35

24 4 2
                                    

APA KABAR KALIAN SEMUA? SAYA DOAKAN YANG CUMA BACA DAN GAK NGEVOTE HARINYA SENIN TERUS, AMINNN

JANGAN LUPA VOTE BANYAK-BANYAK KARENA KESEMPURNAAN MILIK ALLAH SWT, GAK NYAMBUNG? EMANG IYA

CUAKSSS

____________________________________________

"Setiap pertemuan pasti menghasilkan sebuah perpisahan."

~Author Cantik.

____________________________________________

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


Sherly sudah berdandan rapi, malam ini ia sangat terlihat sangat cantik dan anggun dengan balutan dress navy selutut, di tambah dengan hiasan mutira di sepanjang dress miliknya menambah kesan mewah, dan lengan dress yang membentuk tali spagetti memberikan kesan seksi.

Satu jam lagi acara akan di mulai, lebih baik ia menyibukan diri untuk merapikan dandanannya yang menurutnya kurang oke.

Dilain tempat, berbeda dengan Sherly yang sudah bersiap dengan dandanan ke Promnight malam ini. Jovan malah sedang menunggu gilirannya untuk bertanding. Malam ini hanya Rama yang menemaninya bertanding, sedangkan teman mereka yang lain datang ke Promnight karena tidak mau mengundang kecurigaan.

"Lo udah pikirkan mateng-mateng Jo? Jangan gegabah." Sudah kesekian kalianya Rama mengingatkan Jovan tentang bahayanya ia ikut bertanding malam ini, namun Jovan seakan tuli. "Gue siap." Rama hanya mengehembuskan napas pasrah. Rama tidak berdoa untuk kemenangan Jovan namun lebih ke keselamatan Jovan karena firasatnya mengatakan akan ada hal yang buruk akan menerpa Jovan malam ini.

Pertandingan di mulai, kedua kubu saling menatap sengit. Seringai iblis muncul di bibir tipis milik Hilal.

"Lo bakal habisa malam ini Jo."

"Kita lihat saja nanti."

Adu jotos antara dua kubu tak terelakan, mereka sama-sama kuat, namun Jovan dapat merasakan ada guratan kebencian dari Hilal dan juga tenaga lawannya itu yang sangat besar, ia bahkan sangat kewalahan.

Bugh

Bugh

Bugh

Napas Jovan terengah-engah, tenaga yang dikeluarkan Hilal sungguh di luar prediksinya. Ia berpikir jika malam ini adalah malam terakhirnya, dia ingin melihat wajah Sherly untuk terakhir kali.


***

"Sher, ayo ikut gue." Di tengah-tengah acara Promnight berlangsung Lutfi menarik lengan Sherly dari kerumunan, di susul dengan Nouval, Nyoto dan Ashep.

"Kalian apa-apaan sih?," Sherly melepas cekalan tangan Lutfi dengan kasar. "Ngapain tarik-tarik gini, hah?."

"Marah lo pending dulu, ini tentang Jovan Sher. Bahaya, dia dalam bahaya," ujar Lutfi dengan napas terputus-putus. "Gue gak peduli, bahkan dia mati pun gue gak peduli."

"Heh lo jangan gitu dong, mentang-mentang Jovan bucin setengah matu sama lo, lo bisa seenaknya sama dia. Mikir anjing!," Sherly tersentak dengan bentakan Nouval, ia bahkan sudah berkaca-kaca.

"Mulut lo bisa di jaga gak? Lihat aja sampe Jo tahu tentang ini lo bakal habis," seloroh Nyoto merasa malas. Malas dengan tempramen milin Nouval.

"Udah, kalian gak usah ribut, ini lagi genting dan suasananya lagi penting. Dan lo Sher gak usah nangis. Lo harus ikut gue sekarang karena nyawa Jovan dalam bahaya, dia ngikut turnament tinju malam ini, dan kabar terakhir dari Rama dia hampir mati."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang