27 - Untold

1.7K 147 22
                                    

Author POV

Sejak percakapan malam itu, Reyhan dan Dirga tidak begitu sering bertemu karena Reyhan menghabiskan banyak waktu untuk persiapan festival. Mereka hanya bertemu saat malam, biasanya Dirga akan membicarakan tentang tugas-tugas perusahaan kepada Reyhan. Lalu sisanya Reyhan akan menghabiskan waktunya di dalam kamar.

Hari ini Reyhan berangkat sekolah sendiri karena Nathan masih belum bisa sekolah. Sampai di kelasnya teman-temannya langsung menghampirinya.

"Lo kemana aja sih?" tanya Samuel khawatir.

"Nathan jatuh dari motor, jadi kemarin gue jagain dia."

"Lo gapapa kan?" tanya Vino.

"Yang jatuh Nathan bukan gue."

"Iya, tapi lo gapapa kan?" ulang Vino.

"Gapapa."

"Kita khawatir." kata Samuel.

"Sorry, harusnya gue kabarin kalian."

Reyhan melihat anggota Galaxy satu persatu. Dia belum memberitahu mereka tentang masalah kesehatannya. Reyhan tak sanggup, dia sudah cukup bayak membuat teman-temannya khawatir. Dia tak mau menambah kekhawatiran teman-temannya lagi.

"REYHAN!!" saat masih melamun, Reyhan disadarkan dengan teriakan gadis yang sudah sangat dia rindukan.

"Hai."

"Kemana aja?"

"Jagain Nathan, tu anak jatuh dari motor."

"Loh, kok bisa?"

"Kebanyakan gaya." jawab Reyhan tak ingin menjelaskan panjang lebar.

Maira, Reyhan dari kemarin berfikir bagaimana caranya dia akan memberitahu Maira. Maira tipe orang yang mudah overthinking, Reyhan tak mau membuat Maira memikirkan segala hal buruk jika Reyhan memberitahunya tentang kondisinya. Jadi Reyhan memilih untuk tidak memberitahu siapapun lagi, untuk sekarang.

"Gue kangen." kata Maira.

"Gue juga. Kangen banget."

"Lo baik-baik aja kan?"

"Hmm. Maaf gak ngabarin."

"Gapapa, yang penting lo baik-baik aja."

Reyhan menjalani kehidupan sekolahnya dengan baik, dia menjadi lebih sibuk karena persiapan festival. Tapi setidaknya itu sangat membantu untuk mengurangi intensitas bertemunya dengan Ayahnya. Memang rencana awalnya mengikuti kegiatan melelahkan seperti ini hanya semata-mata untuk melarikan diri dari tempat yang dia sebut 'rumah'

-

Pulang sekolah Reyhan langsung duduk di depan laptopnya, untuk apalagi kalau bukan mengerjakan tugas yang ayahnya berikan.

HP yang dari tadi disimpan Reyhan di atas menjanya berdering menandakan ada telepon masuk yang ternyata dari Hanan.

"Halo kak.."

"Rey, gimana keadaan lo?"

"Masih baik-bak aja kok kak."

"Inget besok check up, biar gue yang anterin. Besok gue libur"

"Iya, makasi ya kak."

"Sama-sama. Obatnya masih?"

"Cuma sampe malam ini doang kak. Kan dikasinya pas."

"Oke. Gue cuma mau mastiin lo minum obat tiap hari."

"Iya, gue minum rutin kok kak."

Saat Reyhan sedang bicara dengan Hanan, pintu kamarnya diketuk.

DERANA |  Haruto JeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang