24

24 3 0
                                    

Happy Reading yak

JO DAN SHERLY BALIK LAGI!!

____________________________________________

"Lo mau balikan sama gue atau gue lompat dari sini?."

-Jovan Putra Mahendra

____________________________________________
.
.
.
.



Malam minggu merupakan malam yang sangat di tunggu-tunggu oleh sebagaian orang. Banyak dari mereka yang menantikan malam minggu sebagai waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan sebelum menyambut hari minggu.

Sama halnya dengan Jovan, pria yang memakai jaket kulit berwarna hitam yang di padukan dengan kaos putih dan celana jeans hitam menambah kesan maskulin tersendiri bagi yang melihatnya. Jovan sudah bertengger manis di atas motor sport miliknya. Malam ini ia berniat mengajak Sherly untuk menikmati suasan kota Jakarta. Sebenarnya ini hanya inisiatif Jovan, bahkan ia belum mengabari sang pujaan hati.

"Anjay.....gue ganteng banget gila," ucapnya sambil merapikan tatanan rambutnya di depan kaca spion. Jika orang melihatnya mungkin mereka mengira bahwa Jovan sedang dalam gangguan jiwa. "Gue tebak pasti Sherly bakal terpesona sama gue, iya dong Jovan ganteng gitu lo."

Dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi ia melangkahkan kaki ke dalam pelataran rumah Sherly. Senyumam itu tak pernah luntur dari bibir ketua geng Black tersebut.

Tok... tok..

"Eh, malam bunda. Sherlynya ada?," tanya Jovan ketika Bunda Aisy membuka pintu. Kepercayaan dirinya semakin tinggi ketika sang calon ibu mertua menyunggingkan senyum manis.

"Eh nak Jovan, Ayo masuk atuh, Sherlynya ada. Lagi bunda suruh angkat jemuran di belakang, kebiasaan dia lupa ngangkat jemuran," ujar Bunda Aisy sambil mengarahkan Jovan ke dalam ruang tamu dan mempersilahkannya duduk. "Mau minum apa Jovan?."

"Ehhh, gak usah repot-repot. Saya kesini mau ngajak Sherly malam mingguan, boleh bun?," Jovan harap-harap cemas, takut Bunda Aisy tak memperbolehkannya membawa Sherly. "Tenang aja Bun, Jo bakal pastiin kalo Sherly aman bun, nanti Jo kasih makan juga heheh."

Mendengar celetukan Jovan membuat bunda Aisy terkekeh lucu. Ia berpikir bahwa Jovan adalah tipikal laki-laki yang bertanggung jawab. "Aduhhh gak usah gugup gitu atuh sampek kemana-mana ngomongnya. Bunda percaya kok sama nak Jovan. Lagian bunda kasihan sama Sherly gak pernah mau main keluar alesannya males. Tapi berhubung kamu mau ngajak anak bunda, bunda izinin kok tapi ada syaratnya!," bunda Aisy menggangtungkan kalimatnya.

"Apa bun?."

"Pulang bawain bunda martabak keju ya hahahah."

"Siap bunda," balasnya dengan semangat 45.



---

"Gue marah sama lo Jo, kenapa sih lo rusak malam minggu gue?," sungut Sherly pada pria yang ada di sampingnya, siapa lagi kalau bukan Jovan. Sherly sangat kesal pada Jovan, rasa kesalnya kian bertambah ketika Jovan mengajaknya ke tempat yang menurutnya membuang waktu dan energinya. Sherly tak bisa menolak karena semua ini perintah sang bunda langsung, apakah bundanya tak berpikir bahwa semua ini membuat situasinya semakin sulit.

"Ya maaf By, aku cuma pengen ngajak kamu jalan-jalan aja. Emang salah?." Balasnya dengan cengiran tanpa dosa. Kedua anak manusia itu kini sedang berada di salah satu rooftop gedung perusahaan keluarga Mahendra, di temani dengan berbagai makanan ringan. Jovan sudah mempersiapkan semuanya dari tadi sore.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang