32

16 1 0
                                    

HAI GUYS BALIK LAGI SAMA JOSHER, LAMA BANGET YA UP NYA? SOALNYA UDAH KEHABISAN IDE. TAPI GAK PAPA CERITANYA BAKAL AKU LANJUTIN KOK WALAUPUN UDAH INGET INGET LUPA.

Maaf kalo agak gak nyambung, sad ending kek nya bagus gak si??



____________________________________________

"Gue pengem sembuh, gue mau kawin sama Sherly. Bahkan gue udah nyiapain baju adat buat gue nikah."

~Jovan Ganteng

____________________________________________

-
-
-
-
-
-



Kalau kalian bertanya, hal apa yang paling Jovan impikan, tentu saja mendapatkan Sherlynya kembali. Lelaki jakung itu kini sedang menatap pemandangan kota Jakarta di atas gedung gedung pencakar langit. Hiruk-pikuk kendaraan yang melintasi ibu kota tidak mengganggu seorang Jovan.

Lelaki itu meremat sebuat amplop dari rumah sakit, ia tak peduli dengan isinya. Ia sudah tau apa yang di vonis dokter. Kanker stadium empat? Yah betul sekali.

Jovan tidak takut, tidak takut akan kematian. Namun itu dulu, kini setelah ia menemukan kebahagiaanya bersama sang kekasih apa boleh ia egois dengan meminta kesembuhan?.

"Lo harus cepet berobat, jangan diem-diem bae kaya kambing congek," ujar Rama yang entah baru datang dari mana. "Dengan lo diem kaya gini malah buat lo cepet mati." Sambung Rama

"Kurang ajar lo."

"Gue ngomong fakta bro, lo cuma manusia biasa bukan Tuhan."

"Gue pengen sembuh, tapi kayanya udah telat Ram."

"Sejak kapan Jovan si narsis mudah menyerah? Lo bukan Jovan yang dulu."

Jovan menghela napasnya lelah, benar dia bulan Jovan yang dulu. Jovan yang dulu tidak mempunyai arah dan tujuan yang benar.

"Gue pengem sembuh, gue mau kawin sama Sherly. Bahkan gue udah nyiapain baju adat buat gue nikah." Rama rasanya ingin menjitak wajah kawannya itu. Di saat seperti ini masih saja bercanda.

"Sherly gak mau sama lakik penyakitan kaya lo."

"Anjing lo!."

"Gue serius, lo harus sembuh anak-anak Black butuh lo."

"Iya bawel."

***

Hari ini adalah hari senin, hari yang menjadi musuh sejuta umat apalagi siswa.
Begitu pula dengan Sherly dan kawan kawan.

"Sumpah ya ini panas banget kaya di neraka," celetuk Wanda sambil mengibas-ngibas tangannya di udara.

"Halah Wawan, sok tahu lo. Emang lo tahu bagaimana panasnya api neraka?." Tanya Nana memastikan, Wanda ini agak lain.

"Wanda kan panitia neraka," perkataan Ananda si pendiam sungguh menusuk kalbu. "Ananda setelah nikah sama Yunand makin pedes ya omongannya. Gue curiga lo di cekokin berbagai macam materi perjulidan."

"JOVAN BERANTEM SAMA RIFKY WOYY, AYO KE TAMAN BELAKANG."

Setelah mendengar teriakan salah satu anak Osis, akhirnya semua anak yang sedang mengikuti upacara berlari ke taman belakang. Kapan lagi menyaksikan pertarungan antara sang wakil ketua osis dan si pentolan Nusa Bangsa.

Bugh

Bugh

Bugh

"Bangsat lo, Osis gak guna."

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang