22

24 2 3
                                    

HAPPY READING GUYS

BACK TO JOVAN & SHERLY

GAK NYANGKA SAMPE SEJAUH INI  AWOKAWOK

BUAT JOVAN DAN SHERLY YANG BACA CERITAKU JANGAN ILFEEL YAK. AKU HANYA MENGHIBUR

____________________________________________

"Gak semua rasa capek bisa di hilangin sama istirahat, bisa juga dapet kiss dari lo,"

-JOVANO PUTRA MAHENDRA-

____________________________________________






Sudah dua hari gadis bersurai coklat itu menunggu sang bunda, dan sudah dua hari pula napsu makannya hilang. Ia seperti kehilangam semangat hidupnya, tercetak jelas guratan lelah di wajah gadis tersebut.

"Bunda, bunda kapan bangun," lirihnya. Tak ada balasan dari sang bunda, yang ada hanyalah suara alat-alat medis tersebut. Sherly menggenggam erat tangam sang bunda di samping brankar.

Ceklek!

Suara pintu terbuka, munculah Nisa, Sherly dan Ananda. Ketiga teman Sherly itu turut prihatin kepada Sherly. Setiap pulang sekolah mereka bertiga akan datang ke rumah sakit sambil membawa makanan ataupun tugas dari sekolah di karenakan Sherly sudah tak masuk dua hari.

"Ly, gimana keadaan bunda lo?."

"Masih belum ada perubahan." Jawaban dari pertanyaan Wanda membuat Sherly kembali merenung. Ia lelah namun tak boleh putus asa, ia harus optimis agar sang bunda cepat siuman.

"Kamu yang sabar ya, kita semua pasti doain bunda kamu supaya cepat siuman." Sahut Ananda sambil meletakan buah-buahan di nakas.



---

Di lain tempat, tepatnya di markas Black semua inti Black sedang melakukan pembicaraan serius. Tidak ada aksi konyol yang biasanya mereka tunjukan.

"Gue udah tau siapa pelaku pendorongan nyokap Sherly di tangga darurat," ujar Rama sambil membenarkan letak kacamatanya. Pemuda berotak cerdas iti sungguh jenius dalam masalah retas-meretas. ".....yang ngelakuin ini adalah Dimas, sepupu dari tunangan lo."

Perkataan Rama sontak membuat ia mengepalkan tangannya. Sudah ia duga wanita ular itu pasti ada sangkut pautnya dengan insiden ini. "Lo tau dari mana?," tanya Jovan sambil mengerutkan dahinya.

"Gue tau karena cctv di tangga darurat itu, tapi sayang setelah beberapa menit gue akses tuh cctv tiba-tiba aja rekamannya menghilang. Gue curiga mereka dalang dari hilangnya rekaman cctv tersebut," penjelasan Rama membuat inti Black yang lain marah. Mereka tak habis pikir Dimas tak kapok setelah kejadian penculikan Ananda. Kini ia berulah dengan lebih berani.

"Kalian siap-siap, kita bakal buat perhitungan sama Dimas." Sahut Jovan tegas.

"Lo jangan bertindak gegabah Jo, gue tau lo sayang sama Sherly dan mau balas perbuatan dia. Tapi lo harus ingat kalo Dimas itu berbahaya. Apalagi backingan dia sekarang Tuan Bramantyo. Ayah dari Fatma otomatis lo bakal kesulitan Jo," ujar Nouval panjang lebar. Ia tak mau temannya bertindak gegabah dan berakhir mati konyol.

"TERUS GUE HARUS APA? DIEM AJA DI SAAT GUE TAHU SIAPA PELAKUNYA HAHHH!," bentakan Jovan membuat Nouval tersulut emosi juga.

"TERUS MAU LO APA ANJING? LO PERTARUHKAN HIDUP LO BUAT CEWEK YANG BELUM JELAS HUBUNGANNYA SAMA LO? SADAR LO ANJING!! SADAR LO UDAH DI BUTAKAN OLEH CINTA TAI LO ITU."

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang