30

18 3 0
                                    

HAPPY READING SAHABAT JOSHER

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA KAKAK.

INI PARTNYA AGAK BUAT EMOSI YA SAMA JOVAN, JADI YANG MAU NIMPUK JOVAN BISA LANGSUNG KE KOLOM KOMENTAR

TRIMKAS😢

____________________________________________

"Singkirin dia dari hidup lo, kalo lo gak bakal ada Jovan Junior di perut lo."

~JOVAN PUTRA MAHENDRA.

____________________________________________















Semuanya seakan sangat runyam, Sherly kehilangan memori tentang dirinyaa, Ainz si cowok sialan itu datang menggantikan posisinya, ancaman sang kakek yang tak kunjung usai dan perintah sang mama yang ingin ia pindah ke London, Amerika Serikat.

Jovan sudah memantapkan jiwa dan raganya untuk melawan, ia tak mau di atur bahkan tidak takut jika di beri ancaman sialan itu. Ia akan tetap memperjuangkan cintanya pada Sherly, tidak peduli ketika semuanya menginginkan mereka berpisah. Baginya, Sherly adalah miliknya.

Pagi ini langit terlihat mendung, udara sangat dingin. Jovan dengan santainya berjalan menyusuri koridor sambil memasukan salah satu tangannya ke dalam kantong celanan abunya. Pandangannya tak lepas dari objek di depannya yang sedang tertawa lepas bersama ketiga sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Sherly.

Tidak ingin menghilangkan kesempatan, ia mempercepat langkahnya dan menyambar lengan gadis itu, Sherly.

"Eh-eh, apa-apan nih?," kaget Sherly yang tiba-tiba tangannya di tarik oleh Jovan secara kasar dan sangat tiba-tiba. Sedangkan sang pelaku hanya diam dan mempercepat langkahnya. "-awssssshhhh sakit tau, lo Jovan kan? Ngapain lo tarik-tarik tangan gue. Ini mau kemana lagi? Bentar lagi masuk," rengeknya. Sedangkan ketiga sahabatnya tidak bisa berbuat apa-apa karena pagi ini Jovan sedang dalam mode senggol bacok. Tapi mereka berjanji akan mencari bantuan untuk menolong Sherly.

Tibalah mereka di rooftop sekolah, tempat itu sangat sepi. Jovan menghempaskan Sherly hingga gadis itu terduduk di atas sebuah sofa yang sudah terlihat usang. Sherly merasa sangat ketakutan, ia tak tahu di masa lalu apakah dia memiliki masalah dengan cowok di depannya ini.

"Mau lo apa? Mau bel masuk, gue gak mau bolos," ujar Sherly dengan mengumpulkan keneraniannya mengatakan hal itu.

Tiba-tiba saja cowok itu berlutut di depannya dan menyandarkan kepalanya pada paha gadis itu, Sherly di buat terkejut dengan perlakuan spontan Jovan. "Aku kangen sama kamu, By," Sherly terpaku karena merasa bahu Jovan bergetar. Apa cowok ini sedang menangis?.

"Gue ada salah ya sama lo? Gue minta maaf tapi lo jangan kaya gini!." Ujar Sherly sambil mengusap bahu Jovan yang masih saja bergetar. "Lo kalo ada masalah cerita, jangan kaya gini. Gue takut cowok gue marah kalo lihat gue berduaan sama cowok lain."

"Cowok lain ya?" Jovan mendongak dan menatap gadis di depannya. Sherly dapat melihat mata Jovan yang berkaca-kaca dan terdapat kilatan amarah. "Lo bilang gue cowok lain?," pertanyaan intimidasi dari Jovan membuat gadis itu merinding di buatnya.

"Gue akan tunjukin buat lo, bahwa cowok lain yang ada di hadapan lo bakal berbuat apa sama lo," Jovan memajukam wajahnya mendekati Sherly. Sedangkan Sherly beringsut mundur hingga kepalanya berhenti di sandaran sofa. Ia bukan gadis polos yang tak mengerti apa yang akan dilakukan Jovan. Sherly berusaha menggelengkan kepalanya agar kewarasan Jovan kembali, mulutnya seakan terkunci, padahal ia sangat ingin berteriak minta tolong.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang