25

19 2 0
                                    


Happy Reading

Jovan dan Sherly kembali di malam minggu yang kelabu ini hikss

Jangan lupa vote dan komen yak

Konfliknya baru saja di mulai

____________________________________________

"Cinta tidak berupa tatapan satu sama lain, tetapi memandang keluar bersama ke arah yang sama"

- B.J Habibie

____________________________________________
-
-
-
-
-
-
-

Setelah kejadian Sherly di paksa menginap di apartemen lelaki itu, Sherly sudah tidak melihat batang hidung Jovan. Bahkan sudah tiga hari laki-laki itu tidak masuk sekolah. Ingin rasanya menanyai kabar Jovan pada teman-temannya atau sekedar menelponnya tapi niatnya Sherly urungkan karena rasa gengsi yang melanda. Namun tak ayal, ia rindu si konyol Jovan.

Bel sekolah sudah berbunyi, semua murid Nusa Bangsa berhamburan keluar untuk pulang ke rumah masing-masing. Namun tidak dengan Sherly karena hari ini ia ingin menghilangkan gengsinya dan menanyakan kabar Jovan, bermodalkan keberanian ia bersama Wanda menyusuri halaman belakang sekolah mereka, dimana tempat anak-anak Black sering berkumpul. Alasan kedua gadis itu kesana tak lain adalah ingin menanyai keberadaan Jovan.

Kedua gadis itu mengedarkan pandangannya menatap segerombolan pemuda yang sedang berkumpul sambil bercanda ria, mereka adalah anggota Black, ada sekitar lima puluh orang yang sedang duduk di warung mang Ujang tempat mereka berkumpul. Sherly baru tahu tenyata anggota Black bukan hanya dari anak Nusa Bangsa, di buktikan dengan seragam mereka yang berbeda.

"Ly, kita pulang aja ya? Disini kayanya gak aman. Lihat mereka pada serem-serem," cicit Wanda sambil memeluk lengan Sherly. Memang betul karena di buktikan dengan wajah sangar mereka. Mungkin jika mereka tidak menggunakan seragam sekolah mereka akan terlihat seperti lelaki dewasa. "Lo kalo mau pulang ya pulang aja. Gue mau tau kabar Jovan." Sherly tanpa menyerah berjalan ke arah segerombolan pemuda tersebut. Di dalam lubuk hatinya ia takut namun ia harus dapat melawan rasa takutnya.

"Sherly tungguin gue," Wanda meremat tasnya dan lari mengejar Sherly.

Sesampai di warung mang ujang, Sherly dapat merasakan semua atensi tertuju pada dirinya. Ia merasa risih namun Ia tahan.

"Ngapain lo ke sini? Nyari Jovan?," tanya Nouval sambil menghembusakan asap rokok ke udara. Tapi intonasi Nouval kurang bersahabat. Sherly mengernyitkan dahinya, apakah ia berbuat salah? Namun ia tetap bersikap biasa saja. "Jovan kemana ya kalo boleh tahu?," tanya gadis itu hati-hati.

"Tumben," potong Ashep.

Sherly memicingkan matanya, tak seperti biasa anggota Black bersikap seperti ini. "Maksud lo apa?," emosi Sherly hampir tersulut namun tetap Ia tahan.

"Dia masih nanya guys kenapa? Ini cewek gak tau malu anjir," sergah Lutfi yang berdiri dari tempat duduknya dan mencengkram dagu gadis itu. "Gue muak sama wajah sok perhatian lo sama Jovan," Lutfi menghempaskan wajah Sherly begitu saja. Sherly meringis menahan perih akibat kuku tajam milik Lutfi.

"MAKSUD LO APA ANJING NGOMONG KEK GITU KE SHERLY? HAH!," teriak Wanda yang tak terima dengan semua perlakuan anggota Black ke Sherly. Ia tak habis pikir niat mereka ingin menanyai kabar Jovan malah berujung seperti ini.

"Lo kalo gak tau apa-apa mending diem," potong Nyoto dengan nada dingin. Ia tak mau bersikap kasar pada perempuan karena itu ajaran sang mama.

"Gue cuma pengen kalian kasih tau dimana Jovan," lirih Sherly dengan mata yang berkaca-kaca. "Gue pacarnya."

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang