Yibo membawa tubuh mungil itu dalam gendongannya, ia membawa zhifan turun dari ranjang dan menuntunnya berjalan keluar kamar untuk menyusul istri nya di bawah sana sedang memasak makan malam mereka, besok mereka akan pulang ke Shanghai, mereka semuanya sudah puas berliburan di Las Vegas selama 1 Minggu ini
Anak-anak nya pun harus sekolah, karna 1 Minggu itu mereka semua tengah berlibur sedunia
Tidak tau acara apa, yauda si sekolah juga buat kepala pusing muter-muter mikir pelajaran apalagi matematika beuhhh wes lah apek endas
"Sini zhifan" ujar yibo membawa tangan mungil itu agar tidak berbelok kemana-mana saat mereka berjalan
Zhifan menarik tangannya "myy?"
"Iya itu mommy ayo kesana bermain dengan kakak saja sana gih" Yibo membawa tubuh mungil itu mendekat kepada ketiga anaknya yang masih anteng bermain game, zishen sedang membantu xiao Zhan dan Zihan tengah mengajari adiknya bermain game, zhifan duduk di pangkuan kakaknya
Zhiyan mencium kedua pipi adiknya sayang "zhifan duduk disini dengan yan ge"
"Nii!" Tunjuk zhifan dimana ponsel ibunya berada, bocah kecil itu mengambil ponsel mamanya dan memberikannya kepada Zihan
"Jaga zhifan, Daddy kesana dulu"
"Iye" Zihan mengambil ponsel dari tangan adiknya dan membuka ponsel mama nya, pria itu mengklik aplikasi YouTube agar adiknya menonton saja, Zihan kembali memangku zhiyan sambil mengusap kepala adiknya sayang
Sedangkan zhiyan memangku zhifan dan melupakan cara sesi bermain game mereka dan ikutan menonton bersama adiknya, "zhifan pilih ini" pinta zhiyan
Zhifan memencetnya yang mana muncul video dari apa yang di pilih kakaknya, Zihan tertawa melihat keakuran adik kakak itu
"Jangan terlalu dekat nanti mata zhifan akan sakit" peringat Zihan seraya menjauhkan sedikit ponselnya agar zhifan gak terlalu dekat
Zhifan menolehkan kepalanya dengan wajah polos "ni?"
"Iya jangan terlalu dekat nanti mata zhifan akan sakit"
"Kakak usapi lagi" pinta zhiyan manja seraya kembali menonton bersama sang adik di temani oleh Zihan
"Sayang" panggil yibo sambil membawa rokok dan pemantik di tangannya, pria itu berada di belakang istrinya
"Kenapa hm?" Jawab Zhan lembut, mengusap tangan kekar Yibo karna sekarang dia tengah memasak untuk mereka semua makan
"Aku ingin merokok sebentar, boleh ya? Hanya satu batang saja" bisik Yibo mencium leher istrinya
Zhan menolehkan kepalanya, ia berkacak pinggang mendengar ucapan suaminya "kebiasaan, kenapa sekarang kau jadi suka sekali merokok?"
"Hanya ingin sayang, hanya satu batang aku janji? Tidak akan menambah lagi." Ujarnya menunjukkan kedua jarinya seolah dirinya tengah berjanji kepada istrinya agar di perbolehkan
"Sejak kapan kau merokok?"
Yibo mengetuk dagunya, ia membawa pinggang itu mendekat dan memeluknya, pantat itu menyentuh meja makan, Yibo mengusap kepala istrinya sayang "sejak waktu itu, bosan sayang aku ingin merokok jadi aku merokok"
"Kecanduan?" Tanyanya menaikkan alisnya
"Tidak juga tuh, kau kan tidak memperbolehkan ku meminum wine jadi merokok pasti boleh kan?" Tebak Yibo sambil cengengesan kepada istrinya
Zhan menatap pria itu malas, tangannya mencubit pinggang suaminya keras yang mana membuat Yibo semakin tertawa akan perlakuan istrinya, Zhan mengusap bibir itu lembut "tidak boleh keseringan, jangan sampai kecanduan aku tidak suka suami perokok"
