Author POV
Dua hari setelah kejadian itu, akhirnya Reyhan bangun walaupun keadaannya masih lemah. Selama dua hari itupun juga Nada masih duduk di depan ruang rawat Reyhan, berharapkalau dia akan dibiarkan masuk untuk sekedar meminta maaf.
"Rey, bunda kamu duduk di luar dari saat kamu masuk rumah sakit. Mau ketemu sebentar gak?" tanya Jane pada Reyhan.
"Lusa aja ma, sekarang mau mau istirahat dulu, besok mau jernihin fikiran dulu. Biar nanti ketemunya pas keadaan aku udah lebih baik. Gapapa kan ma?"
"Gapapa. Mama kasi tau bunda kamu dulu ya." kata Jane dan Reyhan hanya mengangguk.
Reyhan sebenarnya masih belum mau bertemu siapapun tapi dia juga tidak mau menjadi durhaka. Lagipula ada Damian dan Jane kali ini jadi dia yakin semua akan baik-baik saja.
Setelah Jane keluar Damian duduk di kursi yang tadi Jane tempati.
"Rey, papa sudah urus untuk operasinya." kata Damian.
"Kapan?"
"Seminggu lagi."
Reyhan mengangguk, merasa takut karena kata operasi terdengar begitu menyeramkan baginya.
"Kenapa?" tanya Damian melihat Reyhan yang diam melamun.
"Takut."
"Gapapa, kan ada papa. Semuanya pasti baik-baik aja."
"Setelah operasi aku bakalan sembuh kan pa?"
"Masih harus jalani pengobatan lagi, tapi papa yakin kamu bakalan sembuh."
"Makasi pa."
Sementara Jane menemui Nada yang sedang menunggu di luar.
"Nada" panggil Jane, sedikit merasa iba melihat bagaimana keadaan Nada.
"Mbak, gimana? Reyhan mau ketemu sama aku?"
"Maaf Nad, untuk hari ini dia masih mau istirahat dulu. Tapi lusa dia mau ketemu kamu" tanya Jane
Nada yang mendengar itu tersenyum cerah. Akhirnya dia bisa bertemu dengan Reyhan.
"Makasi banyak ya mbak."
"Iya, Sabar ya Nad. Mbak juga mau minta maaf, bukannya mbak mau ambil Reyhan, gak sama sekali. Mbak cuma mau Reyhan punya kehidupan yang baik, mbak mau dia bahagia."
"Iya mbak, Lagian aku sadar kalau aku yang salah. Aku malah bersyukur karena setelah apa yang terjadi Reyhan masih mau ketemu sama aku."
-
Nathan pulang ke rumah sehari setelah Reyhan bangun, itupun karena Dirga yang memintanya pulang dan ingin bertemu. Nathan duduk bersama Juan lalu di depannya ada Dirga dan Nada. Ngomong-ngomong setelah kejadia Reyhan masuk rumah sakit itu Dirga terlihat lebih murung. Mungkin menyesali apa yang sudah diperbuatnya. Memang sepantasnya begitu kan?
"Kenapa?" tanya Nathan karena Dirga dan Nada justru diam.
"Ayah minta maaf karena udah buat kalian menderita."
"Minta maaf sama Reyhan." sahut Nathan.
"Pasti, nanti kalau Reyhan sudah mau ketemu, ayah pasti minta maaf."
"Ayah minta maaf karena gak bisa jadi ayah yang baik. Ayah harusnya jujur sama kalian tentang apa yang terjadi bukannya malah menyembunyikan semuanya dan berakhir dengan seperti ini."
"Maksud ayah apa?"
"Ayah menderita Intermittent Explosive Disorder (IED), Itu adalah gangguan mental dimana seseorang tidak bisa mengendalikan rasa marah dan emosi. Itu sebabnya Ayah gak bisa jaga emosi ayah."
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA | Haruto Jeongwoo
Teen FictionKarena pada dasarnya pilihan terakhir tetap mencoba bertahan. Family - Brothership ⚠️ Harsh Word ⚠️ Self Harm ⚠️ Physical Abuse ⚠️ Blood/Nosebleed Beberapa part mungkin mengandung warning diatas, be careful 🤍🤎🖤