"ssstt diam." Perintah Zihan terdiam diri didalam kamar xiao Zhan.
Mereka bertiga saling memandang bingung, "kenapa kakak?" Tanya zishen polos.
"Shen ge dengar tidak seperti ada suara-suara aneh" ujar zhiyan.
"Ha?"
"Suaranya dari situ" tunjuk zhiyan pada pintu didalam kamar ibu dan ayahnya.
Zihan membulatkan matanya, saat telinganya mendengar suara desahan mama dan papanya. Bibirnya bergetar, "sshh ayo keluar jangan ganggu mereka."
"Kenapa? Memangnya mommy dan Daddy sedang apa?" Zhiyan menahan tangan Zihan kala sang kakak ingin pergi meninggalkan kamar ibunya.
Zishen membola matanya, "ayo keluar, biarkan mommy dengan Daddy."
"Ayo" ajak Zihan menarik tangan zhiyan. Tapi karena terlanjur penasaran, zhiyan terdiam diri tidak bergerak sama sekali saat Zihan menarik tangannya.
Zihan berbalik, "kenapa lagi?"
"Kakak. Shen ge! Kalian tidak penasaran dengan mommy dan Daddy kah?! Zhiyan ingin melihat mereka. Mommy berteriak kesakitan kakak!" Pekik zhiyan kesal karena sang kakak hanya diam tidak berkutik
Mereka berdua bungkam. "Sshh ayo-ayo zhiyan nurut dengan kakak!"
"Ta-..."
"Zhiyan." Panggil keduanya kompak.
Zhiyan berjengit, menundukkan kepalanya, matanya berkaca-kaca karena dia dibentak walaupun tidak menggunakan nada tinggi. Tapi tetap saja.
"Hiks"
Zishen mendengus, memeluk tubuh adiknya erat. "Keluar yu, Shen ge belikan es krim untuk zhiyan. Jangan menangis" bisik zishen menenangkan zhiyan yg menangis.
Zihan mengusap kepala adiknya. "Ayo, menurut dengan kakak. Jangan membantah."
"Hiks kakak dan Shen ge marah hiks.. membentak zhiyan" tangis zhiyan meremat baju zishen.
"Kakak tidak marah, maaf. Ayo keluar jangan mengganggu mereka." Dengan sekali angkat Zihan menggendong tubuh adiknya. Membawanya keluar kamar, diikuti oleh zishen dibelakangnya yg menutup pintu kamar sang ibu.
Disisi lain, Yibo tengah bercocok tanam, tanam sperma.
Dia menggerakkan pinggulnya begitu excited, tersenyum remeh melihat istrinya yg sudah kelelahan dan acak-acakan karena ulahnya. Apalagi wajahnya yg terlihat berantakan dengan peluh yg mengalir membasahi tubuhnya. Membuat tubuh seputih susu itu mengkilap.
"Ahh! Ahh! Uhh sakithh hahh su-sudahh!" Teriak Zhan terisak mencengkram bantalan erat.
Pria cantik itu semakin menunggingkan pantatnya, sedangkan wajahnya berada dibawah bantalan yg menjadi pelampiasannya untuk berteriak. Zhan semakin bergetar saat Yibo menambah kecepatan genjotnya.
Menampar pipi pantat sintal Zhan, dan memegang pundak xiao Zhan agar tubuh istrinya melengkung yg membuat kejantanan pria itu semakin masuk kedalam. "Aghh! Hiksss sakithh hahh sudahhh! Ahh ahh ahh unghh ahh hnghh"
"Aghh yahh" desah Yibo berat.
Sudah 7 jam mereka bermain. Dan itu membuat xiao Zhan kewalahan apalagi tubuhnya sudah tidak bisa menahannya lagi. Zhan menoleh kebelakang dengan mata sayu yg dibanjiri air mata. Pria itu meringis sebelum pandangannya mengabur ingin pingsan.
"Aghhhhh! SAKITHHH TERLALUHH DALAMHHH! aghh ahh yibohh t-tunggu ahhh" Zhan kembali berteriak, meremas sprei nya erat.
Yibo semakin menambah kecepatan pinggulnya. Sampai berbunyi penyatuan mereka.
