Jam 07.00
Kedua suami istri itu masih terlelap dalam mimpi, saling memeluk tubuh keduanya. Merengkuh erat seperti tidak ingin kehilangan satu sama lain. Zhan menenggelamkan wajahnya didada bidang Yibo, dan tangan kekar Yibo melingkar sempurna dipinggang xiao Zhan.
Zhan menggeliat, merubah posisinya menjadi terlentang. Membuka matanya perlahan sambil mengedip beberapa kali. Zhan melirik kesamping dimana dia melihat wajah damai Yibo yg masih tertidur dengan mulut yg bergumam lirih. Zhan terkekeh tanpa suara, agar tidak membangunkan suaminya. Dengan gerakan pelan xiao Zhan menyingkirkan tangan yibo dari pinggangnya, tapi, belum juga dia ingin beranjak Yibo lebih dulu menarik dan semakin mengeratkannya. Zhan kembali berbaring terlentang. Menghela nafasnya mendengar dengkuran halus dari Yibo.
"Huhh..."
Xiao Zhan memegang tangan Yibo, menaruhnya disamping agar tidak membangunkan Yibo saat dia bangun. Tapi lagi-lagi dugaannya salah, Yibo malah semakin mengeratkan pelukannya dan bergumam sambil merengek dengan mata terpejam erat."Ughh! Tidwakkhh mauhh!"
Yibo mengeratkan pelukannya pada xiao Zhan, mendusel dileher xiao Zhan dan kembali tertidur pulas.Zhan kembali menatap Yibo yg sudah tertidur. Dia menghela nafasnya pelan dan dengan hati-hati beranjak dari atas ranjang dengan langkah yg sangat pelan agar tidak membangunkan suaminya. Lagi, Zhan termangu mendengar rengekan dan suara tangisan Yibo.
"Hiks nddwa mauhh! Sayanghh" Raung Yibo merasa tidak ada siapapun di sampingnya. "Hik!"
"Sayanghh hik!" Yibo cekukan, dia menggerakkan kakinya brutal saking kesalnya karena Zhan tidak ada di sampingnya. Zhan menggigit bibir bawahnya mendekati Yibo lagi dan menidurkan dirinya disamping pria itu. Zhan menaruh kepala Yibo didadanya, mengusap kepala suaminya lembut.
"Tidurlah"
"Jangan tinggalkan aku hiks... Hik" raungnya menangis terbata-bata.
Zhan mengangguk, "tidak akan, tidur lagi. Aku mau ke kamar mandi sebentar"
"Tidak mauhh!" Bantah Yibo semakin mengeratkan pelukannya pada xiao Zhan, Yibo mengecup dada xiao Zhan dan kembali memejamkan matanya untuk tidur. "Hik.."
"Kau cekukan?" Tanya Zhan geli.
Yibo menggeleng, "minum dulu," lagi, Yibo malah menggeleng tidak mau. Semakin memeluk Zhan erat layaknya bayi yg tidak mau di tinggal oleh ibunya, tapi ini adalah suami yg tidak mau di tinggal oleh istrinya.
"Nenen" pinta Yibo parau.
"Nanti nenennya, sekarang bangun dulu dan mandilah." Zhan mengusapkan rambut Yibo. Setia mengusap kepala dan punggung tegap suaminya.
Yibo menggeleng, "ndda mauh! Nenen hik" pintanya lagi dengan nada lirih.
Zhan menghela nafasnya, menyingkirkan kepala Yibo dari dadanya dan membukakan baju untuk suaminya menyusu. "Sebentar saja, tidur lagi kalau masih mengantuk"
"Umshh!"
Yibo menghisap puting xiao Zhan rakus, memilih dan memelintirnya menggunakan lidahnya. Lalu menghisapnya sampai keluar air susu.
Zhan menggeliat kegelian, setia mengusap rambut Yibo sampai pria itu kembali mendengkur halus dengan mulut yg masih menyesap air susu.Jam 09.30
Zhan bangun dari tidurnya karena merasa bengkak diarea dadanya, sialan. Sangat bengkak, dengan gerakan perlahan xiao Zhan melepaskan tautan hisapan yibo agar pria itu tidak terbangun saat dia melepaskan putingnya dari mulut Yibo Yibo menggeliat, mengecap lagi saat merasa puting itu perlahan menjauh darinya. Zhan menggigit bibir bawahnya, dia berusaha melepaskan hisapan yibo agar putingnya yg sudah kebas terleluasa, tapi malah semakin menghisapnya rakus.