurkan sebuah helm berwarna pink pada Rain. Itu adalah helm milik adiknya yang dia pinjam tadi pagi. "ayo, nanti kita kesorean."

Motor Kilo bukan seperti motor milik Asghar yang kenalpotnya sedikit berisik. Motor Kilo terkesan kalem seperti orangnya. Sebuah motor matic berwarna hitam.

Cerita Hujan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang