Paginya.
Saat ketiga anaknya sudah pergi ke sekolah, Zhan bersiap untuk pergi ke kantor suaminya. Pria cantik itu kekeuh ingin bekerja. Sedangkan yibo hanya bisa pasrah dengan tingkah istrinya, pria itu menunggu istrinya memilih pakaian. Sadari tadi Zhan menggerutu tidak jelas hanya karena mempermasalahkan perutnya yg buncit.
Kan sudah Yibo katakan, istrinya itu sedang hamil tapi... Ya dasarnya bumil keras palanya. Di beritahu ngotot di bentak nangis.
"Ini cocok tidak?" Zhan memakai baju hitam abu-abu dengan celana abu-abunya.
Yibo mengangguk, "cantik. Cocok untukmu." Jawab Yibo tersenyum.
Zhan mengambil tasnya dan mengoleskan make up tipis pada wajahnya. "Bagaimana?" Zhan berbalik menghadap suaminya agar Yibo yg menilai penampilannya sekarang.
Yibo terkekeh dan terpesona melihat kecantikan xiao Zhan. "Cantik-cantik. Kemarilah." Titah Yibo pada Zhan agar mendekat padanya.
Xiao Zhan mendekati Yibo, dia sedikit berjinjit karena tingginya dengan yibo sangat beda jauh. Yibo tersenyum menyeringai. Dia menunduk untuk mencium bibir xiao Zhan yg candu baginya itu.
Zhan memejamkan matanya saat Yibo mulai menggerakkan bibirnya kekanan dan kekiri. Pria cantik itu memegang pundak Yibo Karna merasa dirinya terlalu pendek. Zhan semakin berjinjit, sampai tangan Yibo menahan pinggangnya agar lebih mendekat kearahnya.
Zhan melepas tautan bibirnya, tersenyum pada Yibo yg sedang tersenyum padanya. Pria cantik itu berjinjit lagi dan mencium bibir suaminya lalu menggandeng tangan Yibo, "ayooo!" Seru Zhan antusias.
"Mn, jangan kelelahan mengerti?"
"Mengerti!" Jawab Zhan excited.
"Satu mobil? Kalau yg lainnya curiga bagaimana?" Tanya zhan. Zhan menahan tangan Yibo agar tidak masuk dulu kedalam mobil.
"Biarkan saja. Ayo masuk, jangan membantah."
"Ishh! Pemaksa." Ujar Zhan ketus. Zhan masuk kedalam mobil Yibo dengan wajah tertekuk..
Apa suaminya ini tidak bisa diajak kompromi padanya? Kalau yg lain tau bagaimana? Kalau dia sedang menyamar sebagai pegawai karyawan suaminya. Ada juga yg belum tau si, tapi... Kan biasanya yg belum tau lebih julid dari yg sudah tau....
.........
Sesampainya di kantor, Yibo dan xiao Zhan masuk dengan beriringan. Zhan melambatkan langkahnya agar Yibo duluan yg masuk kedalam. Yibo menghela nafas panjang karena tingkah istrinya. Tapi mau bagaimana lagi, kalau tidak dituruti istrinya itu akan merengek berakhir menangis. Sudah tau hormon bumil sering berubah-ubah.
Mungkin belum saatnya Yibo membawa Zhan ke dokter untuk periksa kandungan. Sumpah, Yibo tidak percaya jika istrinya itu tidak hamil. Kalau tidak hamil masa iya kelakuan Zhan seperti bumil, kan tidak mungkin. Meminta ini dan itu saja harus dituruti sekarang kalau tidak akan menangis karena terlalu ingin.
Ingin sekali Yibo memastikannya ke dokter membawa Zhan ke dokter kandungan untuk memeriksa istrinya. Apakah hamil apa tidak, karena saking penasarannya dengan sang istri. Bagaimana tidak penasaran coba kalau tingkah istrinya saja seperti bumil. Ck.
Para karyawan melihat kearahnya, Zhan langsung duduk ditempatnya saat dia ditatap begitu intens dengan yg lainnya sedangkan yibo berjengit karena pergerakan dari belakang.
Zhan sedikit tertawa tapi dia langsung merubah ekspresinya, Yibo mengulum bibirnya gemas. Masuk kedalam ruangannya dengan wajah biasa datar.
"Heh, kau dekat dengan pak Wang?" Tanya Xie Meimei penasaran.